5

22 3 8
                                    

Asha tak bergeming setelah mengetahui orang di sampingnya sekarang. Seakan tersihir ia merasa mempunyai malu ketika membentak lelaki itu dengan suara keras. Entah sejak kapan asha memiliki malu seperti ini wajahnya pun sudah semerah tomat.

" halo lo asha kan.. Hai... Maaf " revan melambaikan tangannya di depan wajah asha. Ya orang itu adalah revan yang tadi dengan sengaja merampas buku milik asha. Asha tak bergeming sedikit pun. Lantas revan memukul pelan pundak asha berharap gadis itu segera sadar.

" Haaa.. Anu... Ooo ituu.. Anu " gelagapan asha mencari alasan karena sudah terlanjur marah.

" ehh lo kenapa hm? Gugup banget jadi cewek " goda revan.

" ehh engga. Udah lah gua mau pergi siniin buku gua " asha berusaha mengambil bukunya kembali namun revan malah berdiri di atas kursi dan meninggikan buku asha.

" siniin ga " ia berusaha memberikan tatapan tajam nya namun yang ia dapatkan adalah senyum manis revan yang lagi lagi membuat asha salting.

" gua balikin tapi lo harus ngasih id line dan nomor whatsapp lo. Gimana? " tawar revan pada asha. Asha yang sudah terlanjur malu dan salah tingkah akhirnya mengiyakan tawaran revan.

" siniin hp lo " revan memberikan hpnya dan asha mengetikkan id line dan nomor nya.

" udah kan buku gua mana. Gua udah mo masuk kelas " minta asha secara baik baik.

" kalau gitu buku lo gua kembaliin pas udah di depan kelas lu. Jadi sekarang gua temenin balik ke kelas lu. " asha yang malas berdebat akhirnya mengiyakan saja ia berjalan di belakang revan dengan muka yang di tekuk untuk menyembunyikan malunya.

.
.
.
.
.

Selesai shalat isya biasanya asha akan mengecek handphone nya untuk melihat tugas untuk besok dari grup kelasnya. Walaupun dia adalah gadis nakal ia tetap belajar dengan baik berharap suatu saat ia dapat mengubah kehidupannya sendiri. Ternyata besok tidak ada tugas yang artinya untuk malam ini ia bisa bersantai. Ia mulai menjelajahi sosmed yang dia miliki mulai dari instagram, twitter dan jangan lupakan untuk menyapa temannya di dunia role player. Terakhir ia akan mengecek line dan whatsapp ia memulai mengecek line yang ternyata muhammad devian menambahkan anda sebagai teman. Karena ia merasa tidak ada yang penting di sana ia beralih ke wa yang ternyata ada satu pesan dari seseorang bernama revan.

Revan.                                                     Asha.

Hi. Ini gua revan

Iya.

Cuek banget buk jadi cewek.

Suka suka gue dong.

Gua ga tanggung jawab ya kalau besok besok lu baper sama gua.

Idih. In your dream.

Good night baby

Read

Asha hanya membaca pesan terakhir dari revan yang ia rasa itu tidak terlalu penting. Namun di sisi lain asha gua bakalan dapetin lo setidaknya begitulah gumaman hati revan saat ini.

.
.
.
.
.

Hari ini kelasnya mendapatkan jam kosong karena gurunya sedang sakit dan tidak di berikan tugas oleh guru yang bersangkutan. Teman sekelasnya sibuk dengan aktivitas masing masing begitu juga dengan asha yang sibuk dengan telepon genggamnya. Notifikasi pesan masuk terdengar dari handphone asha. Setelah asha melihat dari siapa pesan itu masuk mood nya langsung down.

085463******
Kak ini papa. Nanti malam papa ingin ke rumah kakek. Apa nanti malam kamu dan rizki ada di rumah?

Itulah pesan dari papanya yang pastinya akan menbuat hatinya hancur. Ia teringat semua cerita mengenai papanya yang ia tau dari anak teman papanya.

Flashback

Hari itu ia sedang di rumah teman masa kecilnya. Ia sangat dekat dengan halwa temannya itu. Papanya dan papa halwa adalah teman baik dan begitu pula dengan mamanya dan mama halwa yang merupakan teman semenjak kecil pula. Mereka asik berbincang tentang sekolah masing masing. Halwa dan asha bersekolah di sekolah yang berbeda. Namun tiba tiba halwa keceplosan tentang sesuatu.

" kemaren gua nguping pembicaraan bokap lo sama bokap gua " begitulah kalimat yang terlontar dari mulut halwa yang berhasil membuat perhatian asha teralihkan.

" apa emangnya? " jawab asha sekenanya supaya ia tidak terlihat peduli pada papanya itu.

" ga jadi deh. Gua lupa hehehe " halwa memberikan alasan supaya ahsa tidak tetap bertanya lebih lanjut yang dapat ia pastikan akan membuat asha semakin membenci ayahnya.

" lu tau kan wa kalau gua ga suka kalau ada orang yang nyembunyiin tentang keluarga gua dari gua. " balas asha dengan nada dinginnya dan ternyata berhasil membuat halwa takut dan memilih melanjutkan omongannya.

" tapi lu jangan marah ya sama gua ataupun bokap lu "

" engga " begitulah dinginnya asha kalau sudah ada sangkut pautnya dengan papanya.

" kemaren gua ga sengaja denger bokap lu curhat tentang keluarga lu sama bokap gua. Bokap lu bilang kalau dia kangen sama adek lo rizki. Dia merasa jadi papa yang gagal saat tau rizki kini membencinya. Setelah ini gua mohon lu tetap berfikir positif dan jangan berlaku gegabah " asha hanya mengganggukkan kepalanya memberi isyarat iya pada temannya itu.

" papa lu bilang kalau lu anak ga tau diri udah di sayang tapi lu malah marah sama bokap lu dan ga sopan. Bokap lu juga bilang kalau lu bahagia dia ga ada buktinya lu ga pernah nyariin dia. " asha sudah tidak tahan lagi halwa yang melihat perubahan gerak gerik asha tau apa yang selanjutnya terjadi. Ada sedikit rasa bersalah di diri halwa karena menceritakan itu.

" gua pulang dan tolong bilangin sama mama gua kalau ga usah nyari gua nanti malam gua pulang. Assalamualaikum "



-
TBC
Maaf kalau feel nya belom dapat.
Oiya vote nya jangan lupa.

FRAGILE GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang