Bagian:7 CS

73 18 7
                                    

Happy Reading ♥️

Happy Reading ♥️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Amel menguap sambil menggaruk kepalanya. Matanya masih terpejam. Ia masih duduk terbengong di tempat tidur. Butuh beberapa detik untuk ia sadar sepenuhnya.

Setelah semua nyawanya terkumpul Amel beranjak ke dapur untuk mengambil air. Sebab air yang berada di kamar nya sudah kandas.

Saat Amel turun ia melihat Minhyuk yang duduk santai di ruang keluarga. Ia tak ambil pusing kenapa pria itu masih di rumah. Biasanya hari Minggu seperti ini pria itu akan pergi keluar.

Morning Mom.” Amel mengecup singkat pipi sang Mommy.

Morning sayang.”

Amel mengambil gelas di pantry dan menuangkan air ke dalamnya. “Mom, masak apa?” Amel menarik kursi dan duduk sambil memperhatikan gerak gerik sang Mommy.

“Makanan kesukaan kamu sama Mas mu.”

“Serius?” tanya Amel dengan mata berbinar.

Mommy mengangguk, ia sedang masak ayam goreng. Kedua Kakak beradik itu sangat menyukai ayam goreng. Mereka bisa berebutan hanya untuk mendapatkan paha ayam.

Lagi asik meneguk minumnya, terdengar suara Minhyuk yang berteriak dari ruang keluarga. Ia menyuruh Amel membuka pintu karena ada seseorang yang datang. Dengan malas gadis itu beranjak dari dapur.

“Buka sendiri kek.” seru Amel saat melewati ruang keluarga. Minhyuk hanya menjulurkan lidahnya, mengejek Amel.

“Sia—” perkataan Amel terhenti saat melihat siapa yang datang. Ia mendadak menjadi patung.

“Hai,” orang itu tersenyum manis tanpa dosa.

Amel yang tersadar langsung menutup pintu kembali. “Gila! Dari mana dia tau rumah gue?” orang yang menekan bel tadi adalah Sungjae.

Amel langsung berlari masuk ke ruang keluarga dan melihat penampilannya di kaca yang ada disana.

“AAAAAA!!!” teriak Amel tanpa sadar saat melihat penampilannya yang seperti orang gila.

Minhyuk yang berada di sana ikut kaget. Pria itu melempar bantal sofa mengenai punggung Amel. “Kamu kenapa? Kesurupan?”

Amel tidak menanggapi pertanyaan Minhyuk. Ia segera merapikan rambutnya, mengambil air minum Minhyuk, memasukkan tangan dan mengusap wajahnya. Menghilangkan belek yang masih berada di matanya. Setelah ia rasa cukup rapi Amel menarik nafas dan kembali ke ruang tamu untuk membuka pintu.

Sedangkan Minhyuk merutuki kelakuan Adiknya. Bagaimana bisa seorang CEO agensi terkenal begitu joroknya. Bukannya mencuci wajah dengan benar, malah mengobok air minumnya untuk menghilangkan belek.

“Ngapain lo disini?” Amel menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

“Ngapel,” Amel melotot mendengarnya. “Eh? Bukan, maksud aku mau ngajak kamu jalan.” ralat Sungjae.

Crazy SingerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang