Di mansion keluarga Bramantyo. Masih diselimuti duka mendalam, sore ini. Para pelayat satu-persatu mulai pergi. Tersisa anak-anak keluarga Bramantyo. Bahkan si bungsu, sejak tadi hanya diam. Masih sangat shock, atas kepergian Eddy dan Mitha. Kedua orang tuanya. Keduanya meninggal dalam pesawat, keberangkatan London-Jakarta.
Sedangkan di area dapur. Si sulung membuatkan teh hangat, untuknya dan kelima adiknya. Sama seperti adik-adiknya yang lain. Tama juga sangat terpukul. Niatnya memberi kejutan cafe cabang barunya, kini musnah sudah.
Sedangkan di sudut lain. Fadhil masih setia merangkul Wildan. Dengan membawa nampan berisi enam cangkir teh, Tama melangkah ke ruang tamu. Meletakkan nampan diatas meja. Lalu bergeser mendekati Vello. Perlahan mengusap punggung si bungsu.
"Adek. Ikhlasin mama sama papa, ya !! kita semua udah ikhlas," bujuk Tama.
"Akupun udah ikhlas, kak. Cuma...kenapa bertepatan, saat aku dapat penghargaan ?? aku shock banget kak Tama," balas Vello sedih.
"Iya kakak tahu. Tapi mulai sekarang. Biar mereka tenang disana. Kakak sebagai anak sulung. Bakal berusaha yang terbaik, untuk hidup kita kedepannya," jelas Tama.
"Makasih banyak, kak," balas Vello. Tama hanya tersenyum.
"Ayo-ayo !! pada minum teh hangat nih, keburu dingin !!" seru Tama, berusaha mencairkan suasana.
Keempat adiknya yang lain, segera ikut bergabung. Masing-masing mengambil jatah mereka.
'Semoga aja, kedepannya lebih baik lagi,' batin Tama, menatap adik-adik kesayangannya.
Tbc..
Park Seojoon as Eddy Bramantyo
Park Min Young as Mitha Allea
KAMU SEDANG MEMBACA
New Lil Bro
FanfictionEnam anggota kakak beradik. Hanya hidup berenam saja, sebelum mereka kedatangan anggota baru, dalam keluarga mereka.