CHAPTER 26; PELUKAN HANGAT KENZO

685 66 18
                                    

Selamat membaca cerita Anastasia.

Enjoy the stowyyyyyyy:)

Kasih aku vomment dong hehehe. Jangan lupa masukin cerita ini ke reading list ya:)

WARNING!!!

CHAPTER INI BISA MEMBUAT PERASAAN KALIAN CAMPUR ADUK, BAPER, KESEL DAN SEBAGAINYA.

tarik napas dulu, yuk.

Siap?

1...

2...

3...

Terimakasih dan maaf.

Terimakasih telah mengisi hatiku dan membuat hariku sedikit berwarna.

Dan.

Maaf aku tidak akan kembali berjuang mati-matian untuk mendapatkanmu.

Rasa sakit yang kamu berikan sudah cukup dan membekas di hatiku.

👽👽👽

Aldi menghela napasnya berulang kali, sambil melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Padahal sudah lima belas menit dari jam yang sudah mereka janjikan. Masih tidak ada tanda-tanda Tasya datang. Sepertinya benar semua pemikiran Aldi semalam. Tasya hanya fokus mengejar apa yang dia lihat tanpa melihat siapa orang-orang yang berada di belakangnya.

Matanya menangkap Kelvin, kakak Tasya yang berjalan. Matanya melirik kebelakang, tidak ada Tasya.

"Kelvin!"

Langkah Kelvin terhenti, lalu menoleh ke belakang. Dia menaikan sebelah alisnya.

"Tasya mana?"

"Tasya?" keong Kelvin.

Aldi mengangguk cepat.

"Udah berangkat dari pagi."

Aldi sedikit mengkerutkan keningnya, tidak mengerti. "Dari pagi?"

Kelvin mengangguk. Omong-omong soal Tasya ada hal yang harus dia bicarakan dengan Aldi.

"Soal Tasya, ada yang mau gue omongin. Ikut gue."

Aldi menatap Kelvin lekat, tidak percaya.

Kelvin menatap ponselnya sebentar lalu melangkahkan kakinya duduk di kursi kantin. Aldi mengikut dari belakang. Ditariknya satu kursi di depan Kelvin lalu duduk. Dia benar-benar merasa gugup sekarang. Aura Kelvin saat ini sangat mencekam.

"Lo tau alasan Tasya pacarin lo?"

Deg. Baru juga awalan, kenapa langsung to the point, harusnya basa-basi dulu. Aldi menghela napasnya sebentar, dia harus mencerna perkataan Kelvin dengan baik.

"Alasan?"

Kelvin menyeruput teh hangat miliknya lalu menatap Aldi lekat. "Lo gak tahu?"

Aldi menghela napasnya sebentar. Dia masih tidak mengerti dengan apa maksud Kelvin mengajak dia mengobrol seperti ini.

"Maksud lo ngajak gue ngobrol beginian, apa?" tanya Aldi berusaha sesantai mungkin.

Kelvin menyeringai kecil. Dia tidak suka bertele-tele. "Putusin Tasya," ujarnya dingin lalu langsung berdiri.

ANASTASIA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang