02

9 2 1
                                    

[°typo selalu ada°]

•••

Author pov.

Seperti yg dikatakan Adit ditelpon. Teman-temannya akan datang bermain, bukan dirumah orangtuanya namun dirumah Nathan sendiri.

Nathan itu punya rumah sendiri, bak istana raja namun hanya ditinggali oleh pangeran Nathan seorang. Ya, Nathan tinggal sendiri dirumah sebesar itu. Pembantu juga ada....tapi jika nathan ada dirumah, pembantunya harus pergi. Jika Nathan keluar, barulah pembantu-pembantu mulai bekerja.

Nathan paling tidak suka jika ada pembantu, kecuali bi Ida. Bukannya pilih kasih, bi Ida itu orang tua kedua bagi Nathan. Ya, walaupun begitu....Nathan tetaplah Nathan. Diluar dia terlihat dingin dan mungkin seperti bisu, karna dia jarang sekali ngomong. Tapi dari dalam dia itu sangat peduli, care. Pokonya okeeee.

Walaupun dirumah kedua orangtuanya itu sama besarnya, namun nathan tidak ingin tinggal disana. Jadi dia meminta rumah kepada papahnya dan tanpa pikir panjang papahnya pun membelikan rumah untuknya.

Orang kaya mah beda.

Sudah sejak pagi teman-teman Nathan berada dirumahnya. Ketiga teman Nathan itu paling suka jika diajak main disini, kenapa? Karna mereka boleh sepuasnya makan atau minum, bahkan menginap.

Nathan memang tidak suka ada yg masuk rumahnya kecuali orang-orang tertentu, seperti ketiga temannya, bi Ida, kedua orangtuanya. Selain itu....tidak boleh ada yg masuk jika Nathan berada dirumah.

Aldi dan Gilang sedang asik bermain video game diruang tengah, sedangkan Adit dan Nathan sedang duduk di sofa empuk milik nathan. Kedua orang ini tengah asik bermain di ponselnya, sedangakan kedua sejoli yg satunya sedang asik bermain game hingga suara mereka mirip seperti toa. Untungnya rumah Nathan itu kedap suara, jadi sebising apapun suara dari dalam.... tidak akan terdengar sampai luar.

"Nath...ada minum kaga, gue aus nih."ucap Aldi

"Ambil dikulkas Sono, sekalian buat yg Laen."

Aldi langsung bangkit kemudian pergi ke kulkas. Adit menggantikan posisi bermain Aldi, toh bukan hanya jago dalam memimpin....Adit juga jago dalam bermain  game, entah itu virtual maupun nyata.

"Lang....taruhan ma gue, kalo gue memang...Lo harus jadi babu gue selama sebulan, kalo gue kalah...terserah Lo mau apa."tantang Adit

"Oke...tapi kurangin dikit lah hukumannya, ya masa sebulan."

"Serah gue lah....atau Lo mau setahun?."

"Dih...kaga lah."

Pertarungan sengit dimulai. Nathan yg tadinya cuek kini mulai tertarik dengan mereka berdua, Nathan itu sangat tau Adit. Adit itu memang jago, dan dia sengaja menantang Gilang agar dia puas mengerjainya selama sebulan.

"Berani juga Lo lang."

"Iya dong nath, buat apa takut ma hamster kecil."ucap Gilang menunjuk Adit dengan dagunya

"Anjir...awas aja kalo Lo kalah."ucap Adit

Nathan  cmn tersenyum kemudian fokus melihat pertarungan kedua temannya ini. Gak lama Aldi datang dengan cemilan yg banyak dan mulut yg penuh dengan makanan.

Aldi yg melihat kedua temannya sedang bertarung, kemudian langsung duduk disamping Nathan dan menaruh semua makanannya dimeja.

"Anjay gue ketinggalan."ucap Aldi

"Baru mulai elah."ucap Nathan

"Ouhhhhhhhhhhhhhh..... dikira udh lama. Gue dukung Lo dittttt."sporter dadakan

Nikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang