Aku kambek dong😋
Spam komen ya
Biar aku semangattt❤Jakarta,
Suara dentuman musik memekakkan telinga. Hingar-bingar kemewahan ikut meriuhkannya. Kerlap-kerlip berbagai macam lampu menghiasi setiap sudut ruangan itu.Para muda-mudi meliak-liukkan badannya mengikuti irama musik. Ada juga yang tengah bercumbu mesra bersama sang kekasih tak kenal tempat.
Kursi-kursi di samping meja bar itu di penuhi juga oleh banyak orang, baik muda maupun yang tua. Mereka dengan santainya memesan air memabukkan dan menenggaknya pelan mengikuti alunan lagu yang tengah berputar.
Pemuda berkulit putih yang sedang duduk ini sudah merasakan pusing. Kepalanya sudah ia tumpukan pada meja panjang di depannya.
"Woiii, abis berapa botol hem?" teriak seorang pemuda dari arah selatan yang di ketahui bernama Gevan atau yang lebih akrab di panggil Ge.
Gevan berjalan mendekatinya dengan terseok-seok karena pengaruh alkohol juga.
"Hnggg," pemuda tersebut hanya mengacungkan kelima jarinya pada Geo.
Gevan menepuk bahunya pelan. Walau ia juga dalam keadaan mabuk, tapi ia masih memiliki sedikit kesadaran "anjerr, gila lo."
"Bodo ah."
"Sayang," Gevan menoleh, disampingnya berdiri seorang gadis berbaju merah dengan lengan pendek merangkulnya mesra.
Gevan pun meninggalkannya dan mengikuti gadis itu membawanya.
"Za', telponin Pak Men. Gue udah nggak kuat."
"Baru juga neguk lima botol, banci lo," Eza' hanya mendengus kesal. Temennya ini mengganggunya yang sedang menikmati sebotol wine yang telah ia pesan tadi.
"Bacot."
Hingga pemuda tadi-Eza' menghubungi seseorang yang di sebutnya tadi, Pak Men.
Lelaki paruh baya itu mencari-cari anak majikannya. Ia mengedarkan seluruh pandangannya ke segala arah karena memang banyak pemuda di sini. Ia sedikit kesulitan karena lampu berada di keadaan hidup mati. Juga banyaknya pemuda yang berlalu lalang sehingga menyulitkan mata tua nya untuk meneliti anak majikannya itu.
Hingga matanya mulai menangkap seseorang yang ia cari tadi.
"Ya Ampun Den, nanti pasti bapak di marahi tuan ini," gumam pak Men yang hanya di hiraukan olehnya.
---
Jepara,
Setumpuk baju teronggok di atas meja. Malam ini waktunya Naila menyetrika. Di sampingnya, ada Fatan sedang fokus menatap layar televisi menampilkan kartun dengan tubuh berwarna kuning.
Naila menghela napas panjang. Lelah.
"huft, malam ini kamu nggak pergi kan, Fat?""Enggak."
"Yaudah, temenin Embak ke toko nya Bi Murni yah. Embak nggak berani jalan sendirian soalnya."
"Ck, Fatan sibuk."
Nggak pergi tapi sibuk, ck. Naila menghela napasnya panjang, sedetik kemudian ia tersenyum, namun ini bukan senyum bahagia. Ia hanya mengulas bibirnya tipis.
Fatan masih saja sibuk dengan televisi yang ada di depannya. Hingga ia pun memutuskan untuk pergi sendiri.
Waktu telah menunjukkan pukul 21.00 Wib. Semua baju yang tadi ia setrika sudah rapi ia masukkan ke dalam lemari pakaian. Naila mulai menghitung uang yang akan ia gunakan untuk membeli beberapa kebutuhan pokok.
"Mbak pergi dulu ya Fat."
Jalanan sudah nampak sepi. Hanya ada satu dua motor yang berlalu lalang. Naila menyesal memutuskan pergi sendirian di jam sekarang. Biasanya ia akan belanja kebutuhan pokok ini setelah ba'da maghrib yang jalanannya masih ramai.
Kenapa ia tak belanja terlebih dahulu setelah itu ia baru akan menyetrika? Ia kira Fatan akan mau menemaninya, walaupun memang biasanya ia akan pergi sendirian.
"Sendirian lagi Nai," ujar Mbak Sopi, salah satu anak perempuan Bi Murni yang ikut jaga toko.
Ia tersenyum, sendirian lagi, "iya Mbak."
Naila keluar dari toko bercat putih itu. Jarak dari rumahnya cukup jauh. Ia berjalan menatap lurus jalanan. Hufft, masih banyak jengkal yang harus ia tapaki.
Dinginnya malam mengusik pikiran-pikiran negatif Naila. Jalanan yang sepi membuat ia merinding. Ia terus merutuki dirinya yang bodoh, kenapa tadi ia memilih lebih menyetrika dulu sih? Pertanyaan itu terus saja berputar di otaknya.
"Neng, mau abang bawain nggak?" dua pria bercelana levis sobek-sobek itu menyeringai seram.
"Enggak Mas, terima kasih,"
"Sok jual mahal sih neng,"
Setelah memasukan beberapa buku yang akan ia bawa besok ke tasnya, Fatan lebih memilih untuk merebahkan tubuhnya di kasur. Ia menilik jam yang ada di atas meja dekat dengan ranjang. Pukul 22.00 Wib. Dan Naila belum juga pulang.
Lantas ia bergegas menuju pintu dan keluar dari rumah. Pikirannya mulai tak enak.
Sayup-sayup ia mengenali suara yang sedang berteriak meminta tolong. Dari kejauhan pun ia melihat ada dua pria yang sedang mengerubung seorang perempuan.
"Mbak?" teriaknya pada Naila yang menggigil takut.
Mendengar suara yang sudah tak asing lagi, lantas Naila menoleh. Seperti ada keajaiban yang Tuhan berikan padanya malam ini, "Fatan?""Woahhh, si penyelamat datang cuy," tepukan dari salah satu pria itu.
Sedetik kemudian pria bertubuh gempal ini berujar, "ini Embak lo? Cantik bener wuy."
"Bajunya besar, dalemnya pasti besar juga bos," satu pria bertindik itu menyeringai menatap Naila.
Lagi-lagi Naila merutuki dirinya kembali. Biasanya tak ada orang semacam ini di sini. Atau mungkin ini memang sudah terlalu larut malam?
"Besar lah. Hemmmm sedap ye kalo rame-rame. Atau lo mau ikut sekalean tong? Kita sikat abis Embak lo ini,"
"Anjing," umpat Fatan keras.
Fatan memukul mereka membabi buta. Tangannya ia gunakan untuk memukul laki-laki bertubuh gempal dan kaki kanannya ia gunakan untuk menendang yang satunya.
Naila hanya menyaksikan aksi ini tanpa bisa menolong. Ia hanya terus merapalkan do'a-do'a sedari tadi.
Hingga salah satu dari dua pria itu terjatuh mengerang kesakitan. Dan satunya membantu untuk berdiri.
"Ayo mbak?!" tangan Fatan terulur meraih pergelangan tangan Naila.
Naila berlari kecil mengekor di belakang Fatan. Jalanan sesepi ini memang jarang di lalui banyak orang mengingat waktu sudah hampir tengah malam.
Hanya ada banyak pepohonan rindang dan semak belukar di pinggir jalan. Mungkin jika tadi Fatan tak datang entah nasibnya bagaimana. Berteriak sekencang mungkin tak bakalan ada yang menolongnya. Sepi.
"Kamu nggak papa kan Fat? Maafin Embak,"
"Fatan nggak papa."
Gimana soal Fatan? Kalian makin jatuh cinta nggak???
Dikit ya? Nggak papa dong. Yang penting kan updet😋
Happy Anniversary cerita 'Rega' 1 th 😘

KAMU SEDANG MEMBACA
Heii Tunggu Sebentar ! [Hiatus]
Teen FictionSlow Update] [Bisa follow akun-ku? Tapi terserah deh, aku nggak maksa kok] Ig : @rnda_els24 Dingin, Kata itu sangat tepat untuk mendefinisikan seorang gadis cantik berkerudung bernama Naila Izzati. Gadis yang sudah 15 tahun menjadi yatim piatu ini...