Sudah 1 tahun 2 bulan lamanya, namun gadis itu masih tetap pada tidur lelapnya. Terbaring lemah di atas brankar rumah sakit. Wajahnya yang pucat pasih, tidak mengurangi kecantikannya barang sedikit pun.
Semua harta telah digadaikan demi kesembuhannya.
Bukan karena harta yang berlimpah, yang menjadi alasan sepasang suami-isteri itu merawat sang puteri di rumah sakit selama ini. Melainkan karena besarnya kasih sayang mereka terhadap sang puteri. Puteri semata wayangnya.
"Bangun dong sayang, kamu enggak kasihan sama mama, papa yang nungggin kamu disini? Kamu nggak kangen masak bareng mama lagi?" lirih perempuan paruh baya yang sedari tadi menempatkan duduknya di kursi dekat brankar, sembari menggenggam telapak tangan sang puteri dan menempatkannya di pipi bagian kanan miliknya.
Lelaki paruh baya yang hanya dapat melihat kesedihan dari sang isteri selama 1 tahun 2 bulan ini, tersenyum miris. Sangat sakit melihat orang yang kita cintai menderita seperti ini, terlebih ia tidak bisa berbuat apa-apa untuk membahagiakannya. Hanya kehadiran sang puteri yang diinginkan sang isteri saat ini.
Semenjak kecelakaan maut yang mengakibatkan sang puteri terbaring di tempat ini, kondisi kejiwaan sang ibu mulai tidak normal. Bukan gila. Hanya saja, beliau sulit untuk berpikir jernih.
"Udah dong sayang, princess juga nggak suka lihat kamu kaya gini. Percaya sama Tuhan! Tidak lama lagi princess bakal bangun kok." ujar sang suami berusaha mengembangkan senyumnya. Merangkul pundak sang isteri untuk menguatkannya.
Tidak lama kemudian, seorang dokter memasuki ruangan itu.
"Permisi pak, bu. Pasien hendak diperiksa," ujar sang dokter mulai memeriksa gadis itu dengan alat-alat di tangannya.
Kedua orang tua paruh baya itu, hanya bisa memperhatikan setiap kali dokter/suster melakukan hal sama terus berulang-ulang memeriksa puteri mereka.
"Ini merupakan keajaiban dari Tuhan. Puteri bapak dan ibu mengalami peningkatan yang sangat drastis. Pasien telah melewati masa kritisnya selama 1 tahun 2 bulan ini. Semoga tetap stabil seperti ini. Dengan begitu, keadaan beliau akan semakin membaik. Kemungkinan besar beliau akan sadar." penuturan dari dokter barusan, sukses membuat mata sepasang suami-isteri itu melongo. Antara rasa bahagia dan tidak percaya. Ntahlah rasa itu sulit untuk dideskripsikan.
Benar saja. Tidak lama kemudian, mulai ada pergerakan dari gadis itu. Dapat dilihat dengan jelas jemari lentik itu mulai bergerak kecil di atas brankar.
"Ngghh..." lengguh gadis itu, mulai membuka bola matanya. Hal pertama yang ia lihat adalah langit-langit ruangan bercat putih bersih.
Lengguhan kecil itu, membuat mereka semua tersadar dari pikiran mereka yang mulai berkelana.
"Princess, kamu udah bangun sayang? Mana yang sakit sayang?" tanya sang ibu meraba-raba permukaan wajah sang puteri, memberikan kecupan di setiap inci wajah yang ia rindukan. Detik kemudian, air mata yang dengan susah payah ia bendung, akhirnya luruh juga. Perempuan paruh baya itu terisak di pelukan sang puteri.
"M-mama jangan nangis dong hiks," ucap sang puteri. Mendengar isakan sang ibu membuatnya ikut menangis.
Sang ayah yang sedari tadi hanya memperhatikan adegan di hadapannya, mulai mendekat. Ia pun mulai merentangkan kedua tangannya, membawa kedua wanitanya ke dalam pelukan hangatnya.
Dokter yang masih berada dalam ruangan itu menangis, terharu.
"Keluarga yang harmonis. Inikah yang dikatakan dengan keluarga kecil yang bahagia?" batin sang dokter mengembangkan senyumnya.Kini ketiganya berpelukan sembari terisak. Melepas kerinduan yang selama ini dibawa oleh sang puteri. Menumpahkan segala air mata yang selama ini mereka bendung. Sampai rasanya bendungan itu tidak mampu lagi menampung air yang terus bertambah, yang berujung dengan membanjiri wajah mereka.
"Terimakasih Tuhan, aku percaya akan keajaiban-Mu." batin sang ayah. Ia semakin mengeratkan pelukannya pada kedua wanitanya.
Tidak sia-sia penantiannya selama ini. Ia percaya akan ada kebahagian di tengah-tengah keluarganya.
Syalom...
Apa kabar semua? Semoga masih tetap dalam perlindungan Tuhan. Amin😊Prolognya pendek aja ya wkwk
Udah dapet belum feel-nya?
Jangan lupa vote dan koment ya..Btw ini cerita kedua aku.
Cerita pertama judulnya Vilove
Jangan lupa mampir ke cerita pertama juga ya😊😊Salam hangat, Vany.
KAMU SEDANG MEMBACA
MIRACLE
Teen Fiction~Matahari biasanya bersinar, menghilangkan kegelapan yang ditimbulkan oleh cahaya redup milik sang bulan. Namun, tidak untuk pagi ini. Matahari seakan enggan menunjukkan sinarnya, membuat bumi terlihat lebih gelap dari yang semestinya.~ Penasaran de...