BTOB adalah sebuah band terkenal asal Korea Selatan. Suatu ketika agensi mereka bekerja sama dengan salah satu agensi ternama di Indonesia. Yang mengharuskan mereka untuk stay di Indonesia, selama masa kontrak mereka.
Hingga sang vokalis menyukai CE...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Hari ini jadwalnya BTOB untuk melakukan pemotretan untuk album mereka. Saat ini band tersebut berada di salah satu pantai. Karena album mereka akan bertemakan summer. Pantai tempat terbaik di musim panas.
“Ayo Mel cepat.”
“Kita mau ngapain sih kesana?”
Amel sangat malas saat ini. Putri terus memaksanya untuk ikut mengunjungi tempat pemotretan mereka. Ia kan bos, ngapain harus terjun ke lapangan. Tugas nya hanya menerima laporan saja dari bawahannya. Tidak perlu terjun langsung jika tidak penting.
“Lihat mereka lah.” Kata Putri yang sudah duduk di kursi kemudi.
“Mereka atau Changsub?”
“Sambil nyelam minum air.”
“Sesak dong.”
“Bodo amat.” Putri mulai melajukan mobil. Ia malas meladeni Amel yang mulai aneh.
Amel pun memutuskan untuk tidur di sepanjang perjalanan.
“Enaknya Bu bos.” Kata Putri yang melihat Amel sudah berada di alam mimpi.
Mobil Putri berhenti di salah satu pantai. Setelah menempuh perjalanan cukup lama. Sebenarnya tidak terlalu jauh, hanya saja macetnya kota Jakarta membuat perjalanan mereka terhambat.
“Bangun.” Putri menepuk-nepuk pipi Amel.
“Hmm,” Amel perlahan membuka matanya. “Udah sampai?”
“Udah ayo.”
“Ntar gue cuci muka dulu.”
“Ngapain, itu air pantai banyak. Sekalian aja lo nyemplung di situ.”
“Wah lo pikir gue ikan.” Amel menatap sengit Putri. Lama-lama Amel tidak ada wibawanya sebagai seorang bos.
Amel mencuci wajahnya dengan menggunakan air minum yang ada di mobilnya. Setelah sudah merasa segar Amel menyusul Putri yang sudah pergi duluan meninggalkannya. Gak sabaran. Itulah pikir Amel.
Ternyata pemotretan itu masih berlangsung. Ia kira sudah selesai. Ternyata belum.
“Bu bos.” bisik seseorang membuat Amel menoleh.
“Dia lagi.” gumam Amel.
Sungjae tertawa. Walaupun Amel mengatakannya dengan pelan tapi Sungjae dapat mendengarnya.
