Kepada yang disanjung, Tuan
Ketika petang menjelang
Ketika malam tak lagi riang
Dan tak ada yg dapat di ajak berbincang
Dekap erat sajak ini
Kutitipkan telingaku untuk mendengar
Kau bisa menceracau dalam desau nan parau
Bersenandika dalam ruang sendumuKetika bintang bintang telah lama tanggal
Ketika lampu lampu kota mengucap selamat tinggal
Dan kau merasa berdiri tunggal
Dekap erat sajak ini
Telah kuselipkan hangat pelukku
Kan ku sapa kau dengan ramah dan nyaman
Tak akan kubiarkan kau merasa sendiri dan terpenggalKetika matahari tua enggan bersinar
Ketika terang bulan mulai pudar
Dan semesta menuntutmu untuk tegar
Namun kau lelah menyamar
Lagi, dekap erat sajak ini
Kuletakkan hatiku dengan lembut tuk temanimu
Kau tak perlu merasa gemetar, aku ada untuk menyambutmu pulang dengan sabarLalu ketika rindumu menggunung
Ketika air mata tak lagi terbendung
Selalu dekap erat sajak ini
Akan ku beri kehangatan agar kau tenang
Kan ku sertai kau hingga bermimpi dan mengawang
Ku tau kau percaya aku nyata
Kau tau aku ada-Ge. Munira
KAMU SEDANG MEMBACA
Buku Harian Sang Puan
PoetryRasa yang diterjemahkan dalam aksara Catatan seorang puan yang berteman baik dengan pena dan kertas