ANASTASIA [COMPLETED]

CHAPTER 33; KEHILANGAN ITU MENYAKITKAN

Selamat membaca cerita Anastasia♡

Enjoy the storyyyyyyy:)

Jangan lupa buat masukin cerita ini ke reading list dan library kalian yak😝 Ditunggu juga notif kalian^^

Siap liat Tasya nangis?

•
•
•
•
•

Siapin tissue sebelum baca.

MENGANDUNG BAWANG!!!

•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•

vote dolooooooo!

•
•
•
•
•
•
•

comment!

•
•
•
•

poo loves u♡

•

"Kini aku tahu. Kehilangan itu... menyakitkan"

👽👽👽

Kring... Kring... Kring...

Bel pulang sekolah SMA Citra Kasih sudah berbunyi nyaring di setiap sudut sekolah. Tasya dengan cepat membereskan peralatannya lalu segera bergegas pergi meninggalkan kelas. Dia ingin cepat-cepat pulang lalu menenangkan hatinya.

Matanya menangkap Kelvin yang sedang berbincang-bincang dengan seorang gadis. Bukan berbincang-bincang, lebih tepatnya gadis itu yang terus berbicara sedangkan Kelvin lebih banyak diam dan mendengarkan. Tasya melangkahkan kakinya melewati Kelvin. Dia tidak berniat menganggu. Lagian, Tasya juga masih kesal pada Kelvin karena insiden pagi tadi.

"Gak usah ngasih gue kayak ginian lagi. Sampah."

Langkah Tasya mendadak terhenti karena mendengar sentakan Kelvin. Matanya menatap tajam pada Kelvin. Kakinya berjalan mendekat pada Kelvin. Tasya sudah siap menyemburkan umpatan-umpatan untuk kakaknya itu.

"Heh! Lo, Kelvin!" Mata Tasya melirik sekilas gadis di sebelahnya. Ah, Tasya ingat. Gadis itu bernama Aira. Gadis yang mengejar-ngejar Kelvin.

Mata Kelvin menatap Tasya yang sedang mengomel tak jelas. "Bisa diem, Sya?"

Tasya mencebik kesal. "Siapa lo, nyuruh gue diem?"

Kelvin menghela napasnya. Kakinya mulai melangkah meninggalkan Tasya dan gadis itu.

"Berhenti atau lo bakal gue sebut banci seumur hidup!"

Ajaib. Langkah Kelvin terhenti, membuat Tasya cepat melangkah mendekat pada Kelvin lalu menarik tangannya secara paksa.

"Lo pikir lo keren dengan sikap lo yang kurang ajar ke perempuan? Lo gak ada bedanya sama cowok yang pernah lo sebut bajingan!" Terlihat jelas kilat marah di netra Tasya. Dia tidak akan membiarkan lelaki manapun membuat harga diri perempuan jatuh. Termasuk kakaknya yang bersikap sok keren itu.