Part 10 (Akhirnya aku yang mengalah)

8 2 0
                                    

Ini cerita tentang kisah cintaku, aku seorang perempuan yang dianggap paling istimewa hanya disaat aku dengan dia.

Dia seorang lelaki tampan dengan sejuta pesonanya, dia seorang yang memiliki senyuman yang menawan, yang hanya dia peruntukan kepadaku dan sahabatnya.

Perempuan itu berarti dihidupnya sebagai sahabat, dan aku berarti dihidupnya sebagai kekasih. Tentu kedudukan kita sangat berbeda, bukankah harus aku yang paling berhak terhadapnya. Tetapi kenapa malah perempuan itu yang harus menjadi prioritasnya ?, Kenapa selalu aku yang harus mengalah ?.

Entah percaya atau tidak kalau selama ini aku sangat terluka, tetapi aku berusaha sebisa mungkin untuk menutupinya. Jujur aku sudah terbiasa dengan semuanya, aku terbiasa dengan luka dan air mata, tetapi terkadang perasaan kecewa pernah mendominasinya.

Aku pernah ingin menyerah, tetapi entah mengapa setiap kali aku ingin menyerah, dia datang untuk menguatkan rasa dan memaksaku untuk tetap bertahan dengannya dan tetap berada disisinya.

Tetapi apa gunanya aku tetap bertahan jika aku sebenarnya tidak pernah berarti dihidupnya. Dia selalu saja berjanji akan berusaha untuk menjadikan aku sebagai prioritas nya, tetapi selalu saja dia yang mengingkari pada akhirnya.

Hari ini lagi dan lagi aku dibuat kecewa dan terluka, lagi dan lagi dia tidak pernah menganggap aku ada, aku hanya dianggap sebagai orang asing didepannya saat dia sedang bersama sahabat nya.

Mungkinkah kini sudah saatnya, aku akan benar-benar menyerah, aku tak akan pernah lagi ingin tetap bertahan, dan aku akan benar-benar merela.

Aku mengalah bukan berarti aku kalah, justru bukankah aku lah yang menjadi pemenangnya ?, Karena tingkat tertinggi dari mencintai seseorang adalah mengikhlaskan. Perihal mengalah hanyalah melakukan hal yang harus dilakukan sesuai dengan keadaan dan alur yang semestinya.

Aku tau memaksakan kehendak untuk tetap mencintai dan berusaha memprioritaskan ku itu bukan cara yang tepat, jadi sudah memang seharusnya aku yang mengalah, tenang saja aku tak akan menyerah untuk tetap menjalani kehidupan ku, aku akan tetap berjalan melangkah ke depan dan akan mencoba berdamai dengan masa lalu.

Aku tak akan pernah membenci semua yang terjadi karena aku telah ikhlas. Karena aku percaya jika memang dia ditakdirkan untukku maka akan tetap menjadi milikku, dan dia tidak akan pernah menjadi takdir orang lain.

Namun jika memang dia bukan orang yang ditakdirkan untukku, sekuat apapun aku mempertahankannya, tetap akan menjauh dariku. Aku hanya cukup menunggu waktu yang akan menjawab dan membuktikan semuanya suatu saat nanti.

.....
....
...
..
.

Happy Reading!

Xoxo
@Lutphia
12 Des 2020

The Journey Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang