Jun POV
Hari terlihat biasa saja. Cuaca cerah, tanpa awan gelap walau cukup banyak awan putih. Seharusnya saat ini musim panas namun entah kenapa terlalu panas di siang hari dan terlalu dingin di malam hari. Sepertinya sebentar lagi musim gugur. Musim gugur yang bisa dibilang musim peralihan.
Tapi entah kenapa keadaan itu sangat sesuai dengan diriku. Musim peralihan.
Peralihan..
Yap. Itulah kondisiku sekarang.
Peralihan dari apa.. Kamu akan tau sendiri wkwkwk
. . . . . . . . . . . . . . . . .
"Juunnn!!!!" Teriak seseorang dari jauh. Yap, namaku Jun. Cukup familiar di telinga orang korea, namun sebenarnya aku bukan asli kelahiran Korea. Orangtuaku besar dan tinggal di China, Shenzhen.
Dan aku sendirian ke Korea karena orangtuaku sangat suka Korea. Bahkan mereka menemukan sahabat saat mereka masih kuliah. Mungkin mereka menyuruhku kesini untuk memenuhi salah satu janji mereka?
Entah janji apa aku pun tak tau.
Sepi? Yap, bertahan hidup di negara asing, siapa yang tidak merasa sepi dan tertekan. Takut, tidak ada orang tua, mandiri, semua aku lakukan. Aku pun tak taku kenapa aku menyetujui ini semua.
Tapi karena aku masih dibawah umur, tentu saja "sahabat" orangtuaku lah yang menjadi orang tua keduaku. Mereka sangat baik. Baik banget bisa dibilang. Mereka sudah menganggapku sebagai anaknya sendiri, karena aku termasuk yang paling muda di rumah tersebut
Tepat sekali, tebakan kalian benar. Tentu saja aku tak diperbolehkan tinggal sendiri, dan jadilah aku menumpang di rumah sahabat orang tuaku.
Awalnya aku menolak dengan keras. Namun ada satu hal yang berhasil membujukku. Hanya dengan 1 kata :) Bodoh juga diriku :)
"Juunnn!! Kamu ngga denger aku po?" teriak orang itu lagi, yang kemudian memelukku sambil mencekik(?)ku.
"Aku ngga bisa nafas. Aku ngga bisa nafas. Hansooll!!" Aku berontak sekuat tenaga. Namun tetap saja tenagaku tak bisa menandinginya.
Yap. Dia Hansol. Anak terakhir sahabat ortuku. Alasanku disini :)
Cukup panjang jika aku harus menceritakan semuanya. Singkatnya aja, mereka (hansol dan ortunya) liburan di Shenzhen. Mereka saling mengenalkan kita, namun kita sama-sama ngga paham bahasa masing-masing. Dan berakhir saling memanggil nama.
Suaranya yang serak-serak bass, langsung menarik perhatianku. Done. Kalian bisa menebak lah selanjutnya seperti apa :)
. . . . . . . . . . . . . . . . .
Nah, kalian sekarang pasti penasaran dengan perawakanku. Dan juga Hansol maybe.
Hm.. bagaimana ya menjelaskannya..
Aku.. bisa dibilang mempunyai kulit yang sedikit lebih putih daripada cowok biasanya, karna aku jarang suka keliatan outdoor. Rambutku hitam agak coklat dan cukup lurus(?). Jujur, aku sering mencatoknya, jadi anggap aja rambutku lurus. Oke :)
KAMU SEDANG MEMBACA
My name is Jun
RomanceJust a little story about Jun's life and a hint of Hansol