"Malu ini tidak bisa kubendung lagi. Seseorang tolong bangunkan aku nanti, aku mau mati sejenak saja rasanya."
-special part natal-
Happy reading beib:)
Happy birthday buat yang ultah^^Jangan lupa vote sebelum baca dan tandai typo atau kejanggalan, supaya panjang umur wkwkwk. Canda ya
SELAMAT NATAL BUAT MIRACLE READERS DI BELAHAN DUNIA MANA PUN KALIAN BERADA 😚😚
Jangan lupa bahagia, sambut kedatangan-Nya:))
Salam literasi dari aku author amatiran:))
Bales dong ... Kalian enggak mau ngucapin selamat natal juga buat author amatiran ini? Hiks hiks
.
.
.Vanie yang sangat menginginkan soto, mulai menyeret langkah menuju depan gang rumahnya. Sebenarnya untuk berjalan di panas seperti ini ia sangatlah malas, tapi ia sangat ingin soto Mang Ucong favoritnya itu.
"Mang, biasa ya?" ucap Vanie kepada Mang Ucong yang tengah mengaduk sesuatu yang Vanie yakini kuah soto.
"Asiiiappp neng gelis," ujar Mang Ucong membuat Vanie terkekeh pelen.
"Mang Ucong kok ikutan kayak anak gaul gitu sih?" tanya Vanie masih dengan kekehannya yang tak kunjung reda.
"Jangan salah neng, jelek-jelek gini saya anak gaul tahu," tutur Mang Ucong mengibas-ngibaskan handuk lehernya di pundak ke kanan dan kiri.
"Iya deh, Mang. Jadinya berapa?" tanya Vanie menerima bungkusan plastik yang Mang Ucong berikan.
"Buat eneng mah lima ribu aja deh," ucap Mang Ucong. Vanie menyerahkan uang sepuluh ribuan dan menyerahkannya pada Mang Ucong.
"Buat Mamang aja. Masa buat Vanie dikasih murah terus? Nanti Mamang rugi loh." ujar Vanie menolak halus tatkala Mang Ucong memberikan uang kembalian lima ribu rupiah.
"Yaudah atuh. Makasih banyak neng," ujar Mang Ucong membuat Vanie tidak enak hati.
Vanie adalah tipe orang yang enggak enakan sama orang lain. Kadang ia merasa dirugikan karena sifat bawaannya itu yang dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
"Seharusnya Vanie yang bilang makasih, Mang." ujar Vanie tulus dengan seulas senyuman.
"Yaudah atuh, sama-sama bilang makasih juga enggak apa-apa neng." ujar Mang Ucong lagi yang hanya dibalas anggukan kepala oleh Vanie.
Mang Ucong mengambil ponsel di saku celananya dan membuka aplikasi Facebook, hendak mempostin sesuatu
"Neng geulis and baik hati. I lope-lope yu neng 🥰🤩😍😘"
Kira-kira begitulah isi dari postingan dari Mang Ucong.
"Posting!" ucap Mang Ucong penuh semangat.
***
Vanie yang hendak berbalik untuk pulang, tak sengaja menangkap sosok tetangganya yang sangat menyebalkan itu, Zarel.
Ia menghampiri Zarel yang tak jauh dari kedai Mang Ucong tadi.
Berhubung Vanie yang sangat malas untuk berjalan kembali, ia berniat untuk meminta tumpangan pada Zarel.
"Rel," panggil Vanie, namun sepertinya Zarel berpura-pura tidak mendengar panggilannya itu.
"Kereta," panggilnya lagi untuk kedua kalinya.
"Api," tiga kali, namun tak kunjung ada sahutan dari lelaki yang sialnya adalah tetangganya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MIRACLE
Teen Fiction~Matahari biasanya bersinar, menghilangkan kegelapan yang ditimbulkan oleh cahaya redup milik sang bulan. Namun, tidak untuk pagi ini. Matahari seakan enggan menunjukkan sinarnya, membuat bumi terlihat lebih gelap dari yang semestinya.~ Penasaran de...