~ Ch 3 ~

1.3K 126 1
                                    

Waktu  menunjukkan  pukul  8  malam. Vello  sudah  berada  dalam  mobil  Damar. Mereka  dalam  perjalanan  menuju  studio  musik  Fadhil, di  daerah  Tebet.

"Gimana  syutingnya  tadi ?? lancar ??" tanya  Damar.

"Alhamdulillah  lancar, kak. Mungkin  minggu  depan, filmnya  udah  siap  tayang, di  bioskop," jawab  Vello  senang.

"Nah, itu  si  Fadhil !!" tunjuk  Damar, pada  adiknya. Fadhil  berdiri  di  pinggir  jalan. Damar  pun  menepikan  mobilnya. Fadhil  segera  masuk.

"Tumben  kelar  cepet, kak ?? biasanya  sampai  pagi," tanya  Vello.

"Untungnya  sih, lirik  lagunya  nggak  terlalu  ribet. Jadi  bisa  cepet," jawab  Fadhil.

"Kita  langsung  pulang  dulu, apa  gimana ??" tanya  Damar.

"Ke  McD  dulu  deh, kak !! pengen  makan  ayam  goreng  bucket," pinta  Vello.

"Okedeh  siap !!"

Mereka  pun  segera  meluncur, ke  McD. Membeli  2  bucket  ayam  goreng, beserta  printilannya.

---skip>>>

Ayam  sudah  terbeli. Dan  bersiap  untuk  pulang. Tapi  Vello. Lagi-lagi  mendapati  remaja  tadi  pagi. Kini  remaja  itu, terduduk  di  pinggir  jalan. Sambil  memegangi  perutnya. Mungkin  sakit  perut.

Vello  mendekatinya, diikuti  kedua  kakaknya. Ia  berjongkok  di  depan  remaja  itu.

"Kamu  yang  tadi  pagi, kan ??" tanya  Vello.

"Iya, kak," jawabnya.

"Kenapa  sendirian  disini ?? kamu  sakit  perut ??" tanya  Vello  khawatir.

"I-iya  kak. Uang  dari  kakak  pagi  tadi, direbut  sama  preman. Padahal  uang  itu, mau  aku  gunain  buat  traktir," jelasnya.

Fadhil  dan  Damar  jadi  iba, mendengar  cerita  pemuda  itu. Mereka  bersyukur, masih  bisa  makan  dan  tidur  nyenyak.

"Nama  kakak, Vello. Yang  dua  itu, dua  kakaknya  kakak. Damar  dan  Fadhil. Nama  kamu  siapa ??" tanya  Vello.

"Nama  aku  Benny, kak," jawabnya.

"Ini  buat  kamu, sama  temen-temen  yang  lain. Dan  ini, untuk  jajan  kalian," Vello  berikan  satu  bucket  ayam, juga  uang  100  ribu  lagi  pada  Benny.

"Kak, ini  kebanyakan," ucap  Benny  bingung.

"Gapapa, dek. Udah  diterima  aja !! kan  kamu  belum  makan. Jangan  sampai  sakit," jelas  Fadhil.

Benny  mengangguk. Lalu  ia  berdiri. Ia  salimi  satu  persatu, tiga  orang  baik  itu. Lalu  berpamitan  pulang.

"Tunggu  sebentar !! mau  beli  lagi, sekalian  buat  besok," ucap  Vello.

Ia  kembali  memasuki  McD. Membeli  ayam  goreng  lagi. Damar  hanya  geleng  kepala. Adiknya  itu  memang  doyan  makan. Sama  seperti  Tama.

Tbc...

New  Lil  BroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang