Ini adalah pengalaman pertamaku dalam menulis cerita...
Mohon untuk kritik dan sarannya..
Happy Reading....
Hay namaku Ayana. Umurku 25 tahun dan aku sudah menikah. Sekarang aku sedang hamil 9 bulan. Sebenarnya due date nya masih kurang 1 minggu lagi. Tapi entahlah, dari tadi pagi aku sudah merasa kontaksi yang jedanya kurang lebih 15 menitan. Suamiku adalah seorang dokter dan sekarang adalah jadwal dia bekerja. Aku belum bilang bahwa aku sudah merasakan kontraksi karena takut menganggu kerjanya. Hari sudah semakin siang, sekarang pukul 12.30 WIB. Kontraksi diperutku semakin intens. Aku memutuskan untuk menelfon dia. " hallo, ada ada dek?" " emm Mas , kapan kamu pulang? Sepertinya aku akan melahirkan hari ini. Kontaksinya sudah 10 menit sekali dan durasinya 1 menitan, uhhh " " hey, kenapa kamu baru bilang? Aku akan pulang jam 13.30. tapi sepertinya aku akan pulang dulu saja." "tidak usah lah mas, aku masih kuat. Sepertinya ini masih awal kok. Tak apak, pulanglah sesuai jam. Aku tunggu. " " baiklah. Tapi akan aku usahakan sebelum 13.30 aku akan pulang. Cepat telpon aku jika ada apa-apa. " " iya mas".
Setelah menutup teleponnya aku beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan lendir pada vaginaku. Aku berjalan pelan dan berhenti saat kontaksi kembali dating " uhhh, nggh hey nak. Kau harus menunggu ayahmu, kita sekarang hanya berdua dirumah, sabar ya " setelah ,bermonolog dengan bayiku aku kembali berjalan ke kamar mandi. Disana aku duduk di kloset, aku kesulitan membersihkan vaginaku karna terhalang perut besarku. Setelah bersih aku mengecek pembukaan jalan lahirku dan ternyata sudah bukaan 4. Pantas saja rasanyan sakit sekali. Aku kemudian memutuskan untuk berbaring di kamar sambil menunggu suamiku pulang.
Jam sudah menunnjukkan pikul 13.30 dan kontaksi semakin menjadi. Sekarang aku sudah kesulitan umtuk mengatur nafasku " uughhh ini sudah sangat sakit ". Disaat itu, aku mendengar suara suamiku pulang. " aku dikamar mas, kemarilah". "bagaimana? Sudah bukaan berapa?" " tadi buka 4 mas, tapi sekarang sudah bertambah sakit." "baiklah aku akan mengeceknya lagi " .aku melebaran kakiku dan melepas Bra, kemudian suamiku memakai sarung tangan karetnya dan megecek bukaanku. " saat itu PYAAAR air ketubanku pecah. " Mas, ketubanku. Ngggghhhhh mas aku ingin mengejan nggghhh mas" aku menarik kakiku ke dada dan mengejan dengan kuat. " hey sayang, tahanlah ini sudah 9 kurang sedikit lagi " "uhhhh mas, uuhhh sakit ughhh" aku menggila, rasanya sungguh sangat menyiksa, perutku seperti akan meledak aku kesulitan untuk mengatur nafasku. " mas aku sudah tidak tahan ngggghhh aku harus mengejan eeeegggggghhhhhh mas" aku kehabisan kata-kata, hanya dorongan mengejan yang saat ini menguasaiku.
Perutku bulat mengkilap dan sangat kencang sekarang " sudah lengkap, mengejanlah" " enngghhhhhhh huuuhh eeennnnggggghhhh hhhuuuhhh mas eeennnggghhhhh " saat itu aku merasakan ada bulatan besar yang mendobrak vaginaku, rasanya sakit dan perih " aku sudah melihat kepalanya" "uuuhhh enngggghhhhh huhhuh eeennngggghhhhhhh huh eeeennnnnggghhhhh" dan PLOP kepala bayiku sudah menggantung. " ayo sayang, keluarkan bahunya" " ini sangat sakit mas, aku ingin mengejan eeeennnnnggggghhhhhhh huuuhh eennnngggghhhhh huh eeeeennnnggggghhhh " dan suara tangis yang sangat kencang membuatku lupa rasa sakitnya. Aku berhasil, anakku telah lahir . "mas, anak kita . lihatlah dia sangat tampan". Begitulah, akhirnya keluarga kami sudah lengkap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Birth
Randomcerita ini hanya karangan penulis berisi cerita pendek persalinan normal