10. Hijau

105 18 1
                                    

Jangan bosan dengar notif dari cerita ini ya🥺

Membalikkan sifat tidak sama dengan membalikkan tangan
------------------------------

Sekarang hari selasa, tepat 3 hari setelah kejadian saat di Bioskop. Hari ini juga tepat 2 hari Aldrich tidak bertemu dengan Anna.

Sumpah Aldrich sangat gelisah. Antara bingung mengapa Anna menjauhinya atau memang hal ini tak disengaja?

Padahal pada hari Minggu mereka masih bermain-main seperti biasanya. Tapi pada hari Senin mereka tak bertemu sama sekali.

Bahkan Anna menolak pergi bersama dan pulang bersama dengan Aldrich dengan alasan ada urusan.

Bukankah hal itu sangat membingungkan?

Setelah bel pulang berbunyi, Aldrich langsung berlari sekencang mungkin agar bisa bertemu dengan Anna, karena semalam ia terlambat. Ralat. Memang selama ini Anna yang mendatangi Aldrich karena mereka selalu pulang bersama. Bahkan jika ada kepentingan Anna biasanya berpamitan secara langsung kepada Aldrich dulu.

Belum sampai di depan kelas Anna, Aldrich sudah berhenti. Matanya menatap lurus ke arah depan.

Dimana sepasang laki-laki dan wanita sedang mengobrol asik.

Wtf? Demi apa ini benaran.

Anna dan Cakra sedang mengobrol akrab sekarang.

Anna dan Cakra sedang mengobrol akrab.

Anna dan Cakra sedang mengobrol.

Oke. Bukankah ini merupakan salah satu keajaiban dunia?

Dan salah satu keajaiban dunia yang selalu menjadi ketakutan sendiri bagi Aldrich... Seorang Cakra yang selalu menghindari Anna bisa-bisanya sekarang mereka telah mengobrol akrab.

Oke, anggap saja Cakra telah luluh dan mau berteman dengan Anna.

Tapi bisakah sifat berubah dalam sekejap? 3 hari yang lalu bahkan Cakra masih membenci Anna seperti biasanya,  sekarang tiba-tiba saja sudah dekat.

Merasa terlalu lama dihiraukan, Aldrich berdehem pelan agar Anna dan Cakra mengalihkan perhatiannya kepadanya.

"Hai Al. Udah lama?" tanya Anna saat menyadari bahwa Aldrich disitu.

"Belum kok masih baru" bohong Aldrich.

"Oh iya, kenalin Cakra. Dia baik banget loh ternyata. Dan katanya dia agak cuek sama aku karena sebenarnya dia gitu sama orang baru. Ini aja dia baik banget sama aku" jelas Anna panjang dan hanya dibalas gumaman singkat oleh Aldrich.

Bacot. Dia ada maunya nih pasti, batin Aldrich.

"Cakra" ucap Cakra seraya mengulurkan tangannya.

Demi Tuhan Cakra memang tersenyum kepada Aldrich, tapi Aldrich tau itu senyum yang menandakan seperti sombong, sinis, dan ...entahlah.

"Aldrich" balasnya dengan nada agak ketus.

Oke, suasananya sudah cukup canggung.  Antara Cakra yang tampak sok ramah. Dan Aldrich yang tak segan-segan menunjukkan ketidaksukaannya kepada Cakra.

"Oh iya. Al, kamu mau ngapain?" tanya Anna.

Degh. Sakit sekali. Jelas, kata-kata itu menusuk hati Aldrich. Bisa-bisanya Anna bertanya seperti itu kepada sahabat yang selama ini selalu bersamanya.

Stay with meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang