07

1.9K 269 110
                                    

[keanehan]


     "Kenapa aku berfikir pembunuhnya adalah adikmu Chenle?"

Chenle terlompat kaget mendengarnya. Mana mungkin adiknya tega membunuh orang? Membunuh semut saja dia tidak mau.

Hari ini tepat minggu kedua setelah kematian Lucas. Biasanya para uke berkumpul di kamar Chenle seperti biasa mereka mendiskusikan siapa sang pembunuh.

Harusnya ada 4 orang yang ikut membicarakan misteri kematian Lucas. Tetapi Jaemin dan Renjun tidak bisa datang.

Renjun? Iya mereka sudah berteman dengan lelaki manis itu selama seminggu. Renjun turut membantu memecahkan misteri pembunuhan Lucas.

"Memangnya adiku kenapa?" Chenle bertanya penasaran sambil memeluk boneka lumba-lumba di tangannya.

"Entahlah menurutku gerak-geriknya agak aneh"

"Bagaimana sih aku penasaran"

"Soalnya beberapa hari yang lalu aku melihat dia seda—"

"KAKAAAAKKK"

Kedatangan Jisung yang tiba-tiba membuat geng uke shock. Baru saja dibicarakan dia sudah muncul saja.

"Yak Jisung kami sedang rapat tau!" Haechan berseru.

"Sudah Haechan nanti bisa dilanjut. Kenapa Jisungie?" Tanya Chenle lembut.

"Ini ada kiriman dari ibu"



👑


      Setelah 15 menit asik menyantap makanan yang dikirim ibunya. Chenle dan Haechan akan memulai rapat nya kembali.

"Ayo Haechan ceritakan tentang Jisung" Chenle menatap Haechan dengan matanya yang berbinar.

"Baiklah jadi beberapa hari yang lalu, aku sedang berjalan di sekolah dan aku melihat Jisung sedang melaku—"

BRAK BRAK BRAK

"TOLONG BUKA PINTUNYA"

Kedua uke itu terjungkal kaget mendengar gebrakan dan teriakan dari depan pintu kamar Chenle.

Chenle kemudian berdiri membukakan pintu dan diikuti oleh temannya.

Nampaklah Mark berdiri dengan wajah berkeringat dan nafas yang tergesa-gesa.

"Mark ada apaa??" Haechan panik melihatnya.

"Itu Jisung..."

"Jisung kenapa? Adiku kenapa?"

"Dia..."



👑


      "Dia tidak apa-apa hanya pingsan karena shock tertusuk oleh pisau di punggungnya"

Mendengar ucapan Dokter Kim, Chenle menghela nafasnya lega. Untungnya Jisung masih bisa diselamatkan.

Tak sadar salah satu diantara mereka ada yang tersenyum kecut. Niatnya membunuh Jisung gagal.

Orang itu akan selalu berusaha menghabisi satu persatu orang yang dekat dengan Chenle. Sehingga Chenle bisa jadi miliknya sendiri.

Egois? Memang.

Dia tidak peduli dibilang tidak normal juga tak masalah baginya. Yang penting Chenle bisa jadi miliknya seutuhnya.


👑


     Lagi-lagi mereka duduk berkeliling di lantai.
Di kamar asrama Chenle, mereka akan mulai perdebatan nya lagi.

"Jadi siapa yang bertama kali menemukan Jisung?" Chenle membuka suara duluan. Wajah Chenle tampak sangat serius dengan kedua tangannya dilipat di depan dadanya.

"Aku"

"Memangnya kau darimana Renjun?"

"Aku kan sudah bilang, aku ada kegiatan klub melukis. Jadi tadi aku disuruh untuk melukis hal yang ada di sekitar sekolah. Lalu aku memutuskan untuk melukis bunga di taman, tetapi aku malah menemukan seseorang yang tergeletak di sana"

"Lalu apa yang kau lakukan?" Tanya Mark.

"Aku tentu saja panik dan langsung mencari bantuan, aku melihat ada Jeno dan Jaemin di sekitar taman jadi aku memanggil mereka dan meminta bantuan" Jelas Renjun.

"Oh begitu, Jeno dan Jaemin darimana saja?" Tanya Chenle bingung.

"Aku dari OSIS" ucap Jeno.

"Bukannya ruangan OSIS jauh dari taman? Kenapa kau ada di sekitar sana?" Tanya Haechan curiga.

"Aku kan menempel mading yang ada di dekat taman sekolah. Lalu ada adikku jadi kami berjalan bersama" Jelas Jeno cepat.

"Jaemin?"

"Aku habis dari ruangan klub ku" Ucap Jaemin.

"Klub memasak bukannya ada di bagian ujung sekolah? Tempat itu jauh dari taman kenapa kau bisa ada disana?" Chenle curiga kali ini.

"Memang klub ku jauh tapi ruang kelasku dekat dengan taman. Aku mengambil tas di kelas lalu keluar dan bertemu Jeno yang menempel kertas di mading" Ucap Jaemin membela diri.

"Kalau begitu bagaimana dengan Mark?"

"Aku baru saja seesai latihan piano di ruang musik dan datanglah Jeno  memberitahu kalau Jisung tergeletak di taman. Jadi aku menyuruh Jeno memanggil petugas kesehatan dan aku langsung berlari menuju asrama"

"Ahh membingungkan sekali sih" Chenle mengerang sambil mengacak rambutnya frustasi.

"Sudah nanti kita lanjutkan lagi lebih baik kita kembali ke kamar masing-masing" Usul Renjun menenangkan.

"Yasudah kalau begitu Chenle tenangkan diri dulu oke. Jangan terlalu difikirkan nanti kami akan terus membantu" Ucap Mark dan Haechan.

"Iya tenang saja kami akan menolong juga" Ucap Jaemin semangat.

Jeno seperti biasa hanya mengangguk mengiyakan ucapan adiknya.

Jadi siapakah pelaku sebenarnya?

ᴠɪʟʟᴀɪɴ | ChenSungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang