Chapter 5

40.7K 233 5
                                    

Selamat membaca...

Namaku Isabel wanita berumur  25 tahun. Aku bekerja sebagai wanita malam di klub  dekat kos ku. Sekarang aku sedang hamil 9 bulan dan tidak tahu ini anak siapa. Sebenarnya dengan perut besarku ini semakin banyak laki-laki yang ingin bercinta denganku.

Mereka akan menggila hanya dengan aku pura-pura akan melahirkan dan menggosok perutku. Tapi memasuki kehamilan tua ini aku memutuskan untuk cuti saja karena saat aku selesai melayani mereka, perutku akan terasa kram dan itu sangat tidak nyaman.

Pagi hari aku awali dengan memasak nasi goreng dan menyantapnya sambil menonton TV. Sudah 1 minggu sejak aku cuti dan ini adalah keseharianku. Sejak semalam aku merasakan perutku sangat tidak nyaman. Bayi ini terus berputar diperutku dan terus menendang. Pagi ini jauh lebih agresif dari semalam.

Setelah makan aku memutuskan untuk ke kamar mandi. Ternyata celanaku sudah basah oleh lendir dan darah. Aku memasukkan ke dua jariku ke dalam vagina dan ternyata sudah bukaan 4. Aku memutuskan untuk memutar film dewasa untuk mempercepat pembukaanku. Sambil menonton aku mulai memainkan jari-jariku di vaginaku yang sudah sangat berlendir.

Aku mendesah nikmat dan juga karna kontraksi yang aku rasakan. Hampi 1 jam aku memuaskan diriku. Setelah merasa cukup, aku memutuskan untuk mandi.

Tubuhku terasa sangat segar saat air itu mengguyur seluruh tubuhku. Setelah mandi aku naik ke ranjang untuk tidur siang. Tapi baru 10 menit aku memejamkan mata, aku terbangun karena kontraksi yang aku rasakan semakin sering.

Aku menggosok bawah perutku dengan lemut dan dpat kurasakan kepala bayiku sudah sangat turun. Bagian bawahku sudah basah oleh lendir dan darah, begitu juga kasur di bawah bokongku.

Aku melihat jam dan ternyata jam 10 menit  dari aku berbaring . Karena kontraksi semakin sering, aku akan mengecek pembukaanku. Aku bangkit dan bersandar pada kepala ranjang, kemudian  menekuk kakiku dan memasukkan ke dua jariku lagi. Kira-kira ini sudah bukaan 6.

Aku beranjak dari kasur dan mulai jalan-jalan di sekitar kamar. Aku memikirkan posisi apa yang akan aku gunakan untuk melahirkan. Saat aku sedang berpikir, kontraksi kuat menghantamku dan membuat aku menunduk. Reflek aku mengejan "eeennngggghhhh...uuhhh ohhhhh."

Aku menutup mulutku. Setelah kontraksi reda, ku lanjutkan jalan-jalan ringan keliling kamar. Karena merasa haus., aku pergi untuk mengambil minum.

Dengan membawa air minum aku berjalan kembali ke kamar. Sampai di pintu kamar aku malah reflek mengejan lagi "eeennngggghhhh..huhhh...eennngggghhh..haaaahhhh" daN TRashhh air ketubanku pecah. " oh tidak, aku tidak akan melahirkan di sini eennnggghhhh huh eennggghhh haahhh".

Dengan sudah payah aku meletakkan gelas di meja dekat ranjang. Aku memutuskan untuk melahirkan dengan berdiri.

Aku membuka kakiku lebar-lebar, menumpu tangan pada lutut, kemudian aku menunduk dan mengejan dengan kuat "uuhggghhhhhh eeennnggggghhhh haaaa.. uuugghhh eeeennnggghhhh" aku merasa vaginaku terbakar, melebar dengan maksimal.

Aku meraba bagian bawahku dan merasakan bulat keras berambut yang licin. Aku mengejan lagi "eenngggghhhhh haaaahhhh" merasa lelah berdiri, aku merosot ke lantai. Kaki kanaku ku takik ke atas dan aku mengejan lagi "eennnggghhhhh....eeennngggghhh" dan PLUK kepala bayiku lahir. Aku merubah posisi menjadi jongkok.

Saat kontraksi tak kunjung datang, aku memilin putingku dengan lembut. Aku terus melakukannya sampai kontraksi itu datang. "eeennnggghhhhhhh haaaahhh eeennnngggghhhhhh....hoh hoh hoh. Eeennnggghhhhhhh haaaahhhh."

Dan aku merasakan bayi itu merosot keluar dari tubuhku. Oek oek oek tangisnya sangat kencang. aku mengambilnya dan meletakkannya di dada. " selamat datang Aluna"

END

Bagi teman-teman semua yang mau request kondisi ataupu posisi saat proses kelahiran, bisa tuliskan di koment.

Thanks...

BirthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang