- jangan lupa tinggalkan jejak : vote , komen and follow , ty -
•
•
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Deru detik yang terus terdengar. Tiada niat untuk berhenti. Waktu yang terus belayar. Dirimulah yang kunanti.
Jarum dalam jam itu hampir sampai diangka 9. Warna gelap sudah menyelimuti kota Seoul.
Aku masih termenung menunggu Jaemin. Begitu pula orang tuaku. Terlihat papa Jaemin yang mengeluarkan ponsel , berniat untuk menelpon Jaemin.
Beberapa detik... Sesuatu yang ditunggu-tunggu telah datang. Bel rumahku yang berbunyi nyaring. Semakin keras terdengar saat sesosok itu berjalan mendekat.
Menanti siapa yang akan muncul di ambang pintu sana.
Dan... Terlihat jelas disana sosok laki-laki berbadan tinggi , dua bola matanya memandang satu-persatu diantara kami.
Rambut cokelatnya , pakaian serba hitam dan sepatu sneakers putih.
Dia hanya terdiam , terlihat juga wajahnya yang sedikit tertegun.
Ya , dia Na Jaemin.
"He , sini masuk" kata papa Jaemin pada Jaemin
Pria itu melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah , langkahnya pelan mendekati kita.
Papa Jaemin bangkit dari duduknya. Wajahnya berubah sedikit pahit , saat Jaemin berdiri tepat disebalah sofa aku duduk.
Papa Jaemin mendengus kencang , mimiknya benar-benar memperlihatkan jika dia sedang marah.
"DARI MANA SAJA KAMU!?"
Tak ada jawaban. Benar-benar semua terdiam. Dan aku hanya merunduk tak berani menatap siapapun mereka.
"PAPA TANYA KAMU KEMANA!!"
Suara keras papa membuatku juga sedikit terkejut.
"maaf pah.."
"APA? HANYA MAAF? , JAEMIN SADARLAH KAMU MELAKUKAN KESALAHAN!!"
"pah sabar pah" kata mama Jaemin menenangkannya
"SABAR GIMANA LAGI!? , KITA DISINI UDAH SEBELAS JAM NUNGGUIN DIA DAN DIA MALAH KELUYURAN GAK PAMIT!!"
"DITELPON GAK DIANGKAT , DICHAT JUGA GAK DIBALES , MAU KAMU ITU APA!?"
Perkataan papa membuatku semakin merunduk. Mataku berkaca-kaca.
"KENAPA KAMU MELAKUKAN INI JAEMIN?! , KENAPA!?" "APA YANG KAMU LAKUKAN DILUAR SANA?!" "JAWAB PAPA JAEMIN!!"