11. He Know

25 4 2
                                    

Rasanya, waktu berlalu sangat cepat. Nurina dan Seokjin sudah akan kembali ke Seoul. Tapi, Zahra malah langsung kembali ke Jakarta. Pasti Nurina akan sangat kesepian. Semoga saja Seokjin mengerti dan terus menemani Nurina.

Namun, Seokjin pasti juga sibuk. Nurina juga harus mengerti kesibukan Seokjin.

Kyung Seok sama sekali tidak terlintas dalam pikiran Nurina. Padahal Kyung Seok pasti menemani Nurina 24/7 jika Nurina bersedia.

"Tidak mau tau! Aku tidak mau naik pesawat sendirian!" Nurina yang mengode Seokjin agar Seokjin naik pesawat bersamanya.

"Jin hyung, kau bersama Nurina saja sana, berisik dari tadi," Yoongi mulai risih.

"Sombong! Untung artis!" Nurina menendang kaki Yoongi.

"Ya sudah, ayo," Seokjin menarik tangan Nurina untuk menjauh agar perdebatan tidak berlanjut.

Setelah selesai semuanya, Seokjin dan Nurina memasuki pesawat. Demi apapun, banyak yang mengenali Seokjin dan membicarakannya, tapi mereka tidak mengusik Seokjin, tidak berkerumun untuk berusaha mendapat foto bersamanya, ataupun tanda tangan. Tidak ada sama sekali. Karena mereka semua pasti mengerti privasi dan ketidak nyamanan Seokjin saat semuanya berkerumun disana.

Awalnya memang canggung, tapi dengan perlahan Seokjin berhasil menggenggam tangan Nurina. Dan Nurina bersandar pada Seokjin. Nyaman sekali menurut Nurina.

"Mau mendengarkan musik?" Tawar Seokjin

Nurina mengangguk, dan memberikan benda untuk dipasang di telinga Nurina.

"Apa ini? Kenapa lagunya ini-ini saja? Tonight, Awake, Epiphany, ganti! Aku ingin Euphoria!" Nurina protes

"Sudah lah, tidak ada, aku ingin tidur,"

"Bagaimana bisa? Ya! Jangan tidur Seokjin!" Nurina tidak habis pikir, bagaimana bisa Seokjin masih tidur? Padahal Nurina sudah mencubit semua bagian tubuhnya. Kecuali ..

"Ya! Seokjin!" Seokjin tetap tidak menggubris panggilan Nurina.

Lalu, terlintas ide kecil dipikiran Nurina.

Nurina mengelus lembut rambut Seokjin, "Oppa, aku ingin lagu yang lain, aku bosan dengan lagu ini," Rasanya Nurina ingin muntah melakukan aegyo semacam ini.

Nurina tidak tau saja. Rasanya seperti Seokjin menjadi iron man. Tidak karuan.

"Hmm? Tidak ada, itu saja," Saut Seokjin.

'Percuma aku ber-aegyo, huh!' Nurina didalam hati.

Akhirnya, Nurina sudah sampai di Bandara Incheon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya, Nurina sudah sampai di Bandara Incheon.

"Aku mengantarmu dulu ya?" Seokjin membawakan koper Nurina. Sedangkan koper Seokjin dibawa oleh Jungkook.

"Nurina!" Itu? Kyung Seok.

"Kyung Seok-ah? Ya! Bogosipeoso," Nurina berlari memeluk Kyung Seok. Seokjin bingung, berani-beraninya Kyung Seok memeluk Nurina nya. Padahal Nurina yang memeluk Kyung Seok.

"Siapa?" Seokjin bertanya sambil menunjukkan ekspresi tidak suka.

"Aah, ini Kyung Seok, Uri Oppa,"

'APA?' Seokjin semakin tidak terima.

"Sudahlah, ini fotograferku, tapi sudah seperti kakak ku sendiri," Jelas Nurina. Kyung Seok sudah terbiasa, padahal sakit.

"Ini siapa?" Kyung Seok menunjuk Seokjin.

"Namchin nya Nurina," Seokjin dengan sangat jelas. Kyung Seok tidak tau harus bagaimana, tapi ini sakit sekali bagi Kyung Seok.

Kyung Seok mencoba tersenyum, tapi tidak bisa. Kyung Seok tidak bisa senyum palsu.

"Kau bersama Jin kan? Aku pulang saja ya?" Kyung Seok langsung pergi dari situ, dan Kyung Seok pergi ke club. Kyung Seok terlalu sakit dengan semua ini. Tapi Kyung Seok bisa apa?

"Dia memang seperti itu, ayo antar aku pulang," Seokjin, mengantar Nurina sampai rumahnya.

Sampai dirumah, Seokjin mulai berpikir, kelakuan Kyung Seok sangatlah aneh. Niat Kyung Seok pasti menjemput Nurina. Tapi, Kyung Seok langsung pergi setelah tau semuanya.

Iya, Seokjin benar.

Sesudah mengantar Nurina, Seokjin langsung kembali ke dorm, karena Namjoon sudah menghubungi nya untuk segera kembali. Padahal Seokjin ingin mampir kerumah Nurina.

Seokjin haus, Seokjin berpikir untuk membeli soda di minimarket. Tapi, karena Seokjin mengatakan kalau akan mampir minimarket, semuanya jadi nitip snack. Huh Seokjin malas sekali, Jungkook meminta banana uyu yang sangat banyak, belum yang lain. Kenapa tidak beli sendiri saja huh.

Karena merasa lapar, Seokjin membeli ramyun instan cup dan menyantapnya di minimarket itu.

Saat sedang menikmati ramyun, Seokjin melihat Kyung Seok. 'Sedang apa dia disini?' Seokjin dalam hati.

Seokjin mulai acuh, dan menyantap kembali ramyun nya. Tapi, lama-lama Kyung Seok mendekat.

Kyung Seok menarik kerah baju Seokjin dan menendang Seokjin.

'Apa-apaan ini?'

•••

Votment nya jangan lupaa!

shfrvzhr

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Epiphany || KSJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang