3

30 4 6
                                    

Tidak terasa sudah dua minggu sejak asha bertemu papanya di depan sekolah. Pagi ini hari senin yang artinya nanti di sekolah akan upacara bendera namun asha masih ada di dalam selimutnya.

Tok tok tok... Seseorang mengetuk pintu kamar asha.

" Kakkk bangun sekarang senin nanti telat " teriak wanita di balik pintu kamar asha dan kenapa tidak masuk karena asha ketika tidur akan mengunci kamarnya.

" hummmm " jawab asha melenguh karena tidurnya yang terganggu. Suara yang membangunkannya itu adalah suara mama Rani mamanya asha.

" buruann kak sarapan udah mama bikinin di atas meja makan.. Mama mau pergi nemenin kakek sama nenek.. "

" iya ma " jawabnya dari dalam dan bangun meregangkan tubuhnya dan saat ia melihat jam sekarang sudh menunjukkan jam 06.30 yang artinya ia sudah telat. Gerbang akan di tutup tepat di jam 07.15 dan jarak rumahnya ke sekolah adalah 15 menit kalau tidak macet.

Aduhh mama ihh bangunin kakak telat banget ini mah.. mana nanti upacara lagi omelnya di sepanjang jalan ke kamar mandi.

Setelah 06.50 ahsa selesai mandi dan akan memakan sarapannya dengan cepat. Setelah selesai ia langsung berangkat menggunakan motornya karena kalau ia di antar pak komari supir keluarganya ia akan telat.

Saat sampai di sekolah ternyata gerbangnya sudah tertutup yang artinya ia telat karena di tengah perjalanannya ia terjebak macet. Ia menggurutui dirinya sendiri karena tadi malam sudah marathon drakor tak kenal waktu dan baru tertidur jam 3 pagi tadi. Tak lama setelah ia datang tiba tiba ada seorang anak laki laki seumuran dengannya turun dari mobilnya dan berjalan kearah asha. Asha tak terlalu menghiraukan itu karena ia tau laki laki itu bukanlah anak sekolahnya karena ia mengetahui hampir seruluh wajah anak sekolahannya. Namun saat ia sibuk menggerutu cowok itu bersuara.

" Maaf kamu telat? " suara itu sangat cocok untuk wajahnya. Suara bass yang akan disukai banyak wanita.

" hah? Engga ini kepagian.. Sakin paginya gerbangnya masih ketutup "

" yhaa aku serius nanya "

" iya iya lah telat yakali kepagian emang kenapa nanya nanya? Mau bantuin gua atau jangan jangan suka ya lu sama gua " selidik asha pada laki laki itu.

" mau bantuin lu aja dah.. Oiya kenalin gua Devian Ikranegara .. Gua anak baru di sekolah ini " cowok itu menjulurkan tangannya pada asha.

" ohh kenalin gua asha salsabila " ia menerima uluran tangan devian.

" nah kan sekarang katanya lu mau bantuin gua. Gimana caranya? " lanjut nya pada devian.

" motor lu titip di warung sebelah aja terus lu masuk bareng gua ke dalam gimana? " usulnya pada asha dengan menunjuk salah satu warung di sebelah sekolah.

" oke.. Tungguin gua naro motornya dulu "

Setelah asha menitipkan motornya ke warung sebelah ia di ajak masuk ke dalam mobik devian dan waktu di di gerbang ia tak tau apa yang di katakan devian pada satpam sampai satpam membukakan gerbangnya untuk mereka. Akhirnya mereka masuk dan ternyata upacara sudah di mulai. Ia takut akan terkena hukuman lagi karena ini bukan kali pertama ia telat.

" lu ga usah ikut upacara aja di mobil aja dulu ketimbang kena marah lagi sama guru piket.. " usul devian yang tau jika asha terlihat gelisah.

" emang boleh? Nanti kalau ketahun gimana? "

" ga bakal percaya deh " yakin devian.

" oke da gua di sini aja da. Tapi gua boleh numpang tidurkan ngantuk banget nih " asha memberikan tampang polosnya pada devian. Tapi tanpa devian sadarin tingkah asha barusan berhasil membuat sudut bibirnya terangkat.

" iya tidur aja nanti gua bangunin kalau upacaranya udah kelar " jawab devian dan asha langsung memejamkan matanya.
.
.
.
.

Asha pov

Saat ini gua lagi belajar fisika di jam kedua namun ditengah pelajaran kepala sekolah masuk dan memohon izin untuk memperkenalkan seorang anak baru yang akan masuk ke kelas gua.

" maaf semuanya karena saya telah mengganggu jam pelajaran kalian. Saya akan memperkenal kan teman baru kalian. Silahkan masuk nak! " perintah kepala sekolah itu.

Dan setelah itu muncullah seorang lelaki tampan yang pastinya gua udah kenal sama dia tadi pagi karena dia udah nolong gua. Yap siapa lagi kalau bukan Devian Ikranegara. Dia termasuk ganteng di antara semua teman cowok gua dengan lesung pipi, bibir yang tebal, bulu mata lentik, hidung mancung, kulit putih, dan bola mata indahnya. Gua ga terlalu merhatiin dia saat perkenalan diri yang gua denger cuman dia pindahan dari luar kota karena ayahnya pindah tugas kerja. Dan karena bangku yang kosong adalah bagian belakang dan gua duduk di belakang jadilah dia duduk di meja sebelah kiri gua. Dia senyum dan itu berhasil buat gua dag dig dug entah kenapa.

" hai sha ternyata kita satu kelas " sapanya.

" haha iya " kenapa gua malah gugup kini sih kan tadi pagi biasa aja. Jantung bisa tenang gak.


___
TBC
Maaf alur nya gaje kan baru belajar weleeee
Hihihihihi
Bantu vote dong

FRAGILE GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang