Happy Reading...
Aku berjalan tertatih-tatih di jalan setapak ini. Tangan kananku mencengkeram perut bagian bawahku yang terasa sangat sakit. Pergerakannku juga melambat karena perut besarku ini. Aku sedang mengalami kontraksi untuk melahirkan, tapi aku terpaksa kabur dari suamiku. Dia adalah laki-laki yang lembut pada awalnya, tapi seiring dengan perutku yang besar, ia berubah menjadi arogan dan juga kasar.
Awalnya kukira hanya karena dia lelah atau ada masalah, tapi ternyata tidak. Ia tetap menjadi kasar dan arogan walau keadaan baik-baik saja.
"Riri, jangan kabur kamu" aku mendengar suara teriakannya. Perutku benar-benar sudah sangat sakit tapi aku masih harus berlari. "aarghhh.." Trashhh... ketubanku sudah pecah. Anak-anakku sudah sangat ingin keluar. aku bersandar pada pohon karena tidak kuat dengan rasa sakitnya.
"oh ternyata kamu disini" Sam melihatku dan tersenyum senang. "kau harus ikut denganku. Kita lhirkan bayi itu sama-sama" Sam mencekal pergelangan tanganku. Aku meronta disela kontraksi perutku. "lepaskan aahh Sam.. kau akan menyiksa kami,,eennnggghhh" aku justru malah mengejan. "Sudah waktunya rupanya" dan Plaakk Sam menamparku. Seketika semua gelap.
Aku terbangun dengan kepala yang sedikit pusing. Perutku kembali terasa sangat sakit dan vaginaku perih. Astaga, ternyata Sam membawaku kembali ke gubuk neraka ini.
"lepaskan aku Samm. Aahhh" kedua tanganku diikat dan lututku juga diikat. Aku tidak bisa mengangkang untuk melahirkan bayiku. Bagaimana ini " ku mohon Sam.. ini anakmu jika kau lupaa aahhh" aku benar-benar sudah tidak tahan.
Ia datang mengelus perutku " aku tahu Ri, tapi kau malah lari kan. Nikmati waktumu, lahirkan bayi-bayi itu. Aku akan denagn senang hati menontonnmu hahahah" Sam tertawa.
"kau iblis Sam eennngghhh..aahhh..eeeennnnggghhh" aku merasakan kepala bayiku sudah di vaginaku. Tapi aku tidak bisa membuka kakiku lebar, "eenngghhhh Saamm eeennggghh..ah. tooolloongg.. saammm.. eennnggghhhh"
Aku benar-benar kesusahan, kepala bayiku sudah membuka vaginaku tapi sulit karena posisiku. " mereka akan mati eennnggghhhh..Saammm.. bukaa eennnggghhhh" ya Tuhan, bagaimana nasib anak-anakkku.
Aku terus mengejan "eennngghhhh..aahhh..eennnggghhhhh" PLUK kepala bayi itu berhasil keluar seluruhnya.
"hahahaah kau hebat Ri, dengan posisi seperti itu kau bisa juga mengeluarkannya. Tapi kita lihat bagaimana selanjutnya" Sam tetap asik menontonnya.
"eeennnggghhhh.aarggghhh...eennnggghhhh" aku sudah sangat lelah. Aku menangis karena khawatir bayiku tidak selamaat "eengghhh..a-ayooo sayangg ennnggghhhhh..aahhhh" dan OEk oek
Bayi pertamaku telah lahir dengan tangis kencangnya. Sam perlahan mendekat, melihat bayi mungil itu dan menyentuhnya "ku mohon Sam....lepaskan aku".
Sam perlahan berjalan kearahku, melepas tali di tanganku, dan kemudian kakiku. "Lahirkan bayi kedua" ucapnya datar
Kontraksi kembali datang "eennngghhh..aaahhh...eeennnnggghhhh..eennngghhhhh" aku merasakan bayi keduaku melewati vaginaku.
Aku berhasil melahirkan bayi-bayiku. Sam mendekat membawa dua bayi merah itu ke dadaku. Ia kemudian mendekat ke telingaku dan berbisik "aku tidak sabar untuk kembali menghamilimu".
Aku merinding. Ya Tuhan , apa aku akan terjebak di Neraka ini?
Maaf kalau feelnya nggak dapet..
Terimakasih..
KAMU SEDANG MEMBACA
Birth
Randomcerita ini hanya karangan penulis berisi cerita pendek persalinan normal