5. MASA LALU

1.1K 125 14
                                    

"Wonu hyung!"

Wonwoo mengangkat kepalanya ketika mendengar suara teriakan memanggilnya bersamaan dengan pintu ruangannya yang dibuka. Namun tidak lama Wonwoo kembali mengarahkan pandangannya ke berkasnya ketika melihat yang datang adalah Minghao yang sekarang berlari ke arahnya.

Sesampainya Minghao dihadapan Wonwoo, Minghao langsung menempelkan punggung tangannya didahi Wonwoo membuat Wonwoo terkejut dan spontan langsung menepis kasar tangan Minghao.

"Apa yang sedang kau lakukan?!" Ucap Wonwoo sambil mengusap-usap dahinya yang tadi dipegang Minghao, seakan-akan takut ada bakteri yang menempel didahinya.

Sedangkan Minghao hanya terkekeh tak berdosa "Maaf ya... aku hanya khawatir kepadamu, aku takut kalau kau sakit sekarang. Ah ralat, maksudku dari tengah malam. Siapa tahu kau masih sakit"

"Apa maksudmu?! Kenapa kau mengira aku sakit? Seharusnya kau mengkhawatirkan dirimu sendiri, aku khawatir ada masalah di kejiwaanmu itu"

"Bagaimana aku tidak mengira kau sakit hyung? Pasalnya eommamu menelponku dan memberitahukan kalau kemarin saat eommamu mengantarkan Jisoo ke rumah sakit, Jisoo mengatakan kalau kau membangunkannya dan memberinya obat demam ditengah malam. Bahkan eommamu mengira kalau Jisoo itu berbohong, dia tidak percaya. Apakah itu benar hyung?"

Wonwoo membulatkan matanya, dan memandang Minghao yang sedang memandangnya dengan ekspresi heran. Kenapa eommanya harus memceritakan hal itu kepada Minghao?

Tapi tak lama, Wonwoo kembali mengubah raut wajahnya menjadi datar seperti biasanya.

"Hm"

"Huh?! Jadi itu benar?!" Minghao sontak berteriak ketika mendengar Wonwoo menjawabnya dengan gumaman. Teriakan Minghao membuat Wonwoo spontan langsung menutup telinganya yang berdengung karena ulah Minghao.

"Apa-apaan kau?! Untuk apa kau berteriak ditelingaku?! Kau ingin membuat telingaku bermasalah sama seperti telingamu?!" Wonwoo berteriak tepat ditelinga Minghao bermaksud membalas perlakuan Minghao. Minghao sekarang menutup telinganya yang berdengung.

"Hyung, kau sudah tahu kalau kupingku sedang bermasalah, tapi kau dengan sengaja berteriak dikupingku. Terkutuklah kau hyung"

Wonwoo hanya mendengus, dia tidak peduli. "Kau hanya ingin menanyakan hal itu? Mengganggu sekali"

"Yaampun hyung, tentu saja aku harus menanyakannya kepadamu. Kau kan 'katanya' sangat membenci Jisoo, tapi kau malah... hihi~" Minghao menutup mulutnya dengan sebelah tangannya dan tertawa kecil bermaksud menggoda Wonwoo.

"Berhenti bicara omong kosong! Aku akan melakukannya kepada siapapun tak terkecuali jisoo, walau rasanya aku tidak rela membantunya" Wonwoo berusaha mengelak.

"Halah pembohong.... jangan berbohong hyung, memangnya sejak kapan kau ingin membantu orang lain? Saat Junhui terjatuh dihadapanmu saja, kau tidak membantunya. Bilang saja kalau kau sudah ada perasaan kepada Jisoo, Wonu hyung~"

"Tidak akan!! Aku tidak akan pernah memiliki perasaan kepada anak sialan itu!! Lagi pula keadaan Junhui dan Jisoo itu berbeda!" Wonwoo menarik nafasnya, tiba-tiba saja amarahnya naik tanpa bisa dia kendalikan "Junhui masih bisa dibantu oleh banyak orang! Sedangkan Jisoo?! Hanya aku yang bisa menolongnya saat itu, dan membantunya agar demamnya tidak bertambah parah!"

Minghao sedikit terkejut dengan nada bicara Wonwoo yang naik. Walau dia sudah mempersiapkan diri, karena dia tahu kalau Wonwoo sangat sensitif jika dia mengungkit mengenai perasaan Wonwoo pada Jisoo. Wonwoo sendiri tidak tahu, kenapa ia bisa sangat sensitif seperti itu.

"Tidak usah semarah itu hyung, lagi pula aku hanya menduga, kenapa kau harus semarah itu?"

Wonwoo menatap Minghao dengan tajam, membuat Minghao sedikit takut dengan tatapan tajam itu "pergi dari hadapanku sekarang, Xu Minghao! Awas saja kalau kau mengatakan hal bodoh itu lagi!!"

Proof Of My Love For You (Wonshua)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang