Wattpad Original
Ini bab cerita gratis terakhir

456-X

35.8K 3.5K 290
                                    

Hari terakhir job fair.

Semakin siang area job fair di salah satu perguruan tinggi negeri di Jakarta ini semakin ramai. Aku dan Iza sibuk dengan para jobseeker yang datang ke booth. Kita melakukan walk-in-interview dengan beberapa yang datang. Niken bersama Wisnu menyebar pamflet. Sementara Tian yang baru saja tiba memilih jalan-jalan ke booth perusahaan lain dan juga sesekali meladeni orang yang bertanya.

Aku baru saja mengantar kepergian seorang jobseeker dengan tatapan mencoba sabar. Perempuan berusia dua puluh dua tahun, seorang fresh graduate yang baru pertama kali melakukan interview. CV yang luar biasa, lulusan kampus terbaik di Indonesia, cum laude, pengalaman organisasinya keren. Tidak ada yang salah dengannya kecuali sikapnya yang sangat lambat dalam merespon lawan bicara. Aku memijit pangkal hidung sambil mengumpulkan dokumen yang ditinggalkan perempuan itu.

Sekarang banyak orang-orang memukau di atas kertas, tetapi ternyata tidak terbukti dalam praktik. Benar, menjadi pintar tidak lagi sulit sekarang, tapi membuktikannya di lapangan itu yang berat. Sudah terlalu banyak kasus seperti ini dan membuat prestasi di atas kertas itu menjadi hal yang tidak lagi istimewa. Apa yang lemah dari perempuan itu adalah caranya berkomunikasi, padahal itu salah satu pilar paling penting di dalam dunia kerja. Dengan satu kelemahan itu saja, sekarang apa yang tercatat pada kertas-kertasnya ini menjadi tak begitu berarti lagi.

Aku menoleh saat merasa ada seseorang baru saja mendekati kursiku dari belakang. Rupanya Tian yang sepertinya baru tiba.

"Pak," sapaku.

"Saya mau pesan Sushi Tei. Mau menitip apa?" tanyanya tanpa membalas sapaanku, bahkan sekedar mengangguk pun tidak.

"Nggak usah aja, Pak. Saya udah dapat nasi box kok." Aku mengembalikan pandangan ke depan.

Tian beralih ke sebelahku. Sepertinya dia tidak puas dengan jawabanku karena setelah itu ia kembali mendesak agar aku mau memesan. "Kamu pesan sekalian, biar saya dapat gratis ongkir nih. Lumayan ongkirnya. Mau apa?"

Kutahan dengkus jengkel. Aku sungguh masih kesal padanya karena masalah Dianta, lalu sekarang dia ingin kembali membuatku kesal karena hal sepele—gratis ongkir. Apa Tian mulai kurang kerjaan saat ini?

"Tinggal pilih menu yang paling mahal, Pak. Atau kalau masih kurang Bapak beli dua set terus kasih ke orang lain. Saya kan udah dapat nasi box. Atau buat Oli aja deh, dia kan kalau cuma nasi satu box kurang. Saya mah cukup," jawabku panjang dan berusaha dengan nada paling sabar, meski aku tidak masalah juga kalau Tian menyadari nada kesalku. "Mohon maaf, Ndoro, mohon maaf banget, saya lagi banyak yang harus dikerjakan nih. Biar beresnya nggak kesorean."

Ia sontak mendengkus sinis. "Saya juga lihat kamu banyak kerjaan. Terus kamu kira pesan makan siang ini juga bukan kerjaan? Kalau nggak mau ya sudah lah, kenapa pamer kerjaan banyak segala?" balasnya amat ketus, lalu menjauh dengan wajah pokernya yang amit-amit sekali itu.

Aku mengelus dada. Dia yang repot-repot menawariku, kutolak dengan cukup baik, kenapa dia sewot? Kulirik lelaki itu yang sekarang tetap sibuk dengan ponselnya di samping standing banner perusahaan kami, Elephant Star Jakarta.

Manajer satu itu emang nggak pernah gagal menjatuhkan mood bawahan.

***

Sudah hampir malam, area job fair sudah lumayan lengang. Setelah bercakap-cakap dengan salah satu HR dari perusahaan minyak yang bersebelahan dengan booth kami, membahas tentang meriahnya job fair kali ini, aku mendekati Iza di meja depan booth. Ia tengah merapikan tumpukan CV para kandidat dengan wajah merengut kelelahan.

icon lock

Tunjukkan dukunganmu kepada Adonisstone, dan lanjutkan membaca cerita ini

oleh Adonisstone
@Adonisstone
Carita, seorang penyintas kekerasan seksual ingin terbebas dari luka...
Beli bab baru cerita atau seluruh cerita. Yang mana pun itu, Koinmu untuk cerita yang kamu sukai dapat mendukung penulis secara finansial.

Cerita ini memiliki 44 bab yang tersisa

Lihat bagaimana Koin mendukung penulis favoritmu seperti @Adonisstone.
456Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang