Wattpad Original
Ada 6 bab gratis lagi

456-IV

39.2K 3.8K 164
                                    

What have you done, Ca?

Sialnya, pesan-pesan itu cukup mempengaruhiku. Aku tidak bisa berhenti memikirkannya begitu saja. Lucu saja ada orang salah mengirim pesan yang isinya sangat private begini. Dan sekarang, lagi-lagi aku membaca percakapan kami kemarin. Aku bahkan sudah mengetikkan balasan, lalu mengirimnya.

Oke. Saya beri nama saya, tapi Bapak juga harus beritahu nama Bapak.

Ini konyol. Aku tersinggung, tapi aku juga penasaran. Dan inilah hal-hal menyebalkan akibat dari rasa penasaranku kali ini, menjadi kurang perhitungan dan menurunkan rasa was-was. Aku sadar betul ini hal yang tidak pantas diberi atensi lebih, tidak ada gunanya untukku. Namun, aku tetap membalas pesannya hanya karena aku penasaran siapa orang ini.

Entah dari mana sumbernya, visualisasi lelaki semacam Haji Bolot dan Opie Kumis tiba-tiba lewat di kepalaku.

Sial. Itu membuatku seketika menyesal telah membalas pesannya lagi. Ini bayangan Haji Bolot half-naked, catwalk di atas karpet bulu pinky mengerikan banget.

Sudah kubilang 'kan, ini konyol!

Tapi aku lebih konyol lagi. Kenapa menyewa PSK langsung kuasosiasikan dengan pria-pria yang vibes fisik dan usianya seperti Haji Bolot dan Opie Kumis? Padahal aku juga tahu, pria dengan vibes fisik seperti Darius Sinathrya dan Oka Antara pun ada yang menyewa PSK. Itu termasuk pikiran yang tidak adil kan? Atau karena masyarakat kita punya tendensi mengasosiasikan hal yang dianggap buruk dengan orang-orang yang memiliki fisik tidak secakep Darius dan Oka, tidak secakep yang sesuai standar masyarakat juga? Wow, kita—aku terutama dan baru saja—ternyata sudah cukup rasis pada orang-orang yang kurang cakep, ya.

Ponselku berdenting, memanggil kesadaranku. Orang itu membalas.

Dia menanyakan namaku. Oke. Aku menggeser lagi rasa ngeri dan kembali pada rasa penasaranku yang menggelegak.

Ayu Wibisono

Rian Pradinoto

Sudah pasti itu cuma nama karangan saja, tapi demi menuntaskan rasa penasaranku, aku membuka browser dan mengetikkan namanya di kolom pencarian. Kemarin dia bilang dia orang punya posisi, pasti tidak susah menemukan namanya di internet.

Tidak ada.

Bapak bohong ya!

Boro-boro kutemukan artikel apalagi laman berita yang memuat namanya. Akun facebook saja tidak ada yang namanya Rian Pradinoto.

***

Mungkin saking sudah lamanya aku tidak chatting dengan lelaki kecuali masalah pekerjaan dan loker, aku jadi banyak mengharapkan balasan dari stranger ini. Berkali-kali aku mengecek bar notification handphone dan harus selalu gigit jari karena tidak ada pesan dari orang itu.

Aku penasaran dengan namanya. Aku tertawa sendiri.

Aku mulai berpikir, apa ini karena aku sudah terlalu lama sendiri dan menjauhi atensi lelaki? Sudah delapan tahun lebih, kurasa. Maka sekarang sekalinya mendapat atensi dari lelaki yang keberadaannya 'belum nyata', rasanya tidak ingin kulewatkan begitu saja. Tidak peduli dia hanya pelaku pesan nyasar yang sempat membuatku tersinggung dan diserang gloomy mood seharian kemarin. Aku bahkan mengesampingkan kemungkinan dia lelaki berengsek dan fakta dia penyewa PSK lewat mucikari.

Kepalaku menggeleng dan tertawa dalam hati. Benakku berkata, ini hanya bentuk penasaran nanti juga hilang.

"Loker udah diupload, Ca?" Tian tiba-tiba muncul di hadapanku dengan pertanyaan itu.

456Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang