Lose

1.2K 146 18
                                    

Vote


Comment


Follow


Happy reading💕



Author point of view

Irene tidak berhenti menangis sampai seulgi pusing dibuatnya. Seulgi memutar otak bagaimana menenangkan seorang ibu yang kehilangan anaknya ini. Irene terus meraung memanggil nama yeri dan terus menyuruh seulgi membawa yeri untuk pulang. Seulgi tidak bisa melakukan apa-apa lagi. Jadi terpaksa ia memanggil orang tua irene dan mereka sedang didalam perjalanan menuju rumah irene.

"Irene-ah sudahlah. Yerim tidak akan kembali kalau kau menangis begini saja. Kita tunggu sebentar orang tuamu sedang dalam perjalanan sekarang. Tenanglah dulu kita akan menemukan yerim secepatnya oke". Kata seulgi dengan lembut sambil membawa irene kedalam pelukannya. Irene sudah tidak berdaya lagi ia hanya terisak dan menganggukan kepalanya.

"Yerim tidak akan kenapa-napa. Dia anak yang kuat walau menyebalkan. Awwws". Ringia seulgi kala irene mencubit pinggangnya dengan keras. Ini bukannya waktu bercanda keadaan sedang tegang dengan mudahnya seulgi membuat lelucon seperti itu.

Tiin tiiin

Suara mobil diluar rumah irene menandakan kalau orang tua irene sudah datang. Seulgi melepaskan pelukan dan membukakan pintu untuk orang tua irene. Saat membuka pintu seulgi dapat melihat raut wajah khawatir dari kedua orang tua irene. Nyonya bae dengan cepat masuk dan menghampiri irene memeluk irene dengan erat mencoba menyalurkan kekuatan kepada irene supaya tetap tenang dalam menangani masalah ini. Tuan bae dengan tampang dinginnya tapi seulgi masih bisa melihat rasa khawatir dari rayt wajah itu. Tuan bae masuk dan duduk disisi nyonya bae yang sedang memeluk irene.

"Gwencana. Yerim akan baik-baik saja. Jangan menangis lagi anak buah appa mu sudah melacak dan mereka akan menemukan yeri sebentar lagi oke". Kata nyonya bae mencoba menenangkan irene dan irene menganggukan kepalanya sambil menghapus airmatanya.

"Ini yang tidak ingin appa mau kalau kalian hidup tanpa pengawasan appa. Kau bisa lihat sendirikan apa yang terjadi. Banyak yang mengincar kehidupan kalian irene-ah. Katakan padaku siapa yang melakukan ini aku akan mematahkan tangannya saat menyentuh cucuku nanti". Kata tuan bae sambil menatap irene yang masih terisak dalam diam.

"Jeon jungkook appa. Dia yang membawa yerim. Appa bawa anakku kembali bawa dia dalam keadaan selamat. Dia terluka tadi dan itu menyakitkan ku. Appa sekali ini saja bawa yerim padaku aku tidak ingin kehilangan orang yang ku cinta kedua kalinya appa. Jebal~". Kata irene memohon berlutut dihadapan tuan bae. Tuab bae menghela nafas dan menarik irene untuk bangun dan duduk disisinya.

"Appa akan melakukan apa pun untuk cucu appa. Kau tenang saja appa akan menangkap bajingan itu dan membuatnya busuk didalam penjara". Kata tuan bae menggeram.

Seulgi datang dan melihat interaksi irene dan kedua orang tuanya. Ia melihat irene yang terus menangis pun tidak tega melihatnya. Ternyata menyakitkan ketika merasakan kehilangan anak. Seulgi bisa merasakan itu walau yerim tidak lahir dari rahimnya tapi ia merasakan apa yang irene rasakan. Ia sudah menganggap yeri sebagai anaknya sendiri.

•••••

Wendy dan joy sudah memasuki hutan dan mereka ditemani beberapa tim wendy. Joy berjalan lebih dulu dengan percaya diri dan wendy hanya mengikuti langkahnya dan sesekali memberikan arahan pada joy saat sembarangan mengambil arah. Joy terus menerus memainkan walkie talkie dan membuat wendy kesal dengan kelakuannya. Saat mereka sudah sampai ditempat penyelidikan wendy memeriksa sekitar dan wendy dapat menyimpulkan kalau rumah ini sudah lama tidak ditinggali.

My momTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang