-ˏˋ⋆ ̥ ̣̮ ̥ ͙ʰ͙ᵉ͙ˡ͙ˡ͙ᵒ͙ ̥ ̣̮ ̥ ⋆ˊˎ-
"Hwang Siblings with JamJam"
EPS; 008
Hyunjin terlihat tersenyum ditengah tengah chatnya dengan Bundanya. walau sama sama di jam istirahat, keduanya itu tak lepas dari kata saling curhat.
iya, Hyunjin yang udah diakhir sekolah menengah pertama itu masih sering curhat tentang apapun sama Suzy, dimanapun dan kapanpun.
dan Suzy yang notabene orang tua pebisnis, atau wanita karir itu juga selalu bisa menyempatkan diri untuk mendengar curhatan anak laki laki satu satunya itu.
tapi sekarang, Suzy bener bisa ngeluangin waktu dia buat ngechat Hyunjin pas istirahat, karena abis ngelahirin anak ketiga mereka.
JamJam.
tiba tiba, dia mendapat kiriman dirinya yang sedang tersenyum bersama JamJam disana. foto pertama kali ketika menggendong JamJam.
"gua sama JamJam lucu anjir, jadi pengen nikahin JamJam" gumam Hyunjin, tapi tak sengaja Bomin yang duduk disebelah Hyunjin mendengarnya.
wajahnya mendelik untuk memastikan Hyunjin lagi waras.
"JamJam kan adek lu" sahutnya, Hyunjin hanya terkekeh.
"ehehehe, kata maddog sih biar greget" jawabnya, Bomin menggeleng nggak kaget, udah hapal sama kata kata dari mulut Hyunjin.
ya gitu, selalu nggak jelas.
disaat Hyunjin yang sedang menikmati es nutrisarinya itu terkejut melihat salah satu temannya yang berlari tergesa gesa ke arahnya.
"kenapa sung?" tanya Hyunjin, laki laki itu menumpu tubuhnya dengan lengannya, kemudian mendongak sembari menetralkan nafasnya.
"Yehhh Jihhh, Yeji adek lu...dibully!!"
Hyunjin berlari tergesa gesa, nafasnya memburu dan jiwa jiwa berapi dalam tubuhnya entah kenapa sangat terasa sekarang.
"Soobin, anak bajingan!" monolognya disetiap langkah larinya, matanya kemudian menelusuri lapangan yang sedang ada kerumunannya.
tak banyak orang, karena ini sudah sore, lagipula yang menggerombol itu adalah anak ekstrakurikuler.
Hyunjin tanpa banyak babibu langsung masuk kedalam kerumunan dan menemukan Yeji yang tersungkur dibawah. Pipinya merah yang mungkin terkena tamparan atau pukulan dari Soobin.
"H-Hyunjin" ucap Yeji sembari mendongak ke arah Hyunjin.
Soobin yang tengah berdiri tegap didepan Yeji itu dengan tanpa hati, menatap Yeji remeh. tak segan segan dia sedikit tertawa licik karenanya.
Hyunjin tak ada ampun, pantas hatinya tak enak daritadi. oh, bajingan, toh. yang merusak suasana batinnya.
Hyunjin tanpa basa basi langsung meninju, bahkan menendang perut Soobin tanpa rasa kasih sedikitpun. untuk melihat Yeji seperti itu saja sudah membuatnya ingin menangis karena hatinya benar benar sakit.
apalagi, Yeji kayak gitu karena lelaki bucin yang ditolak mentah mentah Yeji. wah, Hyunjin udah dirasuki setan kali ini. dan begonya lagi, Yeji malah berdiri dan mandangin setan gelud sama setan.
yang lain pun sama, cuman bisa lihat dua laki laki itu gelud.
"BAJINGAN, LO APAIN YEJI ANJING?!?!?!"
"hah--INI SALAH DIA, GUA YANG SEMPURNA KEK GINI, DIA TOLAK?!?!?"
satu pukulan keras mendarat di pipinya, Hyunjin mencengkram kerah Soobin.
"MAKSUD LO APAAN?! GUA YANG KEK PANGERAN GINI AE NGGAK NEMBAK YEJI ORANG MODELAN SEMPAK BLORONG BILANG SEMPURNA"
"NGGAK PANTES!!!"
lagi lagi, Hyunjin menerbangkan satu pukulan lagi, itu bahkan sudah cukup untuk membuat pingsan orang biasa. tapi, Soobin? ah, dia beda.
Hyunjin memicingkan matanya. sedangkan Soobin masih setia dengan senyum liciknya.
"kenapa? apa saking sempurnanya gue lo sampe berhenti buat ngegebukin gue?"
dia udah eneg liat wajah songong Soobin, sampai ketika dia ingin melayangkan satu tinjuan lagi. ada satu cewek yang memberhentikan tangan Hyunjin dan mendorong keras Soobin.
keduanya nampak kaget, mereka tak mengenalnya tapi tiba tiba gadis itu bisa ngedorong Soobin sampe sekeras itu dan mencengkram tangan kekar Hyunjin.
cewe itu, menatap Soobin kemudian menggeleng. lalu ngehempasin tangan Hyunjin.
kalau mau ngalay disitu juga mungkin, Hyunjin udah ngerasain sakit. tapi, masa ngalay disaat kayak gini kan. harga diri dibawa ke mana gitu.
cewek itu menggendong Yeji di punggungnya, dan membawanya pergi. ia berpaling sebentar untuk melihat dua laki laki akhlak obso itu.
"kalau ada yang kayak gini lagi, fokus ke korbannya. kalo mau fokus ke bajingannya mending kapan kapan aja. dia luka, loh. masa pentingan anjing ?"
dengan itu, gadis tadi pergi meninggalkan Hyunjin yang melongo.
mak deg, keduanya merasakan hal yang berbeda.
Soobin dan Hyunjin saling menatap. mata keduanya sama sama memicing dan saling sinis. tapi, yang membuat kedua berbeda adalah.
"HEH ITU KENAPA SOOBIN BABAK BELUR?! HYUNJIN!? INI SEMUA KENAPA COBA??!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Siblings with Jamjam, edisi revisi.
Fiksi Penggemar[kamu nda mau follow aku dulu?] Akhlak keluarga ini minta ditabur, udah anak kembarnya yang kadang kagak bener perilakunya, anak bungsunya yang masih kecil juga ketitisan bobrok, dan kedua orang tuanya yang kagak demen hidup damai. Ini keluarga atau...