Beberapa hari sudah berlalu sejak Jisoo dilarikan ke rumah sakit dan sampai sekarang Jisoo masih belum sadarkan diri, membuat Jeonghan dan Seungcheol menjadi jarang pulang ke rumah beberapa hari ini hanya untuk menemani Jisoo yang masih dirawat dirumah sakit.
Sebenernya mereka sudah berusaha memaksa Wonwoo agar dirinya ingin menemani dan menjaga Jisoo dirumah sakit sekali saja, bahkan kalau bisa setiap hari.
Namun sifat Wonwoo tidak berubah, dia masih saja keras kepala dan tidak mau menjaga Jisoo dengan alasan banyak pekerjaan yang harus dikerjakan. Terlebih karena dia seorang CEO yang tidak boleh mengabaikan pekerjaannya, dan karena itu pula Jeonghan jadi sering marah-marah.
Sebenarnya Jeonghan benar-benar bingung, bagaimana kalau sampai Jisoo sadar nanti dia tidak melihat Wonwoo bersamanya? Apa yang harus dia katakan? Apakah dia harus mengatakan yang sebenarnya pada Jisoo? Tapi Jeonghan takut Jisoo akan terluka nantinya.
Namun berbeda dengan Wonwoo, dia sama sekali tidak memperdulikan Jisoo, dia tidak pernah menjaga Jisoo walau hanya 1 menit saja, seakan-akan dia masih sangat membenci Jisoo dan memberi peringatan kalau dia tidak akan pernah mencintai dan peduli kepada Jisoo.
Mengenai orang yang telah menusuk Jisoo, ternyata dia adalah musuh perusahaan Vernon. Sebelumnya perusahaan orang itu pernah bangkrut, lalu orang itu menyalahkan jika Vernon adalah penyebab dari bangkrutnya perusahaan miliknya itu, sehingga dia memutuskan untuk balas dendam dengan cara menusuk anak Vernon.
Namun semua rencananya gagal total karena Jisoo dengan segenap keberaniannya telah berani melindungi anak Vernon, sehingga anaknya selamat.
○•●•■•●•○
"Cheol, apa kau benar-benar akan pergi ke kantor Wonu?" Tanya Jeonghan pada Seungcheol yang sedang merapikan dasinya.
Perlahan Seungcheol tersenyum dan menganggukan kepalanya sebagai jawaban.
"Tenanglah Hannie, aku akan segera kembali. Aku hanya ingin melihat proyek apa yang sebenarnya sedang dikerjakan oleh Wonu. Aku ingin memundurkan proyek itu, karena Wonu harus fokus pada kerja samanya dengan Vernon-ssi, aku tidak mau semuanya berantakan. Lagipula aku akan memberi solusi agar pekerjaan itu cepat selesai, sehingga Wonu ada waktu untuk menemani Jisoo"
Jeonghan tampak menghela nafasnya, kemudian dia tersenyum "Baiklah, hati-hati dan cepat kembali ya, kalau bisa bawa Wonu kesini! paksa dia!" Mohon Jeonghan.
Seungcheol tersenyum, kemudian dia mengelus lembut rambut Jeonghan "iyaa Hannie, aku akan membawanya kemari semampuku" ucapnya dibalas anggukan dan senyuman dari Jeonghan.
"Cheol...jujur, sebenarnya aku mengkhawatirkan sesuatu" raut wajah Jeonghan perlahan berubah.
"Khawatir? Apa yang kau khawatirkan? Apa ada masalah?" Tanyanya.
"Aku khawatir mengenai hubungan Wonu dan Jisoo. Apakah kau tidak khawatir? Sudah cukup lama mereka menikah, namun Wonu sama sekali tidak menunjukan tanda-tanda sudah mulai menyukai Jisoo. Jangankan menyukai, menunjukan sedikit perhatian kepada Jisoo saja tidak pernah. Aku jadi khawatir"
Berbeda dengan Jeonghan yang terlihat khawatir, Seungcheol justru malah mengembangkan senyumnya. Padahal dalam hatinya, sama seperti Jeonghan, dia juga khawatir. Tetapi sekarang dia harus menenangkan Jeonghan agar tidak khawatir lagi.
Seungcheol pun memegang kedua bahu Jeonghan, yang membuatnya memandang ke arah dirinya "aku mengerti semua kekhawatiranmu itu, Hannie. Tapi aku harap kau tidak perlu terlalu khawatir"

KAMU SEDANG MEMBACA
Proof Of My Love For You (Wonshua)
FanficWonshua (Revisi) Wonwoo tidak pernah bersikap lembut kepada Jisoo, bahkan selalu dingin dan kasar. Sedangkan Jisoo selalu berusaha membuka hati Wonwoo kepadanya, mau tau kelanjutannya? Baca ya! jangan lupa VOTE biar rajin up Cast akan bertambah se...