2 Tahun Berlalu..
Bulan bersinar begitu terangnya pada langit malam ditemani oleh sang bintang yang mengelilinginya.
Disebuah kamar bernuansa abu-abu terdapat seorang pria yang tengah berdiri memandang langit diatas balkon kamarnya seraya meratapi hidup yang penuh dengan kesendirian.
"Gimana kabar kamu baby?"lirih alex.
"Kamu tau? Abang merindukan mu sangaatt rindu,Abang rindu gadis mungil abang"
Ujar alex seraya mengelus sebuah foto yang terdapat fotonya dengan mata terpejam dan gadis mungil manis yang sedang mencium pipinya,terlihat jelas bahwa kehidupan lalu adalah kehidupan yang alex nantikan.
"Abang rindu dara"
Tanpa sadar air matanya jatuh perlahan membasahi pipi tirusnya hatinya begitu sesak mengingat sang adik tercinta.
Ia bangkit masuk kedalam kamar lalu mengunci pintu balkon dan merebahkan tubuhnya pada kasur king size miliknya masih tetap memeluk foto itu hingga menuju alam mimpi.
***
Suara hentakan sepatu sang CEO yang tak lain adalah Alex menggema diloby kantor,semua karyawan tunduk hormat aura sekitar nya pun berubah tegang dalam sekejap mata.
Ia memasuki ruangan yang selama ini slalu menjadi pelampiasan rindunya pada sang gadis mungil.
Bagi alex tiada hari tanpa bekerja,hidupnya hanya seputar berkas-berkas yang menumpuk yang sialnya dapat menghasilkan berjuta-juta dolar.
Tok
Tok
"Masuk"ujar alex dingin.
"Permisi tuan 15 menit lagi rapat dimulai"Ujar Adi,Asisten sekaligus orang kepercayaan alex.
"Hm"
"Saya permisi tuan"
Setelah adi keluar alex mengusap figura foto yang menampilkan gadis mungil Dengan memegang sebuah buket bunga yang sudah dipastikan pemberian alex seraya tersenyum manis ke arah kamera,ia mencium foto itu sebelum benar-benar keluar dari ruangannya.
.
.
.
.
.
.
Sengaja pendek😂Gimana² jelek ya? Sorry deh namanya Juga Author Abal-Abal.
HAPPY READING❤
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BELOVED ONE (SQUEL MPB)
Teen FictionSEQUEL DARI MY POSSESIVE BROTHER DON'T COPY MY STORY👌 Ditinggal pergi untuk selamanya oleh yang tercinta adalah sakit yang paling sakit bahkan semasa hidupnya kita belum bisa memberi kebahagiaan, sungguh aku adalah manusia yang buruk. Aku sungguh m...