5. Cheongpyeong

50 3 1
                                    

Nurina sangat penasaran 'dimana tempat yang dikatakan Seokjin?' Nurina harus mengiriminya pesan. Ya, kemarin mereka bertukar nomor telepon. Lain kali, Nurina berniat untuk meminta nomor telepon Jungkook.

'Dimana aku bisa berteriak lebih kencang dari kemarin?'

Nurina menunggu beberapa jam lamanya untuk mendapatkan balasan dari Seokjin. Hingga Kyung Seok telah datang. Setiap hari Kyung Seok memang datang ke rumah Nurina.

"Sedang apa? Cepatlah bersiap! Kau kemarin sudah cuti," Kyung Seok menyuruh Nurina untuk bersiap. Karena hari ini Nurina banyak jadwal, kemarin Nurina menunda jadwal nya.

Dengan bermalas-malasan Nurina bersiap.

Handphone Nurina berdenting, menandakan ada pesan masuk. Kyung Seok membukanya.

'Kau bisa jam berapa? Aku akan menjemputmu,'

Itu pesan yang Kyung Seok baca. Kyung Seok tidak suka Nurina dekat dengan lelaki manapun. Tapi, Kyung Seok bukan siapa-siapa nya.

"Aku membuatkanmu sup rumput laut," Kyung Seok melepas celemeknya.

"Aku suka sup buatanmu," Nurina sekarang bersemangat untuk makan.

Nurina memasukkan sendok yang berisi kuah sup ke dalam mulut. "Ahh, ini terlalu asin!'"

"Benarkah? Aku memasaknya dengan benar,"

"Coba saja sendiri, aku mau es krim sebagai gantinya!" Nurina merengek seperti anak kecil. Seperti itulah Nurina di mata Kyung Seok. Anak kecil yang selalu meminta es krim.

Kyung Seok sangat ceroboh. Pasti Kyung Seok memasak sambil melamun.

"Tidak!"

"Kalau gitu, aku mau boneka Cooky yang banyak!" Nurina.

"Iya, baiklah, besok saja, ayo sekarang berangkat!"

"Iya, baiklah, besok saja, ayo sekarang berangkat!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Nurina baru menyelesaikan semuanya sore ini. Nurina cepat-cepat membuka handphonenya untuk mengecek, apakah Seokjin sudah membalas pesannya. Ah, ternyata sudah. Nurina cepat-cepat membalasnya.

'Satu jam lagi, bagaimana?'

Nurina tersenyum sendiri membayangkan apa yang akan terjadi satu jam lagi.

'Dimana alamat rumah mu?'

Oh, ternyata Seokjin membalasnya dengan cepat. Nurina langsung mengirim alamat rumahnya.

"Kyung Seok-ah! Ayo cepat pulang," Nurina menarik tangan Kyung Seok untuk cepat mengantarnya pulang.

"Iya, memangnya ada apa?"

"Kau percaya? Aku akan berkencan!" Nurina tersenyum jahil kepada Kyung Seok. Padahal Nurina berbohong kepada Kyung Seok.

"Ah, benarkah?" Kyung Seok tersenyum lebar dan mencubit pipi Nurina. Tapi semua itu palsu, yang ada adalah sakit hati.

Setelah Kyung Seok mengantar Nurina pulang, Kyung Seok menyembunyikan mobilnya di sebelah rumah Nurina. Kyung Seok akan mengikuti kemana mereka pergi.

Sekitar lima puluh menit kemudian, Seokjin sampai di rumah Nurina.

"Cepat sekali, memangnya tidak macet?" Nurina sambil mengunci pintu rumahnya.

"Aku berangkat setengah jam yang lalu," Woah, niat sekali.

Nurina berkhayal akan dibukakan pintu oleh Seokjin, berkhayal dirinya adalah Nyonya Seokjin hari ini. Tapi itu hanya khayalan.

Di dalam mobil, Seokjin memutar lagu Tear. Ah, Nurina tidak menghafal lagu ini. Kalau tidak hafal tidak enak.

"Kenapa lagu ini? Euphoria saja," Nurina mencoba mengganti lagu.

"Tidak ada,"

"Epiphany saja,"

Seokjin langsung mengganti lagunya.

"Jamais Vu, saja," Nurina sekarang sedang menyukai lagu itu.

"Kau ini ya!"

Nurina hanya cengar-cengir sambil bersenandung kecil.

"Memangnya mau kemana?" Nurina mulai penasaran. Karena dari jalannya, Nurina sepertinya tahu, mobil ini akan kemana.

"Kau pasti tahu, jalan ini satu-satunya untuk menuju kesana,"

Ya, Nurina tahu itu.

Disini, di Danau Cheongpyeong. Seokjin mengajak Nurina ke Danau Cheongpyeong? Nurina jadi teringat kenangannya bersama Seokjin.

"Kenapa kau mengajakku ke Cheongpyeong?" Tanya Nurina, siapa tahu Seokjin mengetahui kalau Nurina adalah Min Soo Hyun yang dicarinya.

"Katanya kau ingin berteriak keras," Nurina kira Seokjin tahu. "Berteriaklah, yang keras,"

"Kau jangan mendengarnya," Nurina memberikan Seokjin airpods.

"Terserahmu," Seokjin memakai airpods yang diberikan Nurina.

"BOGO SIPEOSEOYOO!! SARANGHAE!! NOEMU NOEMU SARANGHAE!!" Nurina berteriak sangat keras, hingga Seokjin yang memakai airpods saja mendengarnya, tapi volume airpods nya memang tidak full.

Tanpa sadar, Nurina meneteskan air matanya. Entah kenapa, padahal Nurina sama sekali tidak berniat untuk menangis.

Seokjin langsung melepas airpods yang dipakainya, dan memasukkannya kedalam saku.

"Siapa yang kau rindukan? Siapa yang kau cintai?" Seokjin sangat ingin tahu.

"Aku tidak pernah bertemu dengannya," Nurina menyeka air matanya.

"Lalu, bagaimana kau mencintainya kalau tidak pernah bertemu dengannya?"

Nurina tidak menjawab, Nurina masih memandangi keindahan Danau Cheongpyeong sambil meneteskan air mata nya.

"Aku mengajakmu karena dulu aku sering kesini," Seokjin bercerita. "Kau ingat Min Soo Hyun? Aku selalu bersamanya disini dulu, aku menganggap nya sebagai adikku, tapi aku mencintainya dulu, mungkin sekarang dia seumuran denganmu,"

"Sekarang kau masih mencintainya?"

"Aku sudah menemukan yang lebih baik darinya," Nurina semakin sedih saat ini.

"Boleh aku memelukmu?" Nurina sambil sedikit terpejam.

Seokjin merentangkan kedua tangannya sambil tersenyum. Nurina merengkuh erat Seokjin. Seokjin hanya mengelus rambut Nurina lembut.

Jauh dibalik pohon ada hati yang tersakiti. Lee Kyung Seok menyesal mengikuti Seokjin dan Nurina.

JANGAN LUPA VOTE SAMA SPAM COMMENT NYA GAISS!! BORAHAE!!💜

shfrvzhr 

Epiphany || KSJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang