4.

5.9K 589 16
                                    

"Hei, mau bunuh diri?".

"Siapa kau? Jangan ikut campur!! Minggir!!".

"Jangan bunuh diri. Aku tahu hidup ini sulit. Tapi setidaknya kau masih beruntung. Lihat pakaianmu bagus. kau pasti orang kaya. Kau tau? Kemarin adalah ulang tahunku yang ke 11, dan satu tahun yang lalu orang tuaku meninggal. Kau tau? Semua orang menyalahkanku atas kematian mereka".

"Kenapa?".

"Hmm entalah. Tapi aku masih harus hidup walaupun kenyataan dunia ini pahit. Heheh, Namaku sean. Kau bisa memanggilnya seperti itu. Kau tak perlu memberi tahuku namamu, karena aku tak memaksamu. Aku hanya ingin mengatakan hal ini. Bersyukurlah sesulit apapun hidupmu, setidaknya kau masih lebih beruntung di banding aku. Aku yatim piatu sekarang, aku harus hidup mandiri dan berusaha membiayai hidupku sendiri. Dan kau, hehe, meskipun jika saja orang tuamu tidak menyayangimu, tapi kau masih harus bersyukur setidaknya kau masih memiliki mereka".

-------------//---------------

"Tolong……tolong aku…… bukannya aku sudah menyelamatkanmu? Mengapa kau diam saja? Tolong selamatkan aku!!".

"Hosh----hosh--hosh---". Pria tampan itu terbangun dengan nafas terengah-engah. Dia kembali menatap si manis yang masih terlelap di sampingnya. Dia menyapu keringat dingin yang sudah memenuhi keningnya.

"Sean". Dia kembali mendekap pria manis itu dengan erat. "Maafkan aku". Dia berguman lirih. Sudah sangat lama dia bermimpi tentang masa lalunya, sekarang mimpi itu datang lagi. Tapi dia bersyukur, anak dalam mimpinya itu kini berbaring di sampingnya dengan damai.
Dia mengecup lembut kening sang kekasih dan kembali terlelap bersamanya.

Keesokan harinya yibo menepati janjinya untuk mengajak zhanzhan pergi keluar. Mereka berjalan-jalan menyusuri kota menggunakan mobil sport milik yibo. Yibo berhenti di sebuah kedai es krim. Dia menyuruh zhanzhan untuk menunggu sebentar karena dia akan segera kembali. Zhan hanya mengangguk.
Beberapa saat kemudia yibo kembali dengan 2 es krim di tangannya, namun matanya terbelalak kaget karena melihat isi mobil itu kosong. Tidak ada sosok zhanzhan disana.

"Sial!! Aku lupa mengunci pintu saat keluar tadi!". Yibo menjatuhkan es krim di tangannya. Tangannya kini gemetar. Dia takut, kalau-kalau zhan meninggalkannya. Yibo memang ceroboh, dia keluar membeli es krim dan lupa mengunci pintu mobil tersebut. Dia meramas kaut rambut miliknya dia tampak frustasi.

"Xiao zhan…Sean--" dia berteriak layaknya orang gila. Mencari-cari sosok yang ia cintai sambil berlari-lari kecil. Jantungnya berdegub kencang. Bohong kalau wang yibo tidak takut. Dia sangat takut saat ini. Dia benar-benar takut untuk kehilangan xiao zhan. Dia berhenti di sebuah lorong taman, mengatur kembali nafasnya yang udah hampir habis, matanya menelusuri sekitaran tempat itu dan berhenti ketika menatap sesuatu yang tak asing baginya.
Itu dia!!. Orang yang sejak tadi dia cari ada disana.

Dia berlari sedikit cepat menghampiri sosok itu. Sosok yang kini sedang berjongkok memperhatikan sebuah kucing kecil yang tengah menyantap makanannya. Seketika dia mengehela nafas lega.

"Sayang". Panggilnya dengan lembut namun nafasnya masih belum teratur. Yang di panggil mendongakan kepala dan menatapnya. Dia berdiri dan mengebas celananya.

Kau Tanggung Jawabku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang