10. Memahaminya

389 52 9
                                    

Happy Reading🍭🍭🍭

.
.
.

"Ini rumah Yuju ?" Kata Umji sambil memandang bangunan didepannya dengan penuh takjub.

"Dari yang kudapat dari Tn. Son ini alamatnya" ujar Jungkook.

"Dia kaya raya ternyata" kata Umji.

"Apa yang kalian lakukan ?" Tanya seorang satpam perjaga pagar rumah megah itu.

"Kami ingin bertemu Yuju, apa dia ada didalam ?"

"Yuna ? Dia belum pulang"

"Aaa dia belum pulang ?" Angguk Jungkook.

"Apa dia masih dijalan ?" Ucap Umji pada Jungkook dan Jungkook hanya mengangkat bahunya tak tahu.

"Kalau kalian ingin bertemu dengannya kalian bisa pergi ketempat kerjanya"

"Tempat kerjanya ?" Bingung Umji.

.
.
.

"Jadi Yuju tinggal dirumah megah itu karena dia koki disana, dia memasak setiap hari untuk rumah itu lalu dia sekolah dan malamnya dia bekerja direstoran udon" kata Jungkook diangguki Umji.

"Dia bekerja paruh waktu disini ?" Ujar Jungkook saat dia dan Umji berada diseberang sebuah restoran Udon kecil.

"Pantas dia selalu pulang cepat sekarang dan tak pernah ikut jika ku ajak pulang bersama" kata Umji.

"Bukankah itu Tae Young sunbae ?" Bingung Umji, dia melihat Tae young dengan baju karyawan restoran itu membawa kantong sampah dari belakang dan membuangnya ketumpukan didepan restoran.

"Mereka bekerja ditempat yang sama ?" Kaget Jungkook.

"Mereka sering bertemu tapi mengapa Tae Young sunbae harus menitipkan ini padaku, dia bisa memberikannya sendiri bukan ? Ishh menyebalkan" ujar Umji kesal.

"Aigooo... kutu buku jelek kau sangat tidak peka. Kau bilang kalau Taeyoung sunbae selalu diam-diam memperhatikan Yuju bukan, mereka itu berstatus mantan yang dalam keadaan yang buruk untuk saling menyapa saja tak apa lagi untuk kembali bersama. Aishhh kau sangat lamban"

"Kau tahu kau terdengar seperti nenek-nenek saat ini" kesal Umji.

"Ayo kesana" kata Jungkook menarik pergelangan tangan Umji dan membawanya masuk ke restoran udon itu.

"Kau punya uang ?" Bisik Umji disela perjalanan mereka.

"Kau punya kartu bukan ? Kau bisa memakainya sekarang"

"Selalu aku yang bayar" kata Umji.

"Kau tahu aku anak buangan bukan"

"Ishhh jangan sekalipun bicara seperti itu" kesal Umji.

Umji dan Jungkook duduk disalah satu meja dan seorang pelayan memberi mereka buku menu. Dan mereka memesan semangkok udon masing-masing.

"Bisa aku bertemu Choi Yuna ?" Tanya Umji pada si pelayan saat dia menyerahkan kembali buku menu nya.

"Aku akan minta dia yang mengatar pesanan kalian nanti"

"Terima kasih" kata Umji.

Dan tak lama dari itu pesanan Umji dan Jungkook datang dengan Yuju yang membawanya.

"Pesanan kalian" ketus Yuju.

"Yuju-ya.... kau masih marah padaku ?" Tanya Umji.

"Tidak" jawab Yuju tenang.

"Kau marah padaku ?" Tanya Jungkook.

"Tidak" jawabnya lalu membuang nafas kasar.

"Kau membenci kami ?" Kata Umji juga Jungkook bersamaan.

"Aku tidak membenci kalian, aku hanya sedikit lelah akhir-akhir ini dan merasa bersalah pada Umji karena dengan tidak tahu malunya mengancammu waktu itu" ujar Yuju lalu dia pergi setelah semua pesanan Umji dan Jungkook dia taruh dimeja.

"Dia mengancamku ? Kapan ?"

"Kau memang lamban, sudahlah cepat makan dan pulang. Ini bukan tempat yang baik untuk bicara padanya karena dia karyawan disini" ujar Jungkook menayantap udonnya.

"Kau yang mengajakku kesini, meluruskan ini, ish... bilang saja jika kau lapar" kata Umji.

"Itu kau tahu" santap Jungkook ke udonnya.

"Appa ?" Ucap Umji tiba-tiba.

"Mwo ?" Bingung Jungkook.

.
.
.

"Mungkin itu rekan kerja ayahmu" ujar Jungkook

"Tapi mereka bahkan berciuman didalam mobil, sangat tak sopan" datar Umji.

"Kau tak apa ?" Tanya Jungkook dia dan Umji sudah sampai didepan rumah Umji.

"Aku akan mandi dan kerumahmu" kata Umji masuk kerumahnya, Jungkook memandangnya sampai Umji menghilang ditelan pintu rumahnya yang tertutup.

"Kenapa dia harus melihat itu" kata Jungkook dan berbalik menuju rumahnya.

.
.
.

"Ibumu benar-benar tak apa jika kau menginap disini, ini sudah seminggu kau terus datang kerumahku" ujar Jungkook dia dan Umji sedang berbaring bersama dikasur Jungkook saling memandang keatas.

"Kau tak suka" kata Umji.

"Hanya merasa tak enak dengan ibumu" kata Jungkook mengadap Umji.

"Aku sering melihat appa dengan wanita lain" kata Umji ikut menghadap Jungkook.

"Awalnya aku merasa tak apa karena mereka sudah berpisah, tapi aku merasa bersalah pada ibuku" lanjut Umji.

Jungkook mendekat dan memeluk Umji, dia tahu bagaimana rapuhnya gadis dipelukannya saat ini. Ini sangat membuatnya ingin selalu dekat dan menjaga Umji.

"Tapi kau punya ayah sambung yang baik dan sangat perhatian, dia bahkan mampu membuatmu dan ibumu bahagia" balas Jungkook.

"Iya, Tn. Hong sangat baik dan juga menyayangi ibu dan aku. Tapi aku tetap bukan darah dagingnya" ujar Umji menatap Jungkook.

"Kau harus bersyukur mempunyai mereka" peluk Jungkook makin erat.

"Kau membuatku tak bisa bergerak" ujar Umji.

"Kau menghancurkan suasana, ini sudah romantis dan kau malah mengeluh" ujar Jungkook kesal.

"Aku suka membuatmu marah" cium Umji sekilas kepipi Jungkook.

"Bisa kah kau kesekolah begini saja, tak pakai kaca mata dan tak mengikat rambutmu seperti kuda. Kau cantik jika menggerai rambut dan tanpa kaca mata"

"Kau ingin aku tak bisa melihat tulisan dipapan tulis seperti nenek-nenek yang kesusahan membaca"

"Aku hanya memberimu saran"

"Tidurlah, tutup matamu" kata Umji menempelkan telapak tangannya ke kelopak mata Jungkook.

"Mimpi indah" kata Jungkook mencium dahi Umji dan benar-benar menutup matanya begitu juga Umji. Mereka tidur satu kasur dengan saling mendekap.

.
.
.

Tue, 23 June 2020.
Mian for typo....
Enjoy guys....

NERD But I Like ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang