Benny berada di balkon kamar. Memandangi bulan, yang malam ini begitu indah. Dulu saat keluarganya masih lengkap. Setiap malam sehabis magrib. Ia, ayah dan ibunya, memandangi sinar bulan. Sambil mengobrol santai.
Tapi kini semuanya musnah. Rumah pun hangus terbakar habis. Bahkan barang-barang peninggalan kedua orang tuanya, ikut habis terbakar. Ia tak punya apa-apa lagi.
Beruntungnya ia kini. Diadopsi oleh Bramantyo bersaudara. Hidupnya lebih terjamin sekarang. Tak lagi hidup susah. Meski begitu, ia tak lantas menjadi pongah. Mengingat bahwa ia hanya adik angkat.
"Adek, kenapa diluar ??" suara Vello, membuat Benny menoleh.
"Kakak," balasnya. Vello duduk di sebelahnya. Menyampirkan selimut tebal, pada tubuh Benny. Membuatnya hangat.
"Udah malem lho. Nanti bisa demam kamunya," ucap Vello.
"Kak. Aku beruntung banget, jadi bagian keluarga ini. Aku nggak tahu lagi, kalau nggak ketemu kalian. Mungkin bisa habis sama Rama cs," jelas Benny. Vello memeluknya dari belakang.
"Justru kakak, yang harusnya bilang makasih. Kamu mau jadi adik kita. Jujur aja dari dulu, kakak pengen punya adik. Tapi baru kesampaian sekarang," jelasnya.
"Gitu ya kak ??"
"Iya. Mulai saat ini. Kalau kamu ngerasa ada kesulitan. Jangan ragu, untuk bilang sama kita berenam," jawab Vello.
"Iya kak," Benny tersenyum manis.
"Ayo istirahat !!" perintah Vello.
Benny menurut, dan masuk lebih dulu. Segera berbaring menyamankan diri. Vello mengunci pintu balkon, dan menutup tirai. Ia ikut berbaring, di sebelah adiknya.
Tbc..
KAMU SEDANG MEMBACA
New Lil Bro
FanfictionEnam anggota kakak beradik. Hanya hidup berenam saja, sebelum mereka kedatangan anggota baru, dalam keluarga mereka.