~ Ch 2 ~

1.5K 120 5
                                    

_Esok  Harinya_

Lampu  merah  masih  lama  menyala. Kendaraan  makin  mengular. Di  dalam  sebuah  mobil  BMW  hitam, Damar  dan  Vello  menunggu. Sambil  mendengar  musik  dari  radio.

Kaca  mobil  sengaja  dibuka. Vello  mengedarkan  pandangan. Matanya  tertuju, pada  sekelompok  remaja  cowok, yang  mengamen  di  lampu  merah. Dan  salah  satunya, menuju  mobil  Damar.

Remaja  cowok  itu  mulai  bernyanyi. Suaranya  cukup  bagus, pikir  Vello. Anak  itu  memakai  kaos  coklat  muda, yang  sudah  usang. Juga  berlubang  dan  sedikit  robek, di  beberapa  bagian. Usianya  mungkin  sekitar  17-19  tahun. Wajahnya  terlihat  kusam.

Vello  segera  memberinya, selembar  uang  100  ribu. Karena  suaranya  bagus.

"Ya  allah  alhamdulillah !! makasih  banyak  ya, kak. Akhirnya, saya  dan  teman-teman  bisa  makan," ucapnya  berbinar.

"Ya  sama-sama," balas  Vello  tersenyum.

Pemuda  itu  langsung  berlari, kearah  teman-temannya. Sedangkan  Damar, mulai  melajukan  mobilnya.

"Kamu  kasih  berapa  tadi, dek ??" tanya  Damar  sambil  fokus  menyetir.

"100  ribu, kak. Lumayan  lah  buat  tambah  amal  juga," jawab  Vello. "Suaranya  lumayan  bagus  sih," lanjutnya.

"Yaudah. Ntar  pulang  jam  berapa ??" tanya  Damar.

"Kira-kira  jam  8  malem  kelar  syutingnya," jawab  Vello.

"Nanti  kakak  jemput. Sekalian  jemput  Fadhil," balas  Damar.

Mobil  Damar  memasuki  area, tempat  syuting  film  garapan  adiknya  ini. Vello  segera  turun.

"Hati-hati  di  jalan, kak !!" seru  Vello.

"Siip !!"

Damar  kembali  melajukan  mobilnya. Menuju  kantor. Karena  30  menit  lagi, akan  ada  meeting.

Tbc..

Gimana  menurut  kalian, Damar  dan  Vello  itu ??

New  Lil  BroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang