Today

103 12 7
                                    

Jangan lupa VOMENT nya ya ❤

Peringatan !! Chapter ini sangat panjang, di baca pelan - pelan ya

//

Jika bisa memilih, lebih baik aku tidak dilahirkan dan hadir dikeluargamu jika tahu akan seperti ini jalan kehidupannya.

//

Selamat membaca !

_

     Tak terasa berjalannya waktu yang terus berlalu membuat Jungkook kini akhirnya tiba di hari kelulusannya. Ujian kelulusan sudah dilewati para murid tingkat akhir di masing - masing jenjang. Segala jerih payah dan waktu yang sudah diluangkan demi kelulusan pun terbayar lega ketika mereka semua dinyatakan lulus dengan nilai yang memuaskan.

Rasa bangga terlihat dari tatapan Pria berkepala empat yang kini menatap anaknya yang tengah merapihkan pakaiannya,

Tidak dapat dipungkiri bahwa dirinya cukup terharu mengingat anak lelakinya yang dulu masih sering meminta untuk diajak bermain di pantai dan sekarang sudah menjadi calon mahasiswa.

Tuan Jeon merasa bahwa dirinya belum cukup meluangkan waktu untuk menikmati masa - masa dimana kedua anaknya itu tengah berada di fase remaja.

Namun, harus bagaimana? Jungkook melewati jenjang akhir sekolahnya dengan berbagai kesibukkan sampai - sampai jarang memiliki waktu untuk liburan. Tuan Jeon yang bernotabe sebagai ayahnya tentu saja merasa sedih, Jungkook adalah penerusnya, seharusnya ia mendidik anak lelaki nya itu agar lebih siap dan matang kedepannya,

Yang kini tersisa hanyalah Yoojung. Anak gadisnya yang akan naik jenjang ke tingkat akhir.

" Tampan sekali putraku " ujar Tuan Jeon sembari menatap Jungkook dengan senyum yang mengembang,

" Tentu saja, seorang ibu yang cantik dan seorang ayah yang tampan. Kalau tidak mewarisi kesempurnaan itu, lalu anak siapa? "

Mendengar balasan seperti itu, Tuan Jeon tertawa, " Untungnya kau mewarisi ketampananku. "

" Eiihh, percaya diri sekali. Tentu lebih tampan anakmu ini, yang masih muda " katanya dengan tatapan jenaka,

" Kalimatmu terlalu halus untuk menghina appa mu ini, nak "

Giliran Jungkook yang mengeluarkan tawanya,

" Lihat, kau bahkan jadi mudah tersinggung "

" Baiklah, baik. Appa mengaku kalah darimu "

Bukan perdebatan, mereka hanya saling melempar candaan yang tentunya jarang dilakukan.

Seperti momen berharga yang tidak bisa diabadikan karna tidak ada kamera yang sedang menyorot,

Bahkan saat menyadarinya, Jungkook merasa ingin menangis,

" Appa, Gomawo "

Tentu saja perkataan sang putra membuat Tuan Jeon terdiam. Melihat Jungkook yang menatapnya dengan mata berkaca - kaca membuat dirinya tahu kemana arah percakapan ini,

Jungkook melihat ayahnya mengangguk sambil menepuk pundaknya, " Ini hari bahagia mu, Jung. Jangan terbawa suasana sedih, Appa ingin kau tersenyum seharian penuh. Hanya untuk hari ini "

" Geurae, Appa. Aku akan menepatinya "

Tak lama dari situ, Yoojung tiba - tiba masuk,

" Appa, Samcheon sudah datang "

Even If It Hurts  [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang