Jam terakhir telah selesai para murid berhamburan keluar kelas tapi tidak dengan nabil,ia memilih berdiri di balkon kelas melihat bagaimana ramainya murid berhamburan menuju gerbang sekolah sampai matanya melihat seseorang yang sedang bersandar di mobilnya.
Untuk sesaat pandangan nabil terpaku pada titik itu hingga seorang gadis menghampiri orang itu dan melesat pergi keluar sekolah dengan mobilnya.
Tentu ada perasan aneh menjalar pada dirinya melihat itu tapi ia juga sadar bagaimana posisi dirinya saat ini,ia hanyalah gadis beruntung yang di jodohkan dengan seorang laki laki yang banyak di perebutkan oleh banyak gadis.
Pikirannya melayang saat dimana ia pertama kali laki laki membuatnya kagum dengan suara lantunan adzan yang indah membuat perasaannya menghangat,tentu ia tau bagaimana predikat bad boy yang melekat padanya membuatnya seakan ragu akan hal hal rohani yang melekat pada dirinya.
Dan hal yang membuatnya semakin kagum adalah ketika suara lantunan ayat surat Ar-Rahman menggema di
Masjid di mana ikatan suci itu terikat, membuatnya seakan menjadi gadis yang sangat beruntung memiliki imam yang begitu di agung agungkan oleh banyak gadis.Nabil terus berkutat dengan pikirannya sampai ia tidak sadar seseorang berdiri di sampingnya
"NABIL"teriaknya membuat nabil langsung terlojak kaget dan mengucapkan istighfar
"Bisa gak sih kalo panggil orang ga usah teriak "sarkas nabil
" Ya maap..Jadi gak nih kalo gak gue pulang! gue laper"ucap Devi dengan muka lesunya
"Jadi"balasnya dan langsung meninggalkan Devi
"Buset ko gue di tinggal"
***
Nabil berjalan memasuki gedung apartemennya ia teringat bagaimana tadi keributan yang di buat Devi dan Fathan membuatnya menguras waktu hingga dua jam hingga membuatnya lelah tidak hannya lelah badannya tapi batinnya juga lelah.
Sampai depan pintu apartemennya nabil langsung membuaka pintunya sambil mengucapkan salam,nabil berjalan memasuki apartemen nya sampai sebuah suara menghentikannya
"Dari mana"sarkasnya
"Emm..tadi rapat PMR dulu"ucap nabil sambil menunduk
Varo menghela nafas"Kenapa gak izin"
"Emmm..itu gak punya nomer kaka"jawabnya,memang ia tidak tau nomer varo jika ia izin langsung tadi tentu akan membuat semua orang curiga,Mungkin.
"Mana hp lo"nabil langsung memberikan hpnya kepada varo
Beberapa detik berkutat akhirnya varo ia mengembalikannya.Nabil berjalan memasuki kamarnya ia membaringkan tubuhnya sejenak beberapa menit kemudian ia langsung berdiri menuju kamar mandi untuk membersihkan tubunya.
Beberapa menit berkutat di kamar mandi nabil keluar dengan wajah lebih segar,ia berjalan keluar kamarnya menuju dapur membuka kulkas untuk mencari bahan masakan dan bodohnya nabil bahwa ia lupa bahwa tidak ada bahan makanan sedikitpun di sini hanya ada telur dan itu pun sudah ia gunakan tadi pagi.
Nabil terus berpikir sambil mengetuk ngetukan jarinya pada pintu kulkas ia lalu mengambil minuman dingin dan meminumnya dengan cepet lalu kembali menuju kamarnya,varo yang dari tadi duduk di mini bar pun menatap bingung nabil yang sudah masuki kamar ya kembali.
Beberapa menit kemudian nabil keluar dari kamarnya dengan penampilan yang lebih rapih dengan slingbag yang sudah tergantung di salah satu tangannya.
"Ka Al nabil izin bentar yah"
Varo mangalihkan pandangannya dari hp "ke mana"
"Ke supermarket beli bahan makanan"
"Gak usah kita makan malem di luar "
"Tapikan"
"Gak usah bantah" sarkasnya
Nabil menghela nafas ia berjalan menuju sofa untuk menonton TV yang dari tadi sudah menyala.
Oi..oi..jangan lupa vote,comen end follow
See you next capter
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Cinta Bertasbih
Ficção AdolescenteKetika penantian tak kunjung datang Ketika sebuah rasa tak kunjung terbalaskan Ketika rasa sakit datang tak berujung _Menunggu, Menunggu dan Menunggu_ Aku bukanlah wanita di zaman nabi yang memiliki kesabaran begitu besar. Aku hannya wanita akhir za...