CHAPTER 17; MINTA TOLONG

711 79 16
                                    

Selamat membaca kisah Anastasia.

Enjoyy the stowwyyy:)

"Banyak sekali hal yang kamu sia-siakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Banyak sekali hal yang kamu sia-siakan. Semoga aku tidak kamu sia-siakan. Karena menjadi hal yang sia-sia itu terlihat sangat menyedihkan"

👽👽👽

Kenzo menghabiskan banyak waktunya di perpustakaan. Dia perlu membaca beberapa refrensi universitas. Sebenarnya, dia tidak perlu susah-susah mencari universitas, karena universitas akan dengan sukarela menawarkan beasiswa kepada Kenzo.

Tangannya sibuk membolak-balikan kertas dengan mata yang sesekali tertuju pada komputer. Fokusnya teralihkan ketika salah satu siswi dengan santainya duduk di kursi depan Kenzo sambil membawa buku yang serupa dengan dia.

"Masih nyari univ yang cocok Ken?" tanya siswi itu dengan senyum manis yang tercetak di wajahnya.

Kenzo mengangguk cuek, dengan mata yang tidak teralihkan dari komputer di depannya.

"Bukannya lo bakal dengan mudah masuk univ yang lo mau?"

Satu pertanyaan membuat fokus Kenzo teralihkan sepenuhnya. Dia menutup buku, lalu menatap siswi di depannya.

"Nilai gue masih belum cukup buat masuk univ impian gue."

Siswi di depannya tersenyum, lalu mengusap pelan telapak tangan Kenzo.

"Lo bisa, Ken. I trust you."

Kenzo tersenyum tipis, lalu menarik tangannya pelan. Dia tidak mau terlihat kalau dia tidak nyaman dengan perlakuan gadis di depannya.

"Kelvin mana? Tumben gak bareng?" tanya siswi itu mencairkan suasana yang canggung.

Kenzo mengangkat kedua bahunya. Siswi di depannya menghela napas, lalu membuka buku yang baru saja dia bawa.

Siswi itu berdiri, lalu menepuk-nepuk rok span miliknya. Dia memasang senyum kecut. "Gue duluan, Ken. Semoga cepet dapet univ yang cocok. Bye."

Kenzo menoleh sebentar, lalu kembali pada komputer di depannya. Dia tidak terlalu peduli dengan gadis barusan.

👽👽👽

Tasya duduk di kursi taman, matanya mengelilingi taman sekolah yang sangat indah. Dia tersenyum senang, hatinya merasa lebih baik setelah berada di taman. Kelvin duduk di sebelah Tasya, lalu menatap Tasya yang tersenyum kegirangan.

"Cepet, mau ngomong apa?" tanya Tasya dengan sinis.

Kelvin menghela napas. "Sya, gue ingetin lo sekali lagi. Perasaan bukan buat dimaninin. Putusin pacar pura-pura lo. Semakin lo lama ada di hubungan itu, semakin sakit juga orang itu."

ANASTASIA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang