Chapter 2

70.2K 352 5
                                    

Semoga kalian suka...

Aku adalah seorang gadis desa berumur 22 tahun. Orang tuaku sudah meninggal 2 tahun yang lalu karna kecelakaan. Awalnya aku tinggal bersama bibi dan anaknya. Bibiku memperlakukanku seperti pembantu dan anaknya malah memperkosaku saat bibi sedang pergi untuk belanja. Setelah bertahan selama 1 bulan dan ternyata aku hamil anak brengsek, akhirnya aku memutuskan untuk pergi dari situ. Dan sekarang disinilah aku. Tinggal sendirian di gubuk tua dalam hutan. Aku menemukan gubuk dalam keadaan sangat kotor, awalnya aku takut, tapi karna aku tak punya tujuan lain maka aku memutuskan untuk membersihkannya dan tinggal disini. Terhitung sudah 10 bulan aku tinggal disini dan aku justru merasa sangat aman.

Hari ini aku berencana pergi kesungai untuk mandi. Berjalan pelan-pelan dengan membawa perut besar ini. Entahlah aku merasa perutku sangan besar untuk ukuran hamil 9 bulan. Pinggangku serasa ingin patah dan aku sudah tak kuat berdiri lama-lama. Sejak semalam aku sudah merasakan beberapa kali kontaksi dan juga sudah ada lendir darah. Aku berebcana untuk berendam disungai agar aku lebih rileks. Setalah melepas emua pakaianku, aku mulai berendam pada kolam yang aku buat tepi sungai. " ugghh semakin tidak nyaman ya, aku merasa ini sudah sangat turun" aku mengelus perut bagian bawahku. Setelah selesai berendam aku kemudian memutuskan untuk pulanh.

" aku jadi lapar, aku akan masak telur saja" saat aku akan mengambil telur, kontaksi dating lagi daan ini lebih sakit dari yang sudah aku rasakan " ugggghhh sabar nak, kita makan dulu. Cari jalan pelan-pelan saja ya, tak apa" setelah mereda aku kemudian memasak telur dan makan, meskipun beberapa kali kontraksi datang. Hari semakin sore dan lendir darahku semakin banyak. Aku segera mengunci gubukku dan melepas semua pakaianku. Aku mengecek pembukaan dan ternyata sudah pembukaan 7. Pantas saja sakinya sudah luar biasa. Aku berjalan-jalan untuk mempercepat pembukaan dan sesekali memainka putingku untuk merangsangnya. " ugggghhh aku sangat ingin mengejan tapi pembukaanku belum sempurna, aku harus menahannya nggghhhh "

Sudah 1 jam aku berjalan mondar mandir dan ini sudah sangat sakit, aku memutuskan untuk duduk bersandar pada ranjang. Di bawah bokongku sudah aku lapisi dengan kain bersih. Aku sudsh tak tahan, aku mengangkang dengan kaki lebar sambil mengejan " eeeengggggghhhhhhh huh eeennngggghhh" dan PYOK air ketubaku pecah diikuti dengan bulatan kecil pada vaginaku. " eeeeennnngggghhhhh ayo nak,, bantu ibu eenggggghhhhh huh eeeennnnggggh" dan PLUK kepal bayiku lahir. " haaahh haaaaahhhh sekarang bahunya" tapi kontaksi tak kunjung datang. Aku sedikit khawatir dan memainkan putingku lagi agar kontraksi. Saat kontaksi datang " eeennnggggghhh haaaahhh ayo nak eeeennnngggggghhh ' dan oek oek oek suara tangi bayiku. Aku segera menggambilnya, kemudian memotong tali pusanya dan meletakkan dia di dadaku. Saat itu aku merasakan kontraksi lagi, aku mebuka lebar kakiku " oh plasentanya eeennnngggghhhhh hhaaahh kenapa sesulit ini eeeennngggghhhh.. haaahh" dan saat kuraba vaginaku aku mersakan bulatan kecil keras seperti kepala lagi. Aku teru mengejan " eeeeennngggghhhh haaaahhh eeennngggggggghhh" oek oek oek anak keduaku telah lahir. Jadi selama ini ada bayi kembar di perutku. "terima kasih Tuhan telah memberikan aku 2 malaikat kecil ini"

BirthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang