Jalan Terang

1.6K 152 41
                                    

Vote


Comment


Follow


Happy reading💕



author point of view

wendy keluar dari rumah kosong itu dengan cepat ia dengan nafas yang masih tersengal menatap sekitar dan ia menemukan joy yang terdiam dengan pistol ditangannya. wendy melihat sekitar apakah joy menembak orang? tapi tidak ada apa-apa hanya ada 2 anggotanya yang terdiam menatap joy dengan tatapan tidak percaya. wendy mendekat kearah joy dan menepuk bahu joy dan sontak joy mengarahkan pistol itu dihadapan wendy. wendy terkejut dibuatnya.

"huuh aku kira siapa?". kata joy sambil menurunkan senjata itu dari hadapan wendy, wendy dengan cepat mengambil revolver itu dan menyimpannya didalam saku jasnya. joy ingin protes tapi dengan cepat wendy menutup mulut joy dengan tangannya.

"kau membuatku serangan jantung kau tau? aku kira kau tertembak atau kau sudah mati ditempat. kau ini ada apa? kenapa kau menembak sembarangan hah?". tanya wendy heran dan ia sudah kesal dengan kelakuan joy ini.

"benarkah? mianhae~ aku tidak sengaja tadi ada rusa lewat dan aku mencoba menembaknya. siapa tau saja kenakan kita bisa memakannya". kata joy biasa saja dan wendy semakin geram dibuatnya.

"kau sudah gila? hah~ besok-besok aku tidak akan mengajak mu kalau tau kau hanya mengacaukan segalanya. sekarang kita pulang saja semuanya biar tim ku yang menyelidiki setidaknya aku benar kalau ada sesuatu dari rumah kosong ini". kata wendy sambil menarik tangan joy untuk keluar dari hutan ini. joy menganggukan kepalanya pasrah ia merasa bersalah juga karena sudah membuat wendy khawatir.

"kalian selesaikan tempat ini dan satu lagi ada sebuah ruang bawah tanah didalam kamar kalainn periksa dan laporkan padaku apa yang terjadi". perintah wendy dan timnya menghormatinya. wendy langsung menarik tangan joy.

krrriiiing

wendy menghentikan langkahnya dan mengambil hpnya didalam saku jasnya dan melihat nama seulgi tertera dilayar hp nya. wendy mengisyaratkan pada joy agar diam karena ia harus mengangkat panggilan ini. joy menganggukan kepalanya.

"hallo wae?". kata wendy mengangkat panggilan seulgi itu.

"wendy-ah kau dimana?". kata seulgi dengan khawatir disebrang sana sampai wendy mengerutkan dahinya heran.

"aku sedang dilapangan karena ada penyelidikan disini dengan joy juga".

"pulang sekarang yerim....yerim ia". kata seulgi gugup.

"wae? apa dia berkelahi lagi dengan irene? itu sudah biasa sebentar lagi mereka akan baik-baik saja". kata wendy memutar mata malas.

"bukan yerim... dia diculik wendy! pulang sekarang irene terus menangis. beberapa anak buah appa mu sudah dikerahkan dan kau harus membawa yerim pulang dengan selamat". kata seulgi disana membuat wendy terdiam membeku mendengar kalau keponakan tercintanya itu diculik semakin membuatnya tidak bisa berkata-kata lagi.

"siapa?,,,, siapa yang menculik yeri?". tanya wendy pelan karena ia tidak bisa berkata-kata lagi.

"jungkook. jeon jungkook dia yang membawa yeri pergi". kata seulgi dan wendy langsung menutup panggilan dan menarik tangan joy dengan cepat dan berlari dengan kencang untuk keluar dari hutan ini. joy heran ada apa dengan wendy tapi ia bisa meliat ekspresi wendy yang sangat khawatir saat ini jadi ia urungkan niatnya untuk mengomel pada wendy.

•••••

irene point of view on

aku hanya bisa menangis seperti orang gila disini tidak tau apa yang harus aku lakukan disini. sepi tidak ada rengekan lagi ditelingaku, tidak ada tawa yang memenuhi rumah ini tidak ada yang manja-manjaan padaku. aku tidak bisa hidup seperti ini aku tidak bisa hidup tanpa anakku aku tidak bisa. dimana anak ku? apa kah dia baik-baik saja? tidak dia tidak baik dia terluka iya dia terluka tadi. kenapa semua ini harus terjadi padaku kenapa? tidak bisakah kami bahagia? sudah cukup aku kehilangan suami ku dan aku tidak ingin kehilangan anak ku juga. apakah aku tidak pantas bahagia? kenapa? apakah aku melakukan kesalahan? tolong selamatkan anak ku saja itu yang aku inginkan saat ini tidak ada lagi.

My momTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang