3. FOTO 2

1.1K 144 5
                                    

"APA-APAAN INI?! KENAPA FOTO INI BISA RUSAK?!"

"W-wonwoo t-tadi ada salah satu a-anak sepupuku yang berlari di dekat meja, d-dan dia tidak sengaja menjatuhkan f-foto itu. A-aku baru membersihkannya saja, d-dan aku b-belum memperbaikinya, m-maafkan aku Wonwoo" Jelas Jisoo dengan kata yang tergagap.

"Kau memang tak berguna! Kau seharusnya menjaga mereka! Tapi kau malah membiarkan mereka bermain disini sehingga fotoku pecah! Kau benar-benar bodoh!! Kenapa eomma menjodohkanku dengan orang bodoh sepertimu?!!"

"W-wonwoo..."

"Aku benar-benar muak!" Di tengah amarahnya, Wonwoo menarik lengan Jisoo hingga Jisoo terjatuh ke lantai karena tenaga Wonwoo yang cukup besar. Jisoo terjatuh ke lantai dengan cukup keras, bahkan kepalanya sampai membentur tembok. Rasanya kepala Jisoo sakit sekali karena Wonwoo, ditambah dia sekarang sedang pusing.

"Segeralah minta surat perceraian Jisoo!! Agar kau bebas, dan aku juga bebas! Andai saja aku mempunyai hak untuk bercerai, mungkin aku sudah menceraikanmu sejak lama! Namun sayangnya eommaku tidak mengizinkanku untuk melakukan itu, dan hanya kau yang diberikan hak itu!! Karena itu, mintalah surat perceraian!!"

Ya... Wonwoo memang tidak mendapatkan hak untuk meminta perceraian, karena orang tua Jisoo dan Wonwoo tidak akan pernah setuju. Kenapa? Karena mereka tahu kalau Wonwoo akan cepat meminta surat cerai, karena Wonwoo tidak mencintai Jisoo.

"Maaf Wonwoo... tapi aku tidak ingin bercerai darimu, aku--"

"Kau masih berharap kalau aku akan membalas cintamu yang bodoh itu?! Bermimpilah terus!!" Wonwoo langsung memotong perkataan Jisoo yang masih tersungkur di lantai. Mata Jisoo sudah berkaca-kaca, siap untuk menurunkan cairan bening, sekali kedip saja, pasti air matanya langsung terjatuh.

Perlahan, Wonwoo berjalan ke arah Jisoo dan memegang dagu Jisoo. Jisoo hanya diam, dengan air matanya yang mulai jatuh karena tidak bisa menahannya lebih lama. Lalu Wonwoo kembali mengucapkan kata-kata tajam yang menusuk hati Jisoo, dan hatinya benar-benar sakit bukan main.

"Kuingatkan lagi kepadamu, jangan bermimpi kalau aku akan mencintaimu, karena sampai akhir hayat pun, kau tidak akan pernah mendapatkan cintaku!! Camkan itu!!"

Seusai mengucapkan kata-kata kejam itu, Wonwoo menghempas kasar dagu Jisoo yang tadi berada dalam cengkraman tangannya, membuat wajah Jisoo mengarah kesamping.

"Aku akan pergi untuk membingkai foto ini. Ingat! Semua ini harus bersih sebelum aku kembali!!" Tegas Wonwoo. Kemudian dia langsung berjalan pergi keluar kamar dengan foto yang dia pegang.

Sedangkan Jisoo? Dia hanya memandang punggung Wonwoo yang perlahan menjauh hingga keluar kamar dan terdengar dentuman pintu yang sangat keras.

"AAAKKHH!!!...."

Jisoo langsung berteriak frustasi ketika Wonwoo benar-benar keluar dari apartemen, meninggalkannya di tempat itu sendirian.

Sakit sekali. Semua sakit yang Jisoo rasakan di seluruh tubuhnya? Bukan, sakit yang ia rasakan ditubuhnya tidak akan membuatnya menangis seperti ini. Tetapi hatinya. Hatinyalah yang membuatnya menangis. Hatinya sakit sekali, benar-benar sakit bukan main. Ucapan Wonwoo, bagaikan seribu pisau tajam yang menusuk dan menyayat hatinya.

Jisoo sendiri benar-benar tidak tahu, mengapa ia masih bisa bertahan dengan Wonwoo, mempertahankan rumah tangga mereka... Jisoo benar-benar tidak tahu.

Walaupun Wonwoo selalu mengatakan, kalau dirinya tidak akan pernah bisa mendapatkan hatinya sama sekali. Tapi hati Jisoo justru berteriak sebaliknya, hati Jisoo seakan berteriak kalau suatu saat nanti, Jisoo pasti akan berhasil mendapatkan cinta Wonwoo.

Jisoo sekarang hanya bisa berharap, berharap Wonwoo akan melupakan masa lalunya bersama calon tunangannya itu dan mulai mencintai Jisoo, karena Jisoo sangat mencintai Wonwoo.

.
.
.
.
.

_BERSAMBUNG_




VOTE ya ayangie

Proof Of My Love For You (Wonshua)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang