7.

5.8K 557 6
                                    

Zhan membenamkan wajahnya lebih dalam lagi dalam dada bidang milik sang kekasih, hingga detak jantung wang yibo terdengar sangat jelas.

"Aku melihat jili dan yang lainnya, apa yang kalian lakukan disana?". Tanya nya pelan.

Satu hal yang paling yibo takutti adalah hal dimana zhan akan bertemu kembali dengan jili. Jili adalah satu-satunya orang yang sangat peduli dan sangat sayang padanya, bahkan setelah zhan menjauhi persahabatan mereka, jili lah yang berusaha mati matian untuk menarik zhan kembali. Tapi hasilnya nihil. Zhan tidak kembali pada mereka, tapi dia tetap menghargai jili, terkadang mereka bahkan menghabiskan waktu bersama.

"Jangan tinggalkan aku". Ucap wang yibo lirih. Dia takut bila zhan akan meminta tolong pada jili dan membawanya pergi dari sana. Selama ini dia sengaja menyembunyikannya dari teman-temannya. agar mereka tak bisa mengambil zhan darinya. Entah itu cinta atau obsesinya dia tidak tau. Yang dia inginkan sekarang adalah sang pujaan hati tetap di sampingnya.

Zhan menggeleng masih dalam pelukan wang yibo. "Itu tidak mungkin".

Yibo merenggangkan pelukannya. Dilepasnya zhan. Perlahan dia mendekatkan wajahnya dengan sang kekasih, mengecupnya pelan bibirnya, sesekali dia melumatnya. Zhan mendorongnya pelan.

"Kau tidak jijik padaku?". Tanya nya dengan suara lirih.
Wang yibo mengernyitkan alisnya, di usapnya lembut pipi milik sang kekasih.
"Mengapa aku harus jijik padamu? Aku mencintaimu".

"Kau melihatku wang yibo. Saat itu kau melihat betapa kotornya aku---".

"Sean cukup". Wang yibo menghentikan zhan untuk melanjutkan kalimatnya. Dia tidak membentak, hanya sedikit teguran kecil.
"Kau sama sekali tidak kotor zhan. Kau masih bersih, kau masih sangat bersih sampai aku sendiri yang dengan bodohnya mengotorimu". Nada yang yibo menandakan penuh penyesalan. Dia sungguh menyesal, tapi dia juga tak punya pilihan lain.

------------*------------
4 tahun yang lalu.

"Hei, kau masih tak mau bicara denganku?". Ucap wanh yibo yang tenga mengejar xiao zhan di koridor sekolah.

"Bukankah kau berkata bahwa kau tak menginginkanku disana?". Zhan kembali bertanya. Setelah meninggalkan club sahabat itu, dia benar-benar menghindar.

"Kenapa kau tak memohon padaku untuk menerimamu disana? Bukankah kau sangat berharap bisa bergabung dengan kami?". Dia membentak zhan kini hanya menunduk dihadapnnya. Pria manis itu tak bergendik sedikitpun. Dia sudah memutuskan untuk menjalani harinya seperti biasa. Dimana dia kembali pada kesepian yang menyelimutinya.

"Aku tidak membutuhkanmu". Ujarnya membalas wanh yibo lalu berniat untuk pergi dari sana. Yibo yang melihat zhan pergi, merasa tak terima akan perlakuan pria manis itu padanya.

"Brengsek!! Kau pikir kau siapa hah? Kau pikir kau pantas berbicara denganku?". Yibo menarik kerah baju zhan dan mendorongnya keras hingga tubuhnya terbentuk tembok di belakangnya.

"Wa...wang yibo?". Zhan terkejut. Dia sungguh takut saat ini. Wang yibo yang tiba-tiba datang dan menyerangnya begitu saja membuatnya sedikit gemetar.

"Xiao zhan. Aku beri kamu kesempatan untuk memohon padaku. Jika kau memohon padaku, kau bisa kembali dan bergabung bersama kami".

"Tidak!! Aku tidak ingin disana lagi. Aku bukan orang yang kuat yang bisa tahan dengan semua penghinaanmu. Aku juga hanya manusia biasa, hatiku juga bukan besi. Aku tidak ingin berada di dekat kalian lagi yibo".

"XIAO ZHAN!!! KAU BERANI MELAWANKU?". yibo membentaknya. Pasalnya setelah zhan meninggalkan club, yibo merasa kosong. Kekosongan yang tidak pernah ia rasakan. Sampai akhirnya dia memutuskan untuk membawa zhan kembali. Tapi zhan menolaknya dan terus menolaknya.
Semakin lama dia semakin sadar. Dia...menyukai pria itu.

Kau Tanggung Jawabku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang