Adam mengernyitkan bingung melihat wajah teman-temannya. Ia merasa ada sesuatu yang berbeda dari mereka, tapi wajah mereka tetap memberikan arti jika mereka sedang kagum.
"Abang"
Adam mengangkat kepalanya karena mendengar alma memanggilnya. Ia menatap tajam kepada alma sekarang.Dia begitu kesal dengan apa yang dilihatnya, lebih kesal lagi dengan apa yang bersarang di otaknya.
"Kenapa?" Ia bertanya dengan malas-malasan
"Aku udah siapin makanan buat Abang sama temen-temennya"
"Iya"
"Aku juga bikin puding cheese milk kesukaan Abang"
"Hmm"
"Aku udah siapin semuanya, Abang tinggal makan"
"Iya gue tau"
"Aku masuk dulu bang"
"Ya"
Alma masuk kembali ke kamarnya, berusaha bernapas meskipun berat.
"Lo gila?"
"Kita selalu berbuat tidak baik, banyak hal yang pernah kita lakuin. Kenakalan remaja mana yang kita lewatin. Tapi gak tau kenapa sikap Adam ke Alma tadi adalah kategori terjahat yang gue tau" renov terus bermonolog dan diangguki semangat oleh atalas meskipun tanpa di pinta.
Adam hanya mengernyitkan bingung dengan perkataan teman-temannya. Ia beranjak bangun untuk pergi ke dapur, tidak memperdulikan teman-temannya yang mengoceh bahwa Adam adalah laki-laki terjahat yang pernah mereka kenal.
Tanpa sadar Adam menyunggingkan bibirnya ke atas. Hatinya terasa berbunga-bunga. Ia akan makan banyak sekarang.
"Adam pembohong kan yah?" Tanya Alatas
"Adam gak pernah bohongin kita, dan kalian tau itu"
"Terus kenapa tadi Alma masih pake baju kaya gitu? Jauh banget sama Adam omongin"
"Karena ada kita Alatas"
"Kalo emang ada kita kenapa? Masalahnya apa?"
"Perempuan seperti Alma cenderung untuk menjaga apa yang dia miliki, dan tidak boleh dipamerkan ke sembarang laki-laki"
"Adam kan laki-laki"
"Adam kan suaminya"
"Ya kalo emang suaminya kenapa?"
"Ya mereka sudah punya ikatan"
"Kita juga punya"
"Dari mananya?" Tanya renov mulai ngegas
"Dari Adam, kita saudara kan sama adam?"
Azmi beranjak menyusul Adam, ia sudah mulai jengah dengan kedua sahabatnya itu. Kenapa lagi renov berubah jadi laki-laki yang kehilangan otaknya. Kemana renov yang slalu stay cool bersamanya.
Namun dalam hati Azmi, begitu tidak menyangka jika Alma akan menggunakan pakaian yang sama jika ada laki-laki lain selain suaminya. Hanya saja pakaian yang digunakan sekarang lebih sederhana dibandingkan saat ia sedang ada di luar.
Azmi sangat percaya jika apa yang dikatakan Adam bukanlah sebuah kebohongan. Tinggal di lingkungan yang sama membuat mereka berempat memiliki ikatan yang terus membelit mereka sehingga sulit untuk dipisahkan. Tak ada kebohongan ataupun hal buruk lainnya yang terjadi dalam hubungan mereka selama 27 tahun. Ya, Adam, azmi, renov dan Alatas mereka berteman sejak bayi. Bahkan nama mereka dibuat sama, nama renov sebenarnya adalah arenova Bintang Syahrir, sejak kecil ia suka di panggil aren. Namun akhir-akhir ini ingin di panggil renov.
Alma yang selalu menggunakan baju kebesaran dan kerudung yang menjuntai sepanjang pinggangnya, ah dan jangan lupa kain pendek yang menutupi setengah wajahnya membuat Azmi mulai memperhatikan Alma.
Selalu diikuti kemanapun dan menjadi fans garis kerasnya membuat sedikit banyak Azmi tau bagaimana Alma dan kehidupannya di masa lalu.
***
"Bang""Hmm"
"Aku boleh minta fotocopy KTP Abang?"
"Hah?"
"Umm itu fotocopy KTP abang"
"Emang abang punya?"
"Eh maksudnya gue punya?" Adam gelagapan menyebut dirinya "abang" juga. Bahkan ia lupa bahwa makanan yang ada di mulutnya harus di kunyah terlebih dahulu. Ia malah menelan bulat-bulat bakso kecil itu. Sehingga ia merasakan sendiri akibatnya."Punya, Abang selalu bawa-bawa di dompet"
"Eh Iyah?"
"Iya"
Tanpa sadar Adam mengambil dompetnya dan melihat beberapa kartu yang ada di dalamnya.
Alma beranjak dari kursinya untuk membantu Adam yang kesulitan mencari apa itu KTP, padahal itu hal yang harus dimiliki bagi orang yang tinggal di Indonesia.
"Ini bang yang ini"
"Oh ini"
Alma terperanjat dari posisinya pipinya dan pipi Adam tadi begitu dekat dan hampir bersentuhan, apalagi sudut bibirnya menyentuh pipi Adam tanpa sengaja.
"Aku minta fotocopyan"
"Umm aku, aku mau fotocopynya di ruang kerja mas"Dengan Alma yang melenggang pergi, ia terlihat seperti berlari, padahal Alma bisa dengan cepat sampe ke ruang kerjanya melalui lift.
KAMU SEDANG MEMBACA
Salama Lover's
Diversos"Cukup" perempuan itu sedang asik dengan game yang ia mainkan, ia tidak melihat betapa frustasinya laki-laki yang ada di sampingnya. "Gue bilang cukup ya cukup, Lo gak denger?" tanya laki-laki itu dengan suara yang naik satu oktaf "sory, Lo siapa?" ...