14

21 11 0
                                    

Bukan salah rivan jika dia mencintai musuhnya yaitu adel,perasaan manusia tidak bisa diatur.Mungkin dulu rivan mengatakan benci namun berbeda dengan sekarang,sekarang dia sadar bahwa kebencianya membawanya kepada sebuah perasaan yang bernama cinta.

Namun apa dayanya,takdir berkata lain.Orang tuanya telah menjodohkan nya dengan wanita pilihan mereka yang tak lain adalah Sabahat masa kecilnya.

Dia akui dulu memang dia mencintai sahabat kecilnya,namun ntah kenapa perasaan itu hilang dengan seiring berjalannya waktu.Dan penyebab hilangnya perasaan itu adalah sebuah perpisahan.

Flashback on

"Aku gak mau kak aku gak mau pisah sama kakak...hiks.....kak.....aku gak....hiks...mau...aku pokonya gak mau pisah sama kakak"ucap seorang wanita

Melihat sahabatnya seperti itu rivan merasa tidak tega dan langsung membawa sahabatnya kedalam pelukannya.

"Kakak juga gak mau pisah sama kamu del,tapi kan delia harus ikut sama ayah delia"ucap rivan menenangkan sahabatnya

"Tapi kenapa kak Ivan gak ikut aja sama Delia kak...hiks"

"Gak bisa gitu dong del,kamu kan tau orang tua kakak ada disini.Gak mungkin kan kalau kakak ikut sama kamu,lagian ya del kita kan pisah cuman sekarang aja ko gak bakalan lama"ucap rivan sambil mengusap air mata sahabatnya

"Delia pasti rindu sama kakak nantinya"

"Kakak juga pasti bakalan rindu sama delia"

"Kenapa sih ayah gak kerja disini aja kayak papahnya kak ivan,kenapa harus pindah coba.Kan jadinya delia gak bisa bareng-bareng sama kak Ivan lagi"

"Del.....Del....dengerin kakak ya,ayah delia kerja kan buat Delia juga.Kalau ayah gak kerja nanti ibu,kak Azzam sama Delia gak bisa makan dong.Lagian kan ada hp del,kita masih bisa komunikasi lewat hp del"

"Ya udah deh iya,tapi kakak janji ya jangan punya sahabat perempuan kecuali Delia"

"Iya.....iya....apasih yang nggak buat kamu"

"Delia sayang sama kak Ivan"ucap adel memeluk Rivan

"Kakak juga sayang sama Delia"

Flashback off

Mengingat hal itu rivan hanya bisa tersenyum kecut,dan entah dorongan dari mana dia membuka hp nya,dan membuka aplikasi bernama WhatsApp dan melihat-lihat chat nya bersama Adel.

"Dodol garut"ucapnya sambil terkekeh "ternyata lo cantik juga ya,tapi sayang gue gak bakalan bisa dapetin lo,nasib kita sama del"Ucap rivan

.....

Disisi lain...

"Hai bebep"ucap rian

"Hai juga,loh ko kamu kesini sendirian?"tanya aul

"Iya ko lo sendirian,rivannya mana?"tanya adel

"Cieee nanyain ya"ucap rian dan aul bersamaan

"Nggak kan biasanya dia bareng-bareng terus sama lo"ucap Adel

"Gak tau dia kayaknya lagi ada masalah deh,lagi pengen sendiri katanya"jawab rian

"Masalah?"tanya adel "perasaan tadi dia baik-baik aja deh"

"Ya emang.....cuman gak tau sekarang dia jadi kayak murung gitu"jawab rian

"Kalau gitu gue pergi dulu ya,gue samperin dia"ucap Adel

"Cieeee disamperin"ucap aul

"Bukan gitu,kan biasanya kalau ada gue kita ribut terus.Dan dengan ribut sama gue mungkin bisa bantu dia lupain masalah nya sementara"

"Iya juga sih del,ya udah Sono Lo samperin"

Hai gaes update lagi ya 😁

Next part ya 😉

See you 😘

HATE BEING LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang