35 || INI IBNU, BUKAN COWOK TOKTOK YANG UWUU!

4.8K 287 23
                                    

HALOO TEMAN-TEMAN, SELAMAT MALAM. WKWKW

MAAF YA, AKU KELAMAAN UPDATE. AKU HARAP KALIAN SUKA SAMA PART INI.

BTW, MAKASI BANYAK MASIH MAU BACA CERITA AKU SAMPAI BAB INI, AKU TERHARU SYEKALIII 😭😭😭.

TEMAN-TEMAN AKU MOHON DOANYA YA, SEKARANG INI AKU LAGI MENUNGGU PENGUMUMAN SBMPN, DOAIN AKU KETERIMA DI POLITEKNIK NEGERI MALANG, YA TEMAN-TEMAN. TENCUU ❤❤

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN JUGA YA!

HAPPY READING!



" Din! Mandi apa semedi sih? " ujar Ibnu seraya menggerutu di balik pintu kamar mandi hotel yang masih mereka tempati itu. 

" Bentar!  " suara Nadin sayup-sayup terdengar dari balik pintu bercat coklat itu. 

" Cepetan Din! Sakit perut nih! " tangan kiri Ibnu sedari tadi sudah bertengger di atas perutnya yang melilit, sesekali memberikan remasan pada perut yang sedikit berotot itu.

" Sabar Ibnu!  " saut Nadin lagi dari balik pintu itu.

Tipe-tipe istri tidak punya akhlak itu ya seperti Nadin. Ia malah makin berlama-lama mengenakan pakaiannya di dalam kamar mandi.

Padahal perut Ibnu sudah benar-benar sakit di luar sana.

Suara knop pintu yang diputarpun tidak mengalihkan perhatian Ibnu yang sedari tadi menyandarkan kepalanya beralaskan tangan kanan pada pintu kamar mandi itu.

Alhasil ia malah terjerembab ke dalam, untung ada Nadin yang masih menghalangi pintu.

" Kenapa sih?  " ujar Nadin yang masih menahan dada Ibnu yang hampir terjatuh menimpanya tadi.

Bukannya menjawab, Ibnu malah menarik pergelangan tangan Nadin, lalu menukar posisi mereka. Ibnu langsung masuk ke kamar mandi dan menguncinya tanpa menjawab pertanyaan Nadin. 

Nadin mengangkat bahunya acuh, lalu berjalan menuju tempat tidur seraya mengeringkan rambutnya.

Hampir setengah jam lamanya Ibnu dikamar mandi, dan Nadin yang sudah bergelut dengan ponsel miliknya. Berselancar di dunia maya.

" Din! Baju coklat aku jadikan kamu bawa?  " ujar Ibnu yang sudah keluar dari kamar mandi.

" Jadi " Nadin menjawab tanpa mengalihkan perhatiannya sedikitpun.

" Dimana? " Ibnu kembali bersuara ketika objek yang ia cari tak kunjung ia temukan.

" Di koper la- " ujar Nadin seraya menarik kepalanya mengalihkan perhatiannya pada Ibnu.

" Ibnu kenapa gak pake celana sih?! " ujar Nadin kaget, pasalnya lelaki itu hanya menggunakan handuk sabatas pinggang ke paha, tanpa baju juga, ingat itu.

Detik berikutnya Nadin sudah menutup matanya dengan kedua tangannya. Rapat-rapat, tidak seperti sedang menonton film horor, menutup wajah dengan tangan, namun jari-jari ia biarkan terbuka.

Ibnu bukannya malu, ia malah punya niat jahat untuk menggida Nadin.

Ibnu yang tadinya berdiri disebelah tempat tidur sebelah kanan yang kosong itu, memutari tempat tidur lalu berdiri di hadapan Nadin.

" Eleh, pake malu-malu segala!  " ujar Ibnu setelah benar-benar berdiri di depan Nadin.

Ibnu malah menerik ke dua tangan Nadin. Nadin memejamkan matanya kuat-kuat ketika tangannya berhasil di tarik oleh Ibnu.

Young MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang