Chapter 17

49.7K 6.3K 433
                                    

Selepas makan malam, Mark menghampiri Haechan yang lagi nonton televisi. Lalu ia duduk disamping Haechan.

Haechan menoleh dan tersenyum menatap Mark. Kemudian Haechan bergelayut manja di lengan kekar Mark.

Gausah heran, semenjak bertambah usia kehamilan Haechan jadi suka manja-manjaan sama Mark. Mark sih gak keberatan, malah dia suka digelayut makhluk gemesin.

"Dek, besok jalan yuk." Ajak Mark sambil mengelus surai coklat madu Haechan.

"Hum? Kak Mark besok gak kerja?" Tanya Haechan.

"Malem lah, dek. Jam delapanan." Ucap Mark.

"Kenapa gak sekarang aja?" Haechan mengerucutkan bibirnya lucu.

Mark terkekeh. Kemudian dia mencubit pipi Haechan gemas. "Besok aja, kalo sekarang kakak lagi mager."

"Adek pengennya sekarang, kak." Haechan menatap Mark dengan tatapan anak beruang minta madu.

Iya, Mark dan Haechan sekarang punya panggilan 'kakak-adek' uwu kan? Iya dong ♡´・ᴗ・'♡

"Iya-iya, ayo sekarang." Mark akhirnya pasrah. Luluh liat muka unyu Haechan.

"Yey!" Seru Haechan senang lalu berlari menuju kamar buat ganti baju.

"Hei, dek Haechan! Jangan lari-lari nanti jatuh." Tegur Mark.

"IYA, KAK." Teriak Haechan sambil membanting pintu kamarnya yang membuat Jaemin didalam sana terperanjat kaget.

Mark geleng-geleng sambil tersenyum.

Jeno lewat sambil megang gelas isi kopi. "Cih bucin." Lalu ia masuk kedalam ruang kerja. Kerjaannya numpuk, you know lah perusahaannya baru diperbarui jadi banyak orang ngelamar pekerjaan.

"Ayo, kak!" Haechan keluar terus lari-lari kecil ngehampiri Mark.

Mark memperhatikan Haechan dari atas sampai bawah. Haechan pakai celana jeans dan hoodie pinkeu oversize punya Jaemin. Satu kata, 'Yeoppo'.

Mark senyum terus genggam tangan mungil Haechan yang membuat pipi Haechan merah merona. Lalu mereka berdua keluar apartement.

➣➣➣

"Ih lucu! Beli ini ya, kak?" Haechan menunjuk mainan kunci gambar beruang.

Mark ngangguk sambil senyum.

Haechan mengambil mainan kuncinya. Kemudian dia memekik gemas ketika melihat boneka teddy bear.

"Kak, mau itu!" Haechan menunjuk bonekanya semangat.

Mark mengangguk.

Haechan berseru senang dan mengambil boneka teddy bear nya. Kemudian dia meletakan semua barang-barang gemes yang diambilnya ke meja kasir.

"Berapa, mba?" Tanya Mark sambil mengeluarkan dompetnya.

Mba kasir menyebut total belanjaannya dan Mark memberi kartu hitamnya. Setelah itu mba kasir memberi kartunya kembali. Mark mengantongi kartu beserta dompetnya lalu mengambil plastik berisi barang kepunyaan Haechan.

Haechan menggandeng lengan Mark. "Abis ini kemana, kak?"

Tiba-tiba Mark tersenyum lebar. "Ke taman bentar yok, dek. Kakak mau ngomong sesuatu."

Meskipun bingung, Haechan ngangguk doang.

➣➣➣

"Eum.. Mau ngomong apa, kak?"

Mereka berdua berjalan-jalan di taman menikmati semilir angin yang menerpa halus wajah mereka. Kedua tangan itu saling bertaut merasakan hangatnya telapak tangan.

Ngomong-ngomong ini di taman dekat apartement. Sengaja, soalnya pemandangannya bagus. Banyak bunga-bunga sama lampu taman.

"Emm.. Sebenarnya kakak udah lama pengen ngomong ini. Tapi gimana ya ngomongnya?"

Mark mengusap tengkuknya berusaha untuk tidak gugup.

Haechan mendongak menatap Mark bingung. "Heum? Ngomong aja, kak. Adek dengerin kok."

Mark menghela napas. Menghilangkan kegugupannya. Lalu berdehem pelan.

Haechan masih mendongak menatap Mark menunggu apa yang akan dikatakannya.

"Dek."

"Ya, kak?"

"Kakak tau ini mendadak banget. Tapi kakak udah gak tahan lagi. Kakak suka sama adek. Jadi, dek, will you be mine?"

Haechan melotot. Jantungnya berdetak cepat. Pipi gembilnya merona hebat. Mulut nya menganga lucu.

TiBiCi

A/N : Cie gantung (˵ ͡° ͜ʖ ͡°˵)

A/N : Cie gantung (˵ ͡° ͜ʖ ͡°˵)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Baby Accident | Nomin ft. Markhyuck ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang