Ini request dari @andiena29 ..
Semoga suka ya.. Happy Reading
Pagi ini aku terbangun karena rasa tidak nyaman pada perutku. Aku menyingkap semilut ku dan melihat ada tendangan-tendangan kecil pada perut besarku.
Saat ini aku sedang hamil 41 minggu. Seharusnya aku sudah melahirkan 5 hari yang lalu, tapi sampai sekarang hanya ada tendangan-tendangan kecil dari bayiku. Namaku Lisa, pekerjaanku adalah teman tidur laki-laki kaya dan tampan di sebuah klub mewah tentunya,.
Meskipun aku kerja sebagai pemuas laki-laki, tapi aku hanya melakukannya dengan atu laki-laki yaitu Andra. Hubungan kita tidak lebih dari pekerja dan majikan, sampai suatu hari ia bilang padaku bahwa ingin bercinta dengan wanita hamil dan itulah yang membuatku seperti sekarang.
Aku bangun dari dari ranjang dan beranjak ke kamar mandi untuk berendam . Sepertinya oto-ototku perlu untuk di manjakan hari ini.
Tidak terasa sudah 1 jam aku berendam disini. Aku kemudian bangkit dan membilas tubuhku, mengeringkan dengan handuk dan pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan.
Saat aku keluar dari kamar, aku merasakan kram pada bagian bawah perutku dan menjalar ke pinggang. Aku berhenti sejenak dan mengelus perut itu lembut.
Menu sarapan hari ini adalah nasi goreng dengan telur dadar. Disela-sela makan, perutku kembali kram, ini sedikit lebih lama di bandingkan saat di pintu tadi. Saat kram itu hilang aku melanjutkan sarapan karena 2 jam lagi aku harus berangkat ke tempat kerjaku.
Aku sudah siap untuk berangkat, Andra sudah menghubungi dan mengatakan dia akan terlambat karena ada pekerjaan mendadak. Kami memang punya kamar disana, karena aku sudah disewa penuh olehnya, jadi kapanpun ia ingin aku datang, aku harus selalu siap.
Saat dalam perjalanan, berkali-kali kontraksi datang padaku. Bahkan ini jauh lebih sakit dari saat aku makan. Jika ini benar-benar kontraksi, aku harus segera pulang sebelum bayi ini lahir. aku ingin melahirkan dirumah hanya sendiri. Aku berpikir positif bahwa ini masih kontraksi palsu.
Perjalanan menuju ruangan yang biasanya aku gunakan dengan Andra terasa sangat lama. Berkali-kali aku berhenti karena kontraksi itu terus datang. Aku sedikit gelisah, bagaiman jika ini bukan kontraksi palsu dan aku akan melahirkan?..
Sampai di depan ruangan itu, aku segera membuka pintu. Meletakkan tasku di kursi kemudian aku menuju kamar mandi. Aku menurunkan celana ketatku yang terasa sudah basah, selanjutnya celana dalamku yang juga sudah basah oleh lendir san sekit fkek darah.
Astaga, apa aku benar akan melahikan sekarang. Aku berusaha tidak panik, aku duduk di kloset saat kontraksi kembali datang, perutku tampak sudah sangat turun ke bawah. Aku menaikkan kembali celanaku, berharap itu akan memperlambat kelahirannya.
Sudah 30 menit aku terus dihantam kontraksi. Keinginann untuk mengejan sudah mulai berdatangan. Aku benar-benar ingin menahannya tapi sepertinya sudah tidak bisa. Air yang sedikit keruh sudah mengalir di pahaku dan membasahi celanaku, Ketubanku sudah pecah.
Aku reflek mengejan "eennggggghhhh..hah..eennnggghhhh". Ya Tuhan, aku benar-benar akan melahirkan disini. "eennngghh..aarrgghhh..ohhhhh" vaginaku terasa sangat panas. Dengan susah payah aku berdiri dan melepas celanaku.
"eennngghhh..hoh..aarrggggg" aku meraba vaginaku, kepala bayiku sudah membingkai sempurna disana. Aku kembali mengejan "eennngggghhh...huh.eennnggghhhh"" dan PLOP kepala bayiku menggantung disana.
Aku perlahan mengganti posisi menjadi jongkok. Aku kembali mengejan "eennnggghhh..hah.hah..ayoo.keluar eennggghhhh" aku merasakan bahunya perlahan keluar.
"eenngghhhhh..aargggg" teriakanku membwa bayi itu keluar dari tubuhku. Bayi itu menangis sangat kencang , membuat kulitnya berwarna kemerahan.
Aku mengambilnya dan membawanya ke dadaku. Aku masih tidak percaya bahwa aku akan melahirkan di klub tempat kerjaku saat akan melayani majikanku..
Mohon maaf apabila kurang nyambung ceritanya..
Selalu ditunggu kritik dan sarannya..
Terima Kasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Birth
Randomcerita ini hanya karangan penulis berisi cerita pendek persalinan normal