12.Bicycle

45 13 148
                                        

( Sepedah )

- jangan lupa tinggalkan jejak :
vote , komen and follow , ty -

Happy Reading

17 Agustus 2018

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

17 Agustus 2018

Aku sibuk menyiapkan sarapan pagi.
Suara gelembung air panas dari panci terdengar merdu.
Hentakan pisau dan talenan beradu saat membelah-belah wortel.
Terdengar juga suara burung-burung berkicauan.
Tak lupa juga deru jam yang ikut menghiasi suasana dipagi hari.

Aku berniat membuat sup sayur.
Hari ini aku tak sendirian , Jaemin yang menemaniku.
Tapi dia sibuk pemanasan di halaman rumah.

Oh ya , aku juga tidak lupa bahwa hari ini adalah hari kemerdekaan Indonesia.
Mungkin hari ini aku akan memakai pakaian berwarna merah putih.
Dan jika nanti aku tak sibuk aku akan menontom film Indonesia.

Aku menuangkan kuah sayur itu kedalam mangkuk.
Menyiapkan peralatan makan dan menatanya rapi di meja makan.
Aku bangga jika melihat semua yang aku lakukan sesuai dengan ekspetasi.

Aku menghela nafas dan tersenyum.
Kakiku berjalan menuju ruang tamu berniat untuk memanggil Jaemin.

Aku mencari sesosok pria itu saat langkah kakiku terhenti diambang pintu.
Trik matahari benar-benar terang.
Tapi kemana Jaemin pergi?
Batang hidungnya tak terlihat.

Kakiku mencoba melangkah kembali.
Kedua bola mataku tergerak seperti cctv mengamati setiap sudut halaman rumah.

Seketika aku dibuat lega saat menjumpai pria yang aku cari.
Pria itu duduk dipinggiran lantai , terlihat dari jauh rambutnya sedikit jatuh karena keringat.
Air dalam botol terlihat tinggal separuh yang dia letakkan tepat dihadapannya.

Kakiku mencoba mendekatinya.
Dengan kedua mataku yang tetap memandangnya.

"Jaem... sarapan dulu gih"

Perkataanku membuatnya menoleh sedikit kaget.
Lalu segera ia bangkit dadi duduknya sambil membawa botol air meniral itu.

Aku dan Jaemin masuk kedalam rumah untuk sarapan.

"wow.."

Terdengar suara kagum Jaemin saat melihat makanan yang tertata rapi di meja makan.
Tangan kanannya menarik kursi dan mendudukkan badannya tepat dihadapanku.

Kita sama-sama menikmati makanan.
Tak ada yang berbicara , semua fokus dengan apa yang sedang dilakukan.
Yang terdengar hanya benturan sumpit dengan mangkuk.

11 menit kemudian.

Mungkin karena semalam tak makan membuatku dan Jaemin lahap , tak perlu waktu lama untuk menghabisakan makanan semangkuk.
Itu juga karena rasa makanannya yang enak.

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang