Recruitment

36 2 0
                                    

Beberapa hari kemudian...

Setelah menyapu dan menyusun dengan rapi stok buah-buahan, MC kembali ke meja kasir dan melanjutkan bacaannya. MC tidak focus membaca, kejadian itu selalu terbayang di benaknya tiap kali melakukan aktivitas apapun. Jumin menguasai pikirannya, dia selalu teringat dengan pria itu. "Dasar pria berhati dingin".

Ibu Lee yang sedari tadi melihat MC yang tidak seperti biasanya, langsung mencairkan suasana dengan memberikan es krim stroberi kesukaan MC. "Ibu... kenapa memberiku es krim? Memangnya aku anak kecil?!" MC memasang wajah cemberut dan tersipu malu. MC lalu memeluk Ibu Lee dengan penuh kasih sayang "Terima kasih, aku sayang sama Ibu." Ujar MC yang menganggap Ibu Lee layaknya ibu kandungnya sendiri. MC menceritakan pria yang ditemuinya kemarin.

"Jangan terlalu membenci seseorang, karena benci dan cinta itu hanya dibatasi dinding yang sangat tipis. Mungkin hari ini kau membencinya, namun kamu mungkin akan mencintainya suatu hari nanti". Ibu Lee menasihatinya.

"Ahh... Ibu bisa saja" MC memasang wajah cemberut dan merangkul Ibu dengan manja. Orang yang paling dicintai MC di dunia ini hanyalah Ibu dan Bapak Lee, begitulah di pikiran MC. Setelah itu MC kembali semangat beraktivitas setelah sesi curhat bersama Ibu Lee, lalu kembali bekerja sambil asyik menyelami bacaannya. Ibu Lee sibuk mengganti channel di TV.

"Permisi, apa MC berada disini?" Suara berat dan terkesan datar itu kembali menggema di pikiran MC. Ibu Lee langsung menunjuk ke arah MC. "Kamu lagi?!" MC terkejut dan heran Jumin kembali lagi. "Apa yang kau lakukan di sini?" Selidik MC.

MC melihat isyarat dari Ibu Lee dan langsung mengubah nada bicaranya "Selamat datang di kedai kami! Ada yang bisa saya bantu?" MC memperbaiki nada bicaranya menjadi lebih ramah.

Seorang wanita berkacamata di samping Jumin menyodorkan sebuah bingkisan kotak berukuran besar berisi cake cokelat, "Terimalah sebagai permintaan maaf dari saya pribadi" Ujar Jumin. Mau tidak mau MC terpaksa menerima bingkisan itu, karena tidak merasa enak dengan Ibu Lee.

Wanita itu langsung memperkenalkan diri. Dia bernama Jaehee Kang, Sekretaris Jumin Han.

MC lalu memperkenalkan diri juga dan mereka bersalaman. Mereka berdua langsung saling akrab satu sama lain. Jumin menyela pembicaraan mereka dan menyampaikan maksud kedatangannya dan Jaehee. Jumin mengajak MC untuk bergabung dalam diskusi dengan para rekannya yang lain. "Saya berniat merekrutmu menjadi bagian rekan kami. Nanti kamu bisa memutuskan untuk bergabung atau tidak setelah pertemuan ini."

Mendengar penjelasan itu MC menolak dengan alasan sudah bekerja di kedai ini. Ibu Lee langsung menyela "Kebetulan MC hari ini punya banyak waktu luang, dia tidak keberatan bergabung dengan kalian" Ibu Lee meyakinkan MC untuk bergabung dengan mereka karena merasa MC harus lebih sering berinteraksi dengan orang-orang sebayanya.

Akhirnya MC menyetujuinya, "Tapi aku harus singgah di suatu tempat untuk memberikan cake ini pada seseorang." MC mengajukan syarat. "Tidak masalah" Jumin menyetujuinya lalu mereka berangkat.

Driver Kim mengantarkan mereka ke tempat yang diinginkan MC. Lalu MC turun dari mobil dan menuju ke gedung yang berhalaman luas itu. Halaman gedung itu sangat asri. Anak-anak yang berusia sekitar 5-10 tahun menghampiri MC.

"Kak MC, kami merindukanmu!" Anak yang lain memelum MC yang duduk menyetarakan tinggi badan mereka yang mungil. MC membalas pelukan itu.

"Kak MC, itu pacar kakak ya?" sambil menunjuk seseorang yang tiba-tiba muncul di sampingku. MC spontan berdiri dan salah tingkah mendengar pertanyaan anak kecil itu. "Bu-bukan, dia teman kakak. Ini ada cake dari kakak Jumin buat kalian!" MC masih salah tingkah. Jumin tetap daim dan tenang memperhatikan mereka.

My Goddess (Mystic-Messenger Fanfics)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang