Sejak kejadian kemaren malem. Akha lebih banyak diam dan menyendiri di kamar.
Akha berjalan di koridor sekolah. Banyak tatapan kagum dengan seorang akha. Namun hari ini Akha nampak murung,tatapan yang tajam telah terganti dengan tatapan kosong penuh kesedihan.
"Heyo Kaf!!!" sapan dan tepukan seorang membuyarkan lamunan akha
"Diem bae lo pagi pagi! Semangat kek lo!" lanjut orang itu
"Bacot" ucap akha dingin
"Astagfirullah sabar Galang" ucap Galang sambil mengelus dada nya. Seorang itu Galang.
"Tumben berangkat siangan lo?" tanya akha
"Telat bangun gua habis begadang main ps sama sepupu gua" ucap akha
Akha be-Oh ria
"Lo ada masalah? Cerita sama kita kita siapa tau bisa bantu. Kita kan sahabat!" ucap Galang sambil merangkul akha
Akha melirik ke galang sebentar
"Hm" akha hanya berdehem
"Anjay lo kaf! 'Hm' apaan?" kesal Galang
"Gua gak ada masalah" ucap Akha
"Gak usah bohong lo! Gua tau lo banyak masalah!"
"Se---"
"AKHIRNYA KALIAN DATENG!" teriak Faruz yang melihat Akha dan galang sudah berada di depan pintu kelas nya
"Berisik lo" ucap Akha
"Tumbem banget nungguin" curiga Galang pada Faruz
"Heheh jadi gini,hm a-anu itu" ucap Faruz gugup
"Apaan anjing Anu!?" ucap Galang
"Heh Selow dong!"
"Jadi kita minta hotspots dong heheh,Kuota gua abis sedang kan gua mau booyah! Please kasih wifi!!" ucap Faruz sambil memelas
"Anjir! Lo orang kaya! Duit lo banyak ngapain pada minta hotspor njir!" ucap galang kesal
"Kan ada wifi di sekolah?" ucap Akha
"Ini sekolah wifi yang nyala cuman 3,sedangkan yang pake banyak. Ya jadi suka ilang-ilangan kayak doi" jelas Faruz sambil sedih kala mengucapkan kalimat terakhirnya.
Di sekolahan ini memasang setiap kelas ada wifi namun wifi di nyalakan jika ujian maupun ulangan. Jika tidak wifi bakal di matikan.
"Nih pake wifi gua aja" ucap Akha sambil mengeluarkan sebuah Wifi kecil yang bisa di bawa kemana mana dan benda itu unlimited karena dari sebuah merek yang ternama
"Weh lo dapet dari mana ini? Ini bukan nya Unlimited ya kan? Gila!" heboh faruz kala dia melihat merek tersebut
"Lo lupa?! Kafkha kan Anak Dari keluarga ter-" ucapan Dzaki terpotong kala dapat pelototan dari Akha
"Heheh lupa" ucap Dzaki sambil menyengir tampa dosa
"Hm kaf kenapa sih gak pake nama asli lo?" ucap Galang. Sedang kan Faruz,Fariz sudah masuk dalam dunia game nya
"Hm biar gk ada yang mengetahui keberadaan gua" ucap akha
"Tapi kan bagus kalau ada yang tau,siapa tau bisa ketemu bokap lo kan?" ucap galang
"Heh pinter! Kalau si kafkha pake nama asli nya,musuh-musuh Keluarga Athafariz yang dulu bakal ngehancurin Si kafkha" ucap Dzaki yang kesal dengan telmi galang kumat. Dia bingung dengan Galang,dia pintar tapi kadang suka telmi. Galang hanya tertawa ringan
"Lagian gua udah tau bokap gua siapa dan dimana" ucap Akha
Galang,Dzaki,bahkan Faruz dan Fariz yang sedang fokus dengan game nya melotot tak pecaya
"WHAT!" teriak mereka hingga mendapat pelototan dari murid yang berada di kelas.mereka meminta maaf dan menyuruh untuk melanjutkan aktifitas nya
"Gimana lo bisa tau hah?"
"Di mana bokap lo?"
"Siapa bokap hah?"
"Ketemu di mana?"
"Terus lo udah ketemu?"
Banyak pertanyaan yang di keluarkan oleh sahabat nya. Akha pusing mendengar nya
"Diem! Gua mau cerita!" ucap akha sambil menatap tajam sahabat nya
"Jadi bokap gua yang selama ini gua cari ternyata dia berada di dekat gua" ucap akha,sahabat makin di buat bingung karena penjelasan akha setengah-tengah
"Maksud lo?jelasin yang komplit" ucap Fariz
"Oke jadi ayah gua---" ucapan Akha terpotong sebab Kepala sekolah masuk ke kelas nya
Akha melotot kala kepala sekolah masuk kekelas nya. senyuman akha terukir di bibir manis nya,namun kejadian semalam membuat akha tersalut kesedihan
"OKE DIAM! Bapak ke sini mau ngasih tau. Jika 2 bulan lagi kita akan mengadakan Kemah ke sebuah Hutan di daerah Loji,Karawang. Kemungkinan Ada biaya,kalian urus kan di bu Jihan dan pak slamet. Ini ada surat untuk permintaan ijin pada orang tua! Selanjutnya akan di sampekan oleh Wali kelas masing-masing!" ucap Kepala sekolah-Afrian-Ayah kafkha. Afrian sesekali melirik Akha yang sedang melihat nya dengat tatapan kerinduan,sedih,dan kecewa.
"Ya sudah Bapak pamit!" ucap Afrian sebelum benar benar pergi dari pintu kelas akha dia melirik akha yang masih memandangi nya sampai dia benar-benar pergi
Akha terus memperhatikan pintu keluar. Tatapan nya sendu
"Kaf? Are you oke?" ucap Fariz yang berada di samping nya
"Hm? Dia ayah gua" ucap akha sangat pelan
"Serius?" ucap fariz. Ucapan itu terdengar oleh Fariz walaupun suara nya samar samar
"Hm,tapi dia gak mau nemuin gua" ucap akha lagi pelan sambil menunduk
Fariz terdiam
"Woy! Diem bae lo pada!" ucap fariz sambil menggebrak meja
"Heh terusin yang tadi kaf!" ucap Dzaki
"Iya gua penasaran nih" ucap Galang yang sudah pindah duduk di antara meja mereka berempat
Akha menatap sahabat nya dan tersenyum tipis
"Ayah gua.... Pak Afrian" ucap akha dengan tatapan kosong
Mereka sontak melotot tak percaya kecuali Fariz yang sudah tau
"G-gimana bisa?" ucap Faruz yang masih shock
"Gua juga gak tau.kita ke Lantai Atas gua bakal ceritain" ucap akha sambil bangkit dari duduk dan keluar kelas yang di ikuti sahabat nya. Untung saja sekarang jam kosong di kelas nya
"Heh Bentar lantai atas? Lantai 4 maksud lo? Kantin? Nanti ketauan Pak Karim ke kantin" ucap Dzaki
"Nah ita bener,terus lantai 4 ngapain kalau bukan ke kantin? Masa iya ke ruang rapat buat para donasi bisa-bisa kena hukum parah kita" ucap Galang
"Ck. Bukan Lantai 4.lantai Atas,lantai 5" jelas Akha
"Hah lantai 5?ngaco lo!" ucap Fariz
Akha hanya diam tak menanggapi sahabat nya yang ke bingungan
Akha memasuki salah satu ruangan di lantai 4 yang terletak paling pojok dan sangat tertutup. Ruangan itu seperti lorong terang karena pencahayaan nya bagus dan di ujung lorong ada Lift.
"Ehh eh? Gua baru tahu ada lift disini? Anijir lumayan keren nih" ucap Faruz kagum dengan dinding yang bergambar Aesthetic. Ruangan itu tidak ada yang di ketahuin siswa disini. Karena ruangan dan lift ini privasi menuju lantai paling atas
"Ini tempat privasi,kalian jangan ada yang bocorin tempat ini,karena tempat ini punya yang pemilik sekolah" ucap Akha yang sudah ada di lift
Mereka mengangguk namun sedetik kemudian mereka kaget
-----
Sorry banget kalau typo
Jangan lupa pencet bintang dan komen!
KAMU SEDANG MEMBACA
DARKNESS WORLD {END}
Teen FictionHitam. Itulah warna dunia bagi seorang Kafkha Raffasya Athafariz atau biasa di sebut akha. Dunia bagi akha Kejam,Jahat. Dunia hanya memberi nya luka dan kesedihan mendalam. Akha benci semuanya kecuali Abang Angkat Nya. Akha tidak pernah merasakan...