annyeong.
•••
Nayya:iya, Bun.
Tutt!
Chilla:kenapa, Nay?
Nayya:Bunda lusa balik
Salma:oh, Bunda balik. Yaudah, besok kita prepare pulang deh
Salma, Chilla, Ajeng, dan Puyu disuruh oleh Bunda Nayya untuk memanggilnya dengan sebutan "Bunda".
Nayya:yah, kalian balik. Nggak ada temen deh gue jadinya.
Chilla:halah. Jaman udah maju bray, kalo lo kangen kan, bisa video call bro! *ucapnya sambil terkekeh.
Nayya:yain biar seneng! Biar kelar!
•••
Abip. Satu nama yang masih terngiang-ngiang dikepala Nayya.
Bunda Nayya: Nayya,
Nayya:eh, ah iya kenapa Bun?
Bunda:kamu kenapa melamun?
Nayya:ah, enggak. Itu loh Bunda. Salma, Ajeng, Puyu, sama Chilla udah balik. Jadinya Nayya kesepian, hehe. *ucapnya dengan penuh bohong. Entah kenapa, Nayya menganggap semua masalahnya itu personal.
Bunda hanya mengangguk saja. Ia tahu, anaknya sedang berbohong.
Bunda Nayya:oh gitu. Nay, Nanti temenin Bunda yuk! Mau nggak?
Nayya:kemana Bun?
Bunda:ke mall. Beli baju
Nayya:buat apa Bun?,
Bunda:ya... Buat dipake lah! Aneh kamu itu!
Nayya:hehe. Iya-iya, Nayya mau
•••
Bunda Nayya:Nay,
Nayya:ha? Iya apa Bun?
Bunda Nayya:kamu mandi sana!
Dahi Nayyapun mengkerut.
Nayya:emang kenapa?
Bunda Nayya:anak cewek kamu loh! Masa udah jam setengah lima belum mandi. Udah sholat belum?
Nayya menyengir.
Nayya:ehe. Belum, Bun!
Bunda Nayya:yaudah sana! Mandi, abis itu pakai baju yang kemarin dibeli.
Nayya:loh? Emang kenapa Bun?
Bunda Nayya:Bunda disuruh dateng ke acara ulang tahun anaknya temen mama.
Nayya:lah? Apa hubungannya sama Nayya? Kenapa Nayya diajak juga? Kan yang punya pesta anak temennya mama!
Bunda Nayya:Huh! Banyak tanya kamu ini! Kata temen Bunda, anak nya disuruh ikut. Nggak tau biar apaan. Udah sana kamu ah*ucapnya dengan geram
Nayya:ehe. Iya bun, iya.
•••
Bunda Nayya: NAYYA! UDAH SIAP BELUM?
Nayya:ah, iya Bun! Ini udah! Loh? Bang Upi ikut?!
Lutfi:ya iyalah! Gue juga pengen nyapa fans gue juga keles!
Nayya:halah!
Bunda Nayya:yaudah yuk!?
Nayya:bentar-bentar. Lah? Ayah ikut?
Ayah Nayya: iya dongg!
•••
Nayya:loh Bun? Kok ke cafè? Emang acaranya disini?
Bunda Nayya:setengah enggak setengah iya. Hehe!. Yaudah, ayo tunggu apalagi? Ayo masuk!
Ditengah berjalan menuju café, Nayyapun bertanya.
Nayya:Bun?,
Bunda Nayya:iya, kenapa sayang?
Nayya:kenapa nggak di café milik kita aja?*tanyanya sambil menyengir.
Ya. Keluarga Hafeeza memiliki café yang bernama Hafeeza's café.
Lutfi:bocah kecil nggak boleh kepo!
Nayya:apasih!?*ucapnya sambil melotot
Lutfi hanya memeletkan lidah.
Bunda Nayya:udah-udah. Contoh ayah tuh! Diem aja dari tadi!
Nayya:iya-iya. Bun, ini kok kayak nggak ada tulisan "ulang tahun" kek, apa kek?
Lutfi:bocah kecil nggak boleh kepo!
Nayya:ishh, Bunda! Bang upi!*ucapnya sambil merengek.
Bunda Nayya: Lutfiii!
Lutfi:iya bunda tersayang, apa-apa?
Ayah Nayya: HEH! KAMU ITU!
Sementara Lutfi hanya menyengir.
Lutfi:sama anak sendiri juga, kek gitu*ucapnya sambil mendramatisir.
Sedangkan Bunda Nayya dan Nayya hanya terkekeh melihat kelakuan Anak dan Bapaknya ini.
Nayya:nyewa ruang VVIP apa Bun?
Bunda Nayya:iya.
Sesampainya di ruang VVIP.
Bunda Nayya:eh, jeng!
•••
PERLU AKU TAG SIAPA YANG SILENT READERS? BIAR MALU?!.g
Follow akun wattpadku.
Follow akun instagramku:
@tikasrynnsee u next part.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diam - Diam
FanfictionBagaimana jika hatimu mencintai dua orang sekaligus? Menyalahkan Tuhan? Menyalahkan takdir? Atau malah menyalahkan diri sendiri? Peran utama:Siti Nayyara Hafeeza